Cerita Megawati Awal Mula Masuk Partai dan Alasan Masih Terus Bertahan di PDIP
Minggu, 27 Maret 2022 - 03:08 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkapkan awal mula masuk partai dan alasan masih tetap bertahap hingga saat ini. Megawati mengaku banyak lika liku yang dihadapinya seperti Cakra Manggilingan.
Cakra Manggilingan bermakna bahwa kehidupan ini dinamis seperti roda berputar. Sehingga diperlukan mental yang kuat supaya tidak merasa tinggi ketika dipuji, dan tidak jatuh ketika dimaki. Hal itu disampaikan Megawati saat melantik dan mengukuhkan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) periode 2021-2026, secara virtual Sabtu (26/3/2022). Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat, diangkat menjadi Ketua Umum PA GMNI periode 2021-2026.
Awalnya, Megawati bercerita mengenai awal mula masuk ke partai yang identik dengan warna merah tersebut. Megawati mengaku kaget ketika pertama kali diminta untuk bergabung dengan PDIP yang pada awal terbentuknya bernama PDI. "Kok saya diminta jadi anggota PDI ya?," kata Megawati.
Setelah mendapatkan tawaran tersebut Megawati kemudian berkonsultasi dengan kakaknya. Sang Kaka pun setuju dan memintanya untuk segera menerima tawaran tersebut. "Kakak saya bilang masuk, masuklah kamu, dan saya masuk (gabung)," tuturnya.
Megawati menyebut karier politiknya tidak mulus begitu saja. Ia bahkan pernah dipanggil beberapa kali oleh aparat penegak hukum.
"Itu yang saya bilang tadi, hidup saya seperti Cakra Manggilingan. Pada waktu itu saya dipanggil ke polisi aja 3 kali, ke Kejaksaan Gedung Bundar dan dipanggil dari pagi sampai malam. Saya sampai tanya, sebenarnya kalian (aparat hukum) ini mau mencari dari saya apa toh?" ungkapnya.
"Jadi hidup saya ini seperti Cakra Manggilingan. Kenapa saya mampu di dalam hal mencapai kedudukan seperti ini yang seharusnya saya sudah pensiun tetapi masih terus bekerja, karena apa? Orang melihat saya orang yang bisa bertanggung jawab dan tanggung jawab itu kelihatan. Sebagai pelaksanaan tanggung jawab, karena saya punya keyakinan dan untuk menjalankannya saya punya niat," lanjut Megawati.
Cakra Manggilingan bermakna bahwa kehidupan ini dinamis seperti roda berputar. Sehingga diperlukan mental yang kuat supaya tidak merasa tinggi ketika dipuji, dan tidak jatuh ketika dimaki. Hal itu disampaikan Megawati saat melantik dan mengukuhkan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) periode 2021-2026, secara virtual Sabtu (26/3/2022). Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat, diangkat menjadi Ketua Umum PA GMNI periode 2021-2026.
Baca Juga
Awalnya, Megawati bercerita mengenai awal mula masuk ke partai yang identik dengan warna merah tersebut. Megawati mengaku kaget ketika pertama kali diminta untuk bergabung dengan PDIP yang pada awal terbentuknya bernama PDI. "Kok saya diminta jadi anggota PDI ya?," kata Megawati.
Setelah mendapatkan tawaran tersebut Megawati kemudian berkonsultasi dengan kakaknya. Sang Kaka pun setuju dan memintanya untuk segera menerima tawaran tersebut. "Kakak saya bilang masuk, masuklah kamu, dan saya masuk (gabung)," tuturnya.
Megawati menyebut karier politiknya tidak mulus begitu saja. Ia bahkan pernah dipanggil beberapa kali oleh aparat penegak hukum.
Baca Juga
"Itu yang saya bilang tadi, hidup saya seperti Cakra Manggilingan. Pada waktu itu saya dipanggil ke polisi aja 3 kali, ke Kejaksaan Gedung Bundar dan dipanggil dari pagi sampai malam. Saya sampai tanya, sebenarnya kalian (aparat hukum) ini mau mencari dari saya apa toh?" ungkapnya.
"Jadi hidup saya ini seperti Cakra Manggilingan. Kenapa saya mampu di dalam hal mencapai kedudukan seperti ini yang seharusnya saya sudah pensiun tetapi masih terus bekerja, karena apa? Orang melihat saya orang yang bisa bertanggung jawab dan tanggung jawab itu kelihatan. Sebagai pelaksanaan tanggung jawab, karena saya punya keyakinan dan untuk menjalankannya saya punya niat," lanjut Megawati.
tulis komentar anda