Kesaksian Sylvi, Mahasiswi Indonesia Beberapa Hari Terjebak Perang Rusia vs Ukraina
Minggu, 06 Maret 2022 - 09:13 WIB
JAKARTA - Duar. Suara dentuman keras terdengar di pagi hari sekitar pukul 05.00 waktu Ukraina , pada 25 Februari 2022. Semua orang panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Suara dentuman itu membuyarkan liburan Silvianty Julia Indriani, mahasiswi Akdeniz University Turki. Ia datang ke Ukraina pada 15 Februari 2022 untuk mengisi libur kuliah sebelum perang Rusia vs Ukraina pecah.
Saat tiba di Ukraina, Sylvi tak melihat ada tanda-tanda ketegangan. Semua berjalan normal. Masyarakat beraktivitas seperti biasanya. Bahkan pada hari pertama Rusia menginvasi Ukraina, pada 24 Februari 2022, keadaan masih terlihat seperti biasa.
Namun semuanya berubah 180 derajat setelah suara dentuman keras, yang informasinya karena serangan rudal, pada pagi hari, 25 Februari 2022. Setelah itu, suara-suara mengerikan kerap terdengar.
"Lebih dari lima kali suara ledakan, tembakan dan pesawat jet terdengar pada malam hari," kata Sylvi Anatalya melalui pesan suaranya kepada SINDOnews. "Saya langsung mengambil tindakan dengan menelepon KBRI Kyiv Ukraina," katanya.
Setelah menelepon, Sylvi diminta datang ke Kantor Kedutaan berkumpul bersama WNI lainnya. Dia menuju KBRI diantar dengan mobil temannya. Sesampai di sana, Sylvi langsung diberikan sejumlah makanan dan minuman. Sedikitnya ada 80 orang WNI yang berkumpul bersama dan diminta menetap selama lima hari sebelum dievakuasi sambil menyusun rencana.
Baca juga: Angkatan Udara Ukraina Hancur, Zelensky Minta AS Kirimkan Jet Tempur
"Kami saling menguatkan dan tolong-menolong karena tidak ada yang pernah tahu bisa berubah langsung 180 derajat seperti ini. Untung Pak Dubes Ghafur (Dubes RI untuk Ukraina Ghafur Dharmaputra) memberikan arahan dengan tenang yang membuat kami ikut tenang," kata Sylvi.
Lima hari berjalan, evakuasi WNI pun dimulai. Ada dua unit bus yang disediakan untuk mengantarkan rombongan menuju Moldova. Selama perjalanan, sedikitnya ada 12 kali pemeriksaan yang dilakukan tentara Ukraina.
Suara dentuman itu membuyarkan liburan Silvianty Julia Indriani, mahasiswi Akdeniz University Turki. Ia datang ke Ukraina pada 15 Februari 2022 untuk mengisi libur kuliah sebelum perang Rusia vs Ukraina pecah.
Saat tiba di Ukraina, Sylvi tak melihat ada tanda-tanda ketegangan. Semua berjalan normal. Masyarakat beraktivitas seperti biasanya. Bahkan pada hari pertama Rusia menginvasi Ukraina, pada 24 Februari 2022, keadaan masih terlihat seperti biasa.
Namun semuanya berubah 180 derajat setelah suara dentuman keras, yang informasinya karena serangan rudal, pada pagi hari, 25 Februari 2022. Setelah itu, suara-suara mengerikan kerap terdengar.
"Lebih dari lima kali suara ledakan, tembakan dan pesawat jet terdengar pada malam hari," kata Sylvi Anatalya melalui pesan suaranya kepada SINDOnews. "Saya langsung mengambil tindakan dengan menelepon KBRI Kyiv Ukraina," katanya.
Setelah menelepon, Sylvi diminta datang ke Kantor Kedutaan berkumpul bersama WNI lainnya. Dia menuju KBRI diantar dengan mobil temannya. Sesampai di sana, Sylvi langsung diberikan sejumlah makanan dan minuman. Sedikitnya ada 80 orang WNI yang berkumpul bersama dan diminta menetap selama lima hari sebelum dievakuasi sambil menyusun rencana.
Baca juga: Angkatan Udara Ukraina Hancur, Zelensky Minta AS Kirimkan Jet Tempur
"Kami saling menguatkan dan tolong-menolong karena tidak ada yang pernah tahu bisa berubah langsung 180 derajat seperti ini. Untung Pak Dubes Ghafur (Dubes RI untuk Ukraina Ghafur Dharmaputra) memberikan arahan dengan tenang yang membuat kami ikut tenang," kata Sylvi.
Lima hari berjalan, evakuasi WNI pun dimulai. Ada dua unit bus yang disediakan untuk mengantarkan rombongan menuju Moldova. Selama perjalanan, sedikitnya ada 12 kali pemeriksaan yang dilakukan tentara Ukraina.
tulis komentar anda