Isu Reshuffle Kabinet Mencuat Lagi, Menteri Non-Parpol Tak Bisa Tidur?
Kamis, 10 Maret 2022 - 06:21 WIB
JAKARTA - Isu perombakan atau reshuffle kabinet kembali mencuat. Bahkan, kocok ulang kabinet Joko Widodo ( Jokowi ) itu dikabarkan akan dilakukan pada akhir Maret 2022.
Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyatakan bergabung dengan koalisi partai politik pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 25 Agustus 2021 itu diisukan bakal mendapat jatah satu kursi menteri dan satu kursi wakil menteri. Lalu, siapa menteri yang bakal tersingkir jika PAN nantinya diberi jatah di Kabinet Indonesia Maju?
“Yang tersingkir yang jelas kemungkinan dari menteri non-parpol, kalau dari parpol aman. Soal siapa nama menteri yang tersingkir dari non-parpol itu Jokowi yang tahu,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Rabu (9/3/2022).
Menurut Ujang, menteri dari kalangan non-parpol yang paling rawan tersingkir jika reshuffle kabinet dilakukan. Karena, kata dia, menteri non-parpol tidak punya back up politik dan bargaining position (posisi tawar) yang kuat di mata presiden.
“Setiap isu reshuffle mengemuka, biasanya yang tak bisa tidur menteri dari non-parpol. Walaupun memang, menteri dari parpol pun bisa kena reshuffle, namun biasanya penggantinya dari kader partai yang sama,” pungkasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. “Jokowi akan tetap mempertahankan menteri dari parpol,” kata Pangi kepada SINDOnews secara terpisah.
Menurut Pangi, Presiden Jokowi tidak akan berani menyingkirkan menteri dari kalangan parpol. “Beliau (Jokowi, red) ingin aman. Paling yang disingkirkan menteri non-parpol, ditendang. Setelah kosong, baru dimasukkan PAN 1 kursi agar PAN bisa happy,” ujar Pangi.
Pangi menilai lucu jika telah menyatakan bergabung ke dalam koalisi parpol pendukung Jokowi namun tidak mendapatkan jatah kursi menteri. “Apalagi PAN ini kan sabarnya sudah tingkat dewa, walaupun Rabu ini enggak jadi reshuffle tetap PAN setia berkoalisi dengan mendukung Presiden Jokowi,” tuturnya.
Dia juga berpendapat bahwa posisi menteri dari parpol akan aman jika reshuffle kabinet dilakukan Jokowi nantinya. “Menteri yang tersingkir kemungkinan sih menurut saya menteri yang non-parpol,” pungkasnya.
Partai Amanat Nasional (PAN) yang menyatakan bergabung dengan koalisi partai politik pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 25 Agustus 2021 itu diisukan bakal mendapat jatah satu kursi menteri dan satu kursi wakil menteri. Lalu, siapa menteri yang bakal tersingkir jika PAN nantinya diberi jatah di Kabinet Indonesia Maju?
“Yang tersingkir yang jelas kemungkinan dari menteri non-parpol, kalau dari parpol aman. Soal siapa nama menteri yang tersingkir dari non-parpol itu Jokowi yang tahu,” kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Rabu (9/3/2022).
Menurut Ujang, menteri dari kalangan non-parpol yang paling rawan tersingkir jika reshuffle kabinet dilakukan. Karena, kata dia, menteri non-parpol tidak punya back up politik dan bargaining position (posisi tawar) yang kuat di mata presiden.
“Setiap isu reshuffle mengemuka, biasanya yang tak bisa tidur menteri dari non-parpol. Walaupun memang, menteri dari parpol pun bisa kena reshuffle, namun biasanya penggantinya dari kader partai yang sama,” pungkasnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. “Jokowi akan tetap mempertahankan menteri dari parpol,” kata Pangi kepada SINDOnews secara terpisah.
Menurut Pangi, Presiden Jokowi tidak akan berani menyingkirkan menteri dari kalangan parpol. “Beliau (Jokowi, red) ingin aman. Paling yang disingkirkan menteri non-parpol, ditendang. Setelah kosong, baru dimasukkan PAN 1 kursi agar PAN bisa happy,” ujar Pangi.
Pangi menilai lucu jika telah menyatakan bergabung ke dalam koalisi parpol pendukung Jokowi namun tidak mendapatkan jatah kursi menteri. “Apalagi PAN ini kan sabarnya sudah tingkat dewa, walaupun Rabu ini enggak jadi reshuffle tetap PAN setia berkoalisi dengan mendukung Presiden Jokowi,” tuturnya.
Dia juga berpendapat bahwa posisi menteri dari parpol akan aman jika reshuffle kabinet dilakukan Jokowi nantinya. “Menteri yang tersingkir kemungkinan sih menurut saya menteri yang non-parpol,” pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda