Orang Indonesia Tetap Bahagia Meski Hidup Sulit, Bagaimana dengan Warga Jakarta?
Senin, 24 Januari 2022 - 09:06 WIB
Ketua Gerakan Indonesia Kita (GITA) Arif Iman Nurlambang mengatakan, semangat berbagi yang ditunjukkan banyak orang di masa pandemi memang bisa jadi memicu kebahagiaan. Menurutnya, pada dasarnya orang akan merasa bahagia apabila tangannya di atas. Artinya, sewaktu ia memberi maka ia akan merasa bahagia.
Namun, dalam konteks penanganan pandemi di Indonesia, kata dia, ada alasan tertentu mengapa orang punya semangat tinggi untuk berbagi. Pertama, karena orang Indonesia memang memiliki semangat gotong royong. Alasan kedua, kata dia, justru karena kecemasan, yakni kecemasan bahwa kalau pandemi terus panjang, mungkin dirinya akan terkena virus, atau bisa saja dia tidak hidup lagi tahun depan. Kecemasan itu yang menurut dia kemudian membantu meningkatkan solidaritas orang-orang.
Terlepas dari faktor penyebab kebahagiaan, Alif justru menunjukkan satu hal menarik pada masyarakat Indoensia di masa pandemi ini, yakni orang-orang sadar dengan kampanye kesehatan. Orang jadi tahu bahwa virus korona berbahaya kalau disikapi dengan stres, depresi, atau pesimis. Jadi dengan begitu kondisi ini harus dihadapi ini optimistis supaya imunitas tubuh meningkat.
“Saya enggak lihat tapi mudah-mudahan ini terjadi. Kalau betul itu yang terjadi, itu menarik sekali, sesuatu yang sebenarnya tidak terkait dengan indeks kebahagiaan, tapi lebih kepada bagaimana orang Indonesia memupuk kepercayaan untuk menghadapi situasi,” paparnya.
Namun, dalam konteks penanganan pandemi di Indonesia, kata dia, ada alasan tertentu mengapa orang punya semangat tinggi untuk berbagi. Pertama, karena orang Indonesia memang memiliki semangat gotong royong. Alasan kedua, kata dia, justru karena kecemasan, yakni kecemasan bahwa kalau pandemi terus panjang, mungkin dirinya akan terkena virus, atau bisa saja dia tidak hidup lagi tahun depan. Kecemasan itu yang menurut dia kemudian membantu meningkatkan solidaritas orang-orang.
Terlepas dari faktor penyebab kebahagiaan, Alif justru menunjukkan satu hal menarik pada masyarakat Indoensia di masa pandemi ini, yakni orang-orang sadar dengan kampanye kesehatan. Orang jadi tahu bahwa virus korona berbahaya kalau disikapi dengan stres, depresi, atau pesimis. Jadi dengan begitu kondisi ini harus dihadapi ini optimistis supaya imunitas tubuh meningkat.
“Saya enggak lihat tapi mudah-mudahan ini terjadi. Kalau betul itu yang terjadi, itu menarik sekali, sesuatu yang sebenarnya tidak terkait dengan indeks kebahagiaan, tapi lebih kepada bagaimana orang Indonesia memupuk kepercayaan untuk menghadapi situasi,” paparnya.
(cip)
tulis komentar anda