Sekjen PDIP: Mahasiswa Indonesia Harus Wujudkan Pancasila The Ultimate World Ideology
Senin, 14 Maret 2022 - 14:13 WIB
"Kampus saatnya menjadi pusat kemajuan, pusat penguasaan ilmu dasar, kebudayaan, pemahaman bahwa kita adalah a great nation," kata Hasto.
Kuliah umum ini dihadiri ratusan mahasiswa, Rektor USU Muryanto Amin beserta jajarannya, Anggota DPR dari Fraksi PDIP Sofyan Tan dan Deddy Yevri Sitorus. Kemudian Wali Kota Medan Bobby Nasution, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya, Wakil Bupati Humbahas Oloan Nababan, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, dan Bupati Batubara Zahir. Juga hadir Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon, Sekretaris DPD PDIP Sutarto, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting. Tampak hadir juga tokoh muda Kota Siantar yang merupakan pendiri Bane Gas Komuniti (Bagak) Bane Raja Manalu.
Rektor USU Muryanto Amin mengatakan, kuliah umum yang disampaikan Hasto mengenai geopolitik Bung Karno membuka arti pentingnya pemahaman ilmu tersebut bagi para mahasiswa Indonesia. Seorang Soekarno yang aslinya berlatar belakang ilmu arsitek, tapi justru mendalami ilmu geopolitik hingga menjadi Bapak Proklamator bangsa.
"Kita akhirnya memahami bahwa ternyata geopolitik mempengaruhi apapun yang kita dalami di ilmu-ilmu lainnya. Substansi geopolitik memang substansinya di ilmu sosial. Namun ada keterkaitan semua disiplin ilmu ketika hendak diwujudkan dalam kebijakan," kata Muryanto.
Pihaknya berencana menggelorakan kembali agar ilmu geopolitik masuk menjadi mata kuliah wajib di semua program studi. Hal ini penting untuk semakin memperkuat keindonesiaan dengan keberagaman.
"Generasi ke depan harus memahami keberagaman dan geopolitik Indonesia, sehingga kita tak mudah diceraiberaikan oleh pihak yang luar yang berusaha memanas-manasi. Anak muda Indonesia saat ini yang akan jadi pemimpin di masa depan harus memahami pentingnya geopolitik Indonesia, sehingga ketika saatnya memimpin nanti, bisa menjaga Indonesia yang beragam," kata Muryanto.
Kuliah umum ini dihadiri ratusan mahasiswa, Rektor USU Muryanto Amin beserta jajarannya, Anggota DPR dari Fraksi PDIP Sofyan Tan dan Deddy Yevri Sitorus. Kemudian Wali Kota Medan Bobby Nasution, Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya, Wakil Bupati Humbahas Oloan Nababan, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, dan Bupati Batubara Zahir. Juga hadir Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon, Sekretaris DPD PDIP Sutarto, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting. Tampak hadir juga tokoh muda Kota Siantar yang merupakan pendiri Bane Gas Komuniti (Bagak) Bane Raja Manalu.
Rektor USU Muryanto Amin mengatakan, kuliah umum yang disampaikan Hasto mengenai geopolitik Bung Karno membuka arti pentingnya pemahaman ilmu tersebut bagi para mahasiswa Indonesia. Seorang Soekarno yang aslinya berlatar belakang ilmu arsitek, tapi justru mendalami ilmu geopolitik hingga menjadi Bapak Proklamator bangsa.
"Kita akhirnya memahami bahwa ternyata geopolitik mempengaruhi apapun yang kita dalami di ilmu-ilmu lainnya. Substansi geopolitik memang substansinya di ilmu sosial. Namun ada keterkaitan semua disiplin ilmu ketika hendak diwujudkan dalam kebijakan," kata Muryanto.
Pihaknya berencana menggelorakan kembali agar ilmu geopolitik masuk menjadi mata kuliah wajib di semua program studi. Hal ini penting untuk semakin memperkuat keindonesiaan dengan keberagaman.
"Generasi ke depan harus memahami keberagaman dan geopolitik Indonesia, sehingga kita tak mudah diceraiberaikan oleh pihak yang luar yang berusaha memanas-manasi. Anak muda Indonesia saat ini yang akan jadi pemimpin di masa depan harus memahami pentingnya geopolitik Indonesia, sehingga ketika saatnya memimpin nanti, bisa menjaga Indonesia yang beragam," kata Muryanto.
(abd)
tulis komentar anda