Webinar Partai Perindo Intip Kriteria Capres Pilihan Milenial
Jum'at, 18 Februari 2022 - 19:39 WIB
JAKARTA - Kaum milenial menjadi salah satu komponen penting bagi negara karena menjadi mayoritas penduduk di Indonesia. Suara mereka menjadi salah satu komponen penting dalam Pemilu 2024 .
Lantas, bagaimana kriteria kaum milenial dalam menentukan capres-cawapresnya?
Mengurai polemik ini, Partai Perindo mencoba mengulasnya dalam pendidikan politik pada webinar bertajuk "Capres Pilihan Milenial", Jumat (18/2/2022).
Pakar komunikasi, Yuliandre Darwis mengatakan, saat ini kaum milenial tidak hanya ingin memilih, tapi juga ingin menjadi bagian dari perubahan. "Kaum milenial ingin menjadi bagian dari perubahan, bukan sekadar memilih. Mereka ingin berada dalam apa yang mereka kontribusikan," ujar Yuliandre dalam acara webinar Perindo.
Hal itu disepakati oleh salah seorang mahasiswi. Ia menilai calon presiden perlu memiliki kedekatan dengan masyarakat, terutama dalam segi pembaharuan teknologi. "Justru dengan adanya kedekatan antara presiden, misalnya lewat media sosial, kita jadi lebih mudah berperan penting mengawal dan mengawasi," ujar Linda Lestari (22), salah satu pembicara webinar Perindo.
Salah seorang mahasiswi, Resita Natsha Putri (22) mengatakan, dirinya lebih memilih presiden yang mampu mengembangkan teknologi dan ekonomi demi berperan menjadi negara yang inovatif. "Sebagai generasi milenial, untuk ke depan adalah pemimpin yang bisa mengembangkan Indonesia dari segi teknologi, ekonomi maupun masyarakat itu sendiri," ujar Resita.
Melalui webinar ini, Partai Perindo sebagai partai modern dan inklusif yang dekat dengan kalangan muda akan memberikan pendidikan politik kepada generasi milenial dan Gen-Z untuk berperan aktif pada Pemilu 2024, sekaligus memilih calon presiden potensial yang menyuarakan suara anak muda.
Baca juga: Webinar Partai Perindo, Mahasiswi: Milenial Jangan Antipolitik
Lantas, bagaimana kriteria kaum milenial dalam menentukan capres-cawapresnya?
Mengurai polemik ini, Partai Perindo mencoba mengulasnya dalam pendidikan politik pada webinar bertajuk "Capres Pilihan Milenial", Jumat (18/2/2022).
Pakar komunikasi, Yuliandre Darwis mengatakan, saat ini kaum milenial tidak hanya ingin memilih, tapi juga ingin menjadi bagian dari perubahan. "Kaum milenial ingin menjadi bagian dari perubahan, bukan sekadar memilih. Mereka ingin berada dalam apa yang mereka kontribusikan," ujar Yuliandre dalam acara webinar Perindo.
Hal itu disepakati oleh salah seorang mahasiswi. Ia menilai calon presiden perlu memiliki kedekatan dengan masyarakat, terutama dalam segi pembaharuan teknologi. "Justru dengan adanya kedekatan antara presiden, misalnya lewat media sosial, kita jadi lebih mudah berperan penting mengawal dan mengawasi," ujar Linda Lestari (22), salah satu pembicara webinar Perindo.
Salah seorang mahasiswi, Resita Natsha Putri (22) mengatakan, dirinya lebih memilih presiden yang mampu mengembangkan teknologi dan ekonomi demi berperan menjadi negara yang inovatif. "Sebagai generasi milenial, untuk ke depan adalah pemimpin yang bisa mengembangkan Indonesia dari segi teknologi, ekonomi maupun masyarakat itu sendiri," ujar Resita.
Melalui webinar ini, Partai Perindo sebagai partai modern dan inklusif yang dekat dengan kalangan muda akan memberikan pendidikan politik kepada generasi milenial dan Gen-Z untuk berperan aktif pada Pemilu 2024, sekaligus memilih calon presiden potensial yang menyuarakan suara anak muda.
Baca juga: Webinar Partai Perindo, Mahasiswi: Milenial Jangan Antipolitik
(abd)
tulis komentar anda