DPR Ungkap Sejumlah Indikator Memilih Calon Anggota KPU-Bawaslu
Jum'at, 11 Februari 2022 - 17:35 WIB
Keempat sambung dia, Indonesia juga membutuhkan orang yang inovatif dan kreatif. Karena pemilu itu seharusnya bisa menjadi pemilu yang semakin memudahkan semua, terutama buat pemilih. Sehingga, pelaksanaan pemilu ini terbuka untuk menggunakan perkembangan teknologi informasi, di mana ada digitalisasi dan elektronisasi di beberapa tahap.
"Meskipun saya orang yang skeptis terhadap e-voting, karena di beberapa negara mulai terkoreksi, rawan manipulatif karena ada hacker. Jadi, itu yang berikutnya," ujarnya.
Terakhir Doli menuturkan, penyelenggara pemilu harus orang-orang yang punya mental dan fisik yang kuat. Pengalaman pada 2019 di mana ada 800 orang pengelenggara yang meninggal dunia, itu semua karena saat itu masalah kesehatan bukan menjadi hal yang diperhatikan.
Apalagi nanti kerja-kerja pemyelenggara pemilu semakin berat, dari tingkat KPU RI sampai ke tingkat bawah membutuhman orang-orang yang mempunyai mental dan fisik. "Jadi riwayat kesehatan dan juga akan dipertimbangkan faktor usia dan seterusnya menjadi penting," tegasnya.
Doli menambahkan, itulah hal-hal yang sudah dipesankan Komisi II kepada Tim Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu. Dan kriteria itu juga yang selama ini terus dikomunikasi antar fraksi di Komisi II DPR.
"Mudah-mudahan itu bisa kita dapatkan atau menghasilkan yang terbaik sesuai dengan harapan-harapan kita semua yang nanti akan bisa membuat, kalau lembaga penyelenggara nya berkualitas Insya Allah ke bisa memulai pemilu yang berkualitas dan produk dari pemilu itu juga akan juga berkualitas sangat berpengaruh terhadap jalannya pemerintahan yang berkualitas," pungkasnya.
"Meskipun saya orang yang skeptis terhadap e-voting, karena di beberapa negara mulai terkoreksi, rawan manipulatif karena ada hacker. Jadi, itu yang berikutnya," ujarnya.
Terakhir Doli menuturkan, penyelenggara pemilu harus orang-orang yang punya mental dan fisik yang kuat. Pengalaman pada 2019 di mana ada 800 orang pengelenggara yang meninggal dunia, itu semua karena saat itu masalah kesehatan bukan menjadi hal yang diperhatikan.
Apalagi nanti kerja-kerja pemyelenggara pemilu semakin berat, dari tingkat KPU RI sampai ke tingkat bawah membutuhman orang-orang yang mempunyai mental dan fisik. "Jadi riwayat kesehatan dan juga akan dipertimbangkan faktor usia dan seterusnya menjadi penting," tegasnya.
Doli menambahkan, itulah hal-hal yang sudah dipesankan Komisi II kepada Tim Seleksi Calon Anggota KPU-Bawaslu. Dan kriteria itu juga yang selama ini terus dikomunikasi antar fraksi di Komisi II DPR.
"Mudah-mudahan itu bisa kita dapatkan atau menghasilkan yang terbaik sesuai dengan harapan-harapan kita semua yang nanti akan bisa membuat, kalau lembaga penyelenggara nya berkualitas Insya Allah ke bisa memulai pemilu yang berkualitas dan produk dari pemilu itu juga akan juga berkualitas sangat berpengaruh terhadap jalannya pemerintahan yang berkualitas," pungkasnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda