Ciri-ciri Orang Terpapar Terorisme; Sulit Menghargai Pendapat Orang Lain
Kamis, 27 Januari 2022 - 00:55 WIB
JAKARTA - Polri mengungkap sejumlah ciri-ciri seseorang atau komunitas telah terpapar paham ekstremisme dan terorisme . Salah satu ciri utamanya ialah sikap intoleran.
Direktur Kamneg Badan Intelijen dan Keamanan (BIK) Polri Brigjen Umar Effendi mengatakan, intoleransi terlihat dari keengganan seseorang atau komunitas dalam menghargai pendapat serta keyakinan orang lain.
"Intoleran yaitu tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain. Tapi kalau misalnya dalam diskusi internal kita bantah-bantahan, enggak masalah, jangan dianggap baru diskusi ngotot-ngototan 'wah kamu intoleran," kata Umar dalam Halaqah Kebangsaan BPET MUI secara virtual, Rabu (26/1/2022).
Ciri seseorang atau komunitas terpapar ekstremisme lainnya adalah sikap fanatik. Menurut Umar, fanatisme cenderung melahirkan perasaan paling benar sendiri dan menganggap orang lain salah.
Umar juga menyebut sikap revolusioner, yakni menginginkan perubahan secara cepat dengan cara kekerasan atau pemaksaan kehendak sebagai ciri keterpaparan paham ekstremisme dan terorisme.
Menurut Umar, peran Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI amat penting, khususnya dalam upaya mengeliminir paham tersebut dengan pendekatan moderasi beragama atau Islam wasathiyah.
Umar juga menekankan pentingnya literasi digital agar umat tak terpapar berita bohong alias hoaks yang cenderung provokatif. Karena itulah, aspek konfirmasi atau tabayun menjadi penting di era banjir informasi seperti sekarang ini.
"Selalu bertabayun dan mampu memilter info yang diterima sehingga tak mudah terprovokasi tak menyebarkan berita atau konten hoaks yang menyesatkan umat," tutupnya.
Direktur Kamneg Badan Intelijen dan Keamanan (BIK) Polri Brigjen Umar Effendi mengatakan, intoleransi terlihat dari keengganan seseorang atau komunitas dalam menghargai pendapat serta keyakinan orang lain.
Baca Juga
"Intoleran yaitu tidak mau menghargai pendapat dan keyakinan orang lain. Tapi kalau misalnya dalam diskusi internal kita bantah-bantahan, enggak masalah, jangan dianggap baru diskusi ngotot-ngototan 'wah kamu intoleran," kata Umar dalam Halaqah Kebangsaan BPET MUI secara virtual, Rabu (26/1/2022).
Ciri seseorang atau komunitas terpapar ekstremisme lainnya adalah sikap fanatik. Menurut Umar, fanatisme cenderung melahirkan perasaan paling benar sendiri dan menganggap orang lain salah.
Umar juga menyebut sikap revolusioner, yakni menginginkan perubahan secara cepat dengan cara kekerasan atau pemaksaan kehendak sebagai ciri keterpaparan paham ekstremisme dan terorisme.
Menurut Umar, peran Badan Penanggulangan Ekstremisme dan Terorisme (BPET) MUI amat penting, khususnya dalam upaya mengeliminir paham tersebut dengan pendekatan moderasi beragama atau Islam wasathiyah.
Umar juga menekankan pentingnya literasi digital agar umat tak terpapar berita bohong alias hoaks yang cenderung provokatif. Karena itulah, aspek konfirmasi atau tabayun menjadi penting di era banjir informasi seperti sekarang ini.
"Selalu bertabayun dan mampu memilter info yang diterima sehingga tak mudah terprovokasi tak menyebarkan berita atau konten hoaks yang menyesatkan umat," tutupnya.
(thm)
tulis komentar anda