Loyalis Anies Baswedan: Menunda Pemilu 2024 adalah Pengkhianatan Reformasi
Minggu, 27 Februari 2022 - 18:11 WIB
JAKARTA - Gheiz Chalifah yang dikenal sebagai loyalis Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut wacana Pemilu 2024 diundur sebagai penghianatan terhadap reformasi dan demokratisasi. Menurutnya, saat ini belum terjadi kondisi kedaruratan untuk negara Indonesia yang bisa menjadi alasan ditundanya Pemilu 2024.
"Mereka yang mengatakan yang perpanjangan masa jabatan presiden ini adalah penghianat reformasi dan demokrasi. Tidak ada sama sekali kondisi kedaruratan salah satunya apabila masyarakat 40-50% tidak bisa memilih, kemarin kan sudah diumumkan tetap bisa memilih apa lagi Covid-19 sudah mulai melandai," ujar Gheiz dalam diskusi bertema Usulan Jabatan Presiden Diperpanjang, Gimana Nasib Kepala Daerah?“ yang diselenggarakan Total Politik, di Jakarta, (Minggu,27/2/2022).
Gheiz menilai wacana tersebut tidak mempunyai alasan yang sangat kuat dan semata-mata hanya soal kepentingan kekuasaan. "Kalau sekarang ditunda dua-duanya hal yang berbeda jadi tidak konsisten," ucapnya.
Lalu terkait dengan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada tahun 2024, Gheiz mengatakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak akan memperpanjang jabatannya jika tidak melalui mekanisme pilkada.
"Anies akan selesai di 2022 dan tidak akan memperpanjang jabatannya apabila tidak melalui mekanisme pilkada. Jadi Anies akan maju apabila ada pilkada tapi kalau tidak ada pilkada maka dia tetap akan berhenti,"ujarnya.
Sehingga Anies, kata Gheiz sementara ini masih fokus untuk menyelesaikan berbagai program-program di DKI Jakarta hingga akhir 2022. "Setelah 2022 kita akan melihat ke depan seperti apa. Kalau ada kesempatan dia akan ikut serta, tapi kalau tidak ada maka kembali menjadi orang biasa,"tuturnya.
"Mereka yang mengatakan yang perpanjangan masa jabatan presiden ini adalah penghianat reformasi dan demokrasi. Tidak ada sama sekali kondisi kedaruratan salah satunya apabila masyarakat 40-50% tidak bisa memilih, kemarin kan sudah diumumkan tetap bisa memilih apa lagi Covid-19 sudah mulai melandai," ujar Gheiz dalam diskusi bertema Usulan Jabatan Presiden Diperpanjang, Gimana Nasib Kepala Daerah?“ yang diselenggarakan Total Politik, di Jakarta, (Minggu,27/2/2022).
Baca Juga
Gheiz menilai wacana tersebut tidak mempunyai alasan yang sangat kuat dan semata-mata hanya soal kepentingan kekuasaan. "Kalau sekarang ditunda dua-duanya hal yang berbeda jadi tidak konsisten," ucapnya.
Lalu terkait dengan penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada tahun 2024, Gheiz mengatakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tidak akan memperpanjang jabatannya jika tidak melalui mekanisme pilkada.
"Anies akan selesai di 2022 dan tidak akan memperpanjang jabatannya apabila tidak melalui mekanisme pilkada. Jadi Anies akan maju apabila ada pilkada tapi kalau tidak ada pilkada maka dia tetap akan berhenti,"ujarnya.
Sehingga Anies, kata Gheiz sementara ini masih fokus untuk menyelesaikan berbagai program-program di DKI Jakarta hingga akhir 2022. "Setelah 2022 kita akan melihat ke depan seperti apa. Kalau ada kesempatan dia akan ikut serta, tapi kalau tidak ada maka kembali menjadi orang biasa,"tuturnya.
(muh)
tulis komentar anda