Indonesia Menuju Status Endemi

Rabu, 02 Maret 2022 - 13:47 WIB
Syarat TercapainyaEndemi

Indonesia atau negara-negara lain dunia bisa menjadikan pandemi Covid-19 sebagai endemi. Namun langkah ini membutuhkan sejumlah syarat. Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Tjandra Yoga Aditama menyebut ada lima hal yang perlu menjadi perhatian semua negara agar bisa mencapai status endemi.

Pertama, pandemi adalah keadaan wabah penyakit di banyak negara. Bahkan “pan” (dari pandemi) dapat juga diartikan sebagai “semua”. Karena pandemi terjadi di banyak negara di berbagai benua, maka yang menyatakan pandemi adalah badan dunia dalam hal ini World Health Organization (WHO).

"Pandemi sekarang bermula pada 11 Maret 2020 dengan pernyataan resmi oleh Direktur Jenderal WHO Dr Tedros dan sampai sekarang masih berjalan. Artinya kalau nanti pandemi Covid-19 akan berakhir, maka akan ada lagi pernyataan resmi dari Direktur Jenderal WHO sesuai keadaan dunia ketika itu, yang kita belum tahu kapan akan terjadi," tegasnya.

Indikatorkedua, guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) menyebut adanya kemampuan mengendalikan wabah Covid-19. Di sisi lain dia mengingatkan, pernyataan satu dua atau bahkan beberapa negara bahwa negara mereka sudah dalam tahap endemi sama sekali tidak menjadi indikator pandemi sudah selesai.

"Dunia ini terdiri atas 200 negara dan dalam dunia modern ini transportasi antarnegara dan bahkan antarbenua amat mudah terjadi. Maksudnya, kalau ada negara yang sudah dapat mengendalikan Covid-19, tetapi negara-negara lain belum, maka masih tetap ada ancaman penyakit ini terus merebak di dunia," ungkapnya.

Kemudian yangketiga, jika sebuah negara ingin mengatakan situasi Covid-19 sudah terkendali, ada kriteria yang banyak dianut. Salah satunya adalah angka kepositifan (positivity rate) di bawah 5%. Bagi Tjandra, Indonesia tentu amat bersyukur bahwa jumlah kasus harian dalam beberapa hari ini cenderung menurun dan diikuti juga dengan penurunan angka kepositifan. Tapi dari data yang ada tampak, angka kepositifan pada 25 Februari 2022 adalah 17,93%.

"Walaupun pada 26 Februari angkanya sudah menurun, tapi masih cukup tinggi, yaitu 15,91%, cukup jauh di atas batas 5% yang kita kehendaki bersama," bebernya.

Keempat, indikator lain yang menjadi patokan bahwa situasi epidemiologi Covid-19 sudah terkendali adalah angka reproduksi efektif (effective reproduction number- Rt) di bawah 1, yang berarti tidak terjadi penularan berkepanjangan di masyarakat. Dikatakannya, walaupun tidak ada data resmi yang diumumkan, beberapa pihak menyebutkan angka reproduksi di hari-hari ini masih di atas 1, bahkan ada yang melaporkan sebagai 1.161."Mudah-mudahan angka ini dapat terus menurun dalam hari-hari mendatang," imbuhnya.

Adapunkelima, yang perlu jadi perhatian kita bersama dan bahkan di dunia adalah ada tidaknya kemungkinan varian baru Covid-19. Menurut Tjandra, hal ini merupakan sesuatu yang tidak terlalu mudah memprediksi. Yang jelas, kalau penularan di masyarakat tinggi, virus akan banyak bereplikasi dan hal ini memungkinkan saja terjadinya mutasi baru. Kalau mutasinya cukup beragam, maka dapat saja terjadi varian baru.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More