Persiapan IPU ke-144 di Bali, Puan Dorong Isu Keamanan dan Perdamaian Turut Dibahas

Jum'at, 18 Maret 2022 - 18:39 WIB
Baca juga: 115 Negara Dipastikan Hadiri IPU ke-144 di Bali

IPU ke-144 mengambil tema 'Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change'. Isu perubahan iklim diambil sebagai tema besar yang akan dibahas karena menyangkut kelangsungan hidup dan keselamatan dunia. "Kami berharap pertemuan ini menjadi ajang musyawarah konstruktif. Sehingga pada akhirnya nanti Deklarasi Nusa Dua menjadi produk utama Majelis IPU ke-144 sebagai cerminan upaya mobilisasi aksi parlemen untuk mitigasi dan adaptasi perubahan iklim," katanya.

Melalui Majelis IPU ke-144, kata Puan, DPR akan menunjukkan bahwa parlemen berada di garda terdepan dalam memerangi pemanasan global. DPR akan mengambil peran kepemimpinan memobilisasi aksi parlemen di dunia.

Di pertemuan Excom, Puan juga mengusulkan agar IPU ke-144 turut membahas isu-isu yang tengah menjadi tantangan bersama. Isu yang dinilai saat ini penting dibahas adalah terkait masalah keamanan dan perdamaian dunia menyusul konflik Rusia dengan Ukraina.

"Promosi perdamaian dan keamanan penting untuk menjadi perhatian bersama, dan bagaimana Parlemen berkontribusi dalam membangun kepercayaan di antara pihak-pihak yang berkonflik," kata Puan.

Selain itu, isu penting lain yang diusulkan dibahas adalah mengenai percepatan mengakhiri pandemi Covid-19 lewat kesetaraan vaksin di seluruh negara. Puan juga menekankan pentingnya penguatan demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia yang dihadapkan pada berbagai tantangan selama pandemi.

"Selanjutnya bagaimana peran IPU dalam menutup kesenjangan laju proses pemulihan ekonomi antara negara maju dan negara berkembang, serta mengatasi masalah sosial akibat pandemi," papar Puan.

Mantan Menko PMK ini pun mengusulkan perlunya dibahas tema partisipasi perempuan dan pemuda dalam proses pengambilan keputusan di lembaga-lembaga publik. Puan menyebut, hal ini penting untuk memastikan generasi mendatang diisi oleh orang-orang muda hebat terlepas apapun gendernya.

"Majelis IPU harus menjadi wadah bagi pemuda dan kaum perempuan yang ingin membawa harmonisasi kehidupan di dunia," tegas cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

Sementara itu, Presiden IPU Duarte Pacheco yang ikut dalam pertemuan Excom menyampaikan kegembiraannya untuk bisa datang ke Bali. Terutama di awal Bali kembali membuka pintu lebar untuk warga negara asing. "Pada pertengahan tahun 2021 saat pandemi sedang meningkat di Indonesia, kami khawatir apakah IPU di Bali dapat terlaksana," kata Pacheco.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More