Perjalanan Incognito Soeharto: Keluar Masuk Desa Tanpa Sepengetahuan Panglima
Minggu, 13 Maret 2022 - 06:43 WIB
Sebagai ajudan, Try Sutrisno kemudian menjelaskan bahwa Presiden Soeharto sedang melakukan perjalanan rahasia. Para pejabat pun geger karena tidak diberi tahu, sehingga tidak memberikan sambutan sepantasnya kepada Pak Harto.
"Sayalah lantas yang menjadi sasaran omelan mereka yang marah karena merasa tidak diberi kesempatan menyambut presiden sepantasnya. Padahal itu semua atas kemauan Pak Harto," tutur pensiunan jenderal TNI ini.
Seluruh hasil perjalanan incognito dicatat oleh Pak Harto. Hasil kunjungan rahasia itu dijadikan masukan. Secara objektif kemudian diketahui daerah-daerah yang telah berhasil dan yang masih perlu ditingkatkan. Semuanya dicek ulang di dalam rapat kabinet. Dengan begitu, tidak ada menteri yang berbohong.
Perjalanan incognito berakhirnya di Istana Cipanas. Semua anggota rombongan kelelahan setelah dua pekan berkeliling keluar masuk desa. Pak Harto meminta anak buahnya untuk makan terlebih dahulu sebelum dirinya.
"Itulah good leadership yang saya warisi dari Pak Harto sebagai komandan pasukan. Beliau mendahulukan anak buah untuk hal-hal yang mendasar, seperti soal makan," tutur Try Sutrisno yang hingga kini masih aktif sebagai Ketua Umum Prima, Persahabatan RI-Malaysia.
"Sayalah lantas yang menjadi sasaran omelan mereka yang marah karena merasa tidak diberi kesempatan menyambut presiden sepantasnya. Padahal itu semua atas kemauan Pak Harto," tutur pensiunan jenderal TNI ini.
Seluruh hasil perjalanan incognito dicatat oleh Pak Harto. Hasil kunjungan rahasia itu dijadikan masukan. Secara objektif kemudian diketahui daerah-daerah yang telah berhasil dan yang masih perlu ditingkatkan. Semuanya dicek ulang di dalam rapat kabinet. Dengan begitu, tidak ada menteri yang berbohong.
Perjalanan incognito berakhirnya di Istana Cipanas. Semua anggota rombongan kelelahan setelah dua pekan berkeliling keluar masuk desa. Pak Harto meminta anak buahnya untuk makan terlebih dahulu sebelum dirinya.
"Itulah good leadership yang saya warisi dari Pak Harto sebagai komandan pasukan. Beliau mendahulukan anak buah untuk hal-hal yang mendasar, seperti soal makan," tutur Try Sutrisno yang hingga kini masih aktif sebagai Ketua Umum Prima, Persahabatan RI-Malaysia.
(maf)
tulis komentar anda