Kemendikbudristek Dorong Komitmen Industri Berinvestasi pada Program SMK Pusat Keunggulan
Rabu, 02 Februari 2022 - 15:00 WIB
JAKARTA - Kemajuan pendidikan vokasi dinilai dapat turut mendukung perekonomian nasional. Guna mendorong kemajuan tersebut, sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, baik industri maupun pendidikan vokasi harus saling membuka diri untuk berubah, menemukan cara-cara baru, menemukan model kerja sama baru yang saling menguntungkan dan menghasilkan nilai tambah yang maksimal untuk perekonomian nasional.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan skema baru dalam mendorong kolaborasi yang terukur antara SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) dengan industri, yaitu skema Pemadanan Dukungan. Dalam skema ini, ada tiga intervensi minimal yang harus diberikan industri kepada sekolah yang menjadi SMK PK, meliputi penyelarasan kurikulum, penyediaan praktisi industri di SMK, dan penguatan sarana prasarana teaching factory.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri pada SMK, yang terbagi atas dana tunai dan atau dana in kind. Pada skema pemadanan ini, Kemendikbudristek menggelontorkan dana senilai kurang lebih Rp750 miliar.
“Jadi dalam skema ini, Kemendikbudristek akan memadankan investasi oleh industri untuk penguatan pembelajaran serta sarana dan prasarana SMK yang perbandingannya akan disesuaikan dengan kebutuhan rencana bisnis,” tuturnya saat meluncurkan program Skema Pemadanan Dukungan SMK PK, di Jakarta, Rabu (2/2/2022).
Mendikbudristek menjelaskan, melalui program SMK PK, SMK dipersiapkan untuk menjawab tantangan persaingan dan situasi global yang dinamis. Mulai dari sulitnya mendapat talenta yang kompetensinya sesuai dan berkualitas, kebutuhan akan inovasi untuk mengurangi biaya produksi yang tinggi, serta pemulihan ekonomi imbas dari Covid-19.
Hingga 2021, tercatat sebanyak 901 SMK sudah mengikuti dan menerima manfaat dari program SMK PK. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya berada dalam tingkatan menengah baik, yaitu memiliki kurikulum, sarana prasarana pembelajaran, praktik kerja industry, teaching factory, praktisi mengajar, guru magang, lulusan dengan sertifikat, guru dengan sertifikasi yang berkembang untuk selaras dengan dunia industri, kepala sekolah proaktif memimpin sekolah dengan kemampuan managerial, wirausaha, dan pemimpin belajar yang baik.
SMK yang mengikuti SMK PK akan dibina oleh Kemendikbudristek selama tiga tahun. Saat mendaftar, SMK PK mengusulkan proposal rencana bisnis. Dari rencana-rencana bisnis yang terkumpul, industri memilih SMK yang berpotensi dari platform Kemendikbudristek. Rencana bisnis yang terpilih tidak serta merta langsung digunakan oleh industri, melainkan diberi masukan terlebih dahulu sebelum diambil kesepakatan.
Dari rencana bisnis yang disepakati, Kemendikbudristek meninjau proposal rencana bisnis bersama dengan industri dan SMK. Ketika proposal disetujui, Kemendikbudristek memberikan pemadanan pada investasi yang diberikan industri. Durasi skema Pemadanan Dukungan akan berlangsung selama satu tahun, dan dapat dilanjutkan di tahun berikutnya.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengembangkan skema baru dalam mendorong kolaborasi yang terukur antara SMK Pusat Keunggulan (SMK PK) dengan industri, yaitu skema Pemadanan Dukungan. Dalam skema ini, ada tiga intervensi minimal yang harus diberikan industri kepada sekolah yang menjadi SMK PK, meliputi penyelarasan kurikulum, penyediaan praktisi industri di SMK, dan penguatan sarana prasarana teaching factory.
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, mengatakan, Kemendikbudristek akan memadankan investasi industri pada SMK, yang terbagi atas dana tunai dan atau dana in kind. Pada skema pemadanan ini, Kemendikbudristek menggelontorkan dana senilai kurang lebih Rp750 miliar.
“Jadi dalam skema ini, Kemendikbudristek akan memadankan investasi oleh industri untuk penguatan pembelajaran serta sarana dan prasarana SMK yang perbandingannya akan disesuaikan dengan kebutuhan rencana bisnis,” tuturnya saat meluncurkan program Skema Pemadanan Dukungan SMK PK, di Jakarta, Rabu (2/2/2022).
Mendikbudristek menjelaskan, melalui program SMK PK, SMK dipersiapkan untuk menjawab tantangan persaingan dan situasi global yang dinamis. Mulai dari sulitnya mendapat talenta yang kompetensinya sesuai dan berkualitas, kebutuhan akan inovasi untuk mengurangi biaya produksi yang tinggi, serta pemulihan ekonomi imbas dari Covid-19.
Hingga 2021, tercatat sebanyak 901 SMK sudah mengikuti dan menerima manfaat dari program SMK PK. Dari jumlah tersebut, 80 persen di antaranya berada dalam tingkatan menengah baik, yaitu memiliki kurikulum, sarana prasarana pembelajaran, praktik kerja industry, teaching factory, praktisi mengajar, guru magang, lulusan dengan sertifikat, guru dengan sertifikasi yang berkembang untuk selaras dengan dunia industri, kepala sekolah proaktif memimpin sekolah dengan kemampuan managerial, wirausaha, dan pemimpin belajar yang baik.
SMK yang mengikuti SMK PK akan dibina oleh Kemendikbudristek selama tiga tahun. Saat mendaftar, SMK PK mengusulkan proposal rencana bisnis. Dari rencana-rencana bisnis yang terkumpul, industri memilih SMK yang berpotensi dari platform Kemendikbudristek. Rencana bisnis yang terpilih tidak serta merta langsung digunakan oleh industri, melainkan diberi masukan terlebih dahulu sebelum diambil kesepakatan.
Dari rencana bisnis yang disepakati, Kemendikbudristek meninjau proposal rencana bisnis bersama dengan industri dan SMK. Ketika proposal disetujui, Kemendikbudristek memberikan pemadanan pada investasi yang diberikan industri. Durasi skema Pemadanan Dukungan akan berlangsung selama satu tahun, dan dapat dilanjutkan di tahun berikutnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda