Membangun Keluarga Berkualitas dan Menurunkan Stunting
Selasa, 18 Januari 2022 - 15:43 WIB
Dalam membangun ketahanan keluarga secara utuh di berbagai bidang, baik bidang kesehatan, bidang ekonomi, pendidikan anak maupun kebahagiaan keluarga, mulai dari penanganan gizi, kualitas sanitasi, kualitas lingkungan, akses pendidikan, kesehatan sampai juga terjaganya sumber-sumber pendapatan, adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga setiap keluarga Indonesia.
Presiden RI pada pembukaan Rakernas BKKBN (28/01/2021) mengatakan bahwa yang dibutuhkan sekarang ini adalah yang ada di lapangan, yang operasional, langsung bisa menyentuh masyarakat. Program-program diimplementasikan dengan melakukan pembinaan, penyuluhan, pelayanan KB di tengah-tengah masyarakat serta dapat mewujudkan Kampung Keluarga Berkualitas di seluruh penjuru Tanah Air, mewujudkan keluarga yang berkualitas, mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Oleh karenanya BKKBN sudah bertekad untuk mengubah Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Keluarga Berkualitas sebagaimana arahan dari Presiden. Program Percepatan Penurunan Stunting ini sangatlah memerlukan kolaborasi multisektor baik dari pihak pemerintah maupun mitra swasta untuk sama-sama bersinergi
Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat)
Pertengahan 2021 tepatnya 20 Agustus 2021 yang lalu, sebagai salah satu terobosan dalam percepatan penurunan stunting, BKKBN meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas. Dashat ini adalah sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (catin, bumil, busui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu) melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumber daya/kontribusi kemitraan lainnya.
Kampung Keluarga Berkualitas yang memiliki kegiatan Dashat berharap ibu hamil, ibu mau hamil, ibu baru menyusui, semua mendapatkan nutrisi produk olahan dari Dashat yang sehat. Dengan begitu di Kampung Keluarga Berkualitas tidak ada ibu yang mau hamil, ibu mau menikah, dan ibu mau bulan madu tidak teratasi kondisi kesehatannya atau gizinya sebelum hamil, begitu juga pada saat bayi sudah lahir lebih dari 6 (enam) bulan harus mendapat suplementasi, komplemen suplemen makanan tambahan selain asi. Di Kampung Keluarga Berkualitas yang Dashat ini juga tidak ada lagi bayi-bayi 1.000 HPK yang telantar yang tidak mendapatkan asupan makanan gizi seimbang untuk makanan tambahannya.
Indonesia kaya akan sumber daya pangan yang diproduksi, diperjualbelikan, dan tersedia di Indonesia, yang sering disebut sebagai pangan lokal Indonesia.
Sering kali kita beranggapan, jika kita mengonsumsi makanan sehat itu mahal dan ini sangat salah. Dashat ini secara ideologis ingin menghadirkan kedaulatan pangan, dengan mampu memproduksi sendiri, sehingga dapat berdikari dengan meningkatkan ketahanan pangan lokal. Kita mampu menghasilkan sendiri dan memproduksi sendiri pangan lokal yang sehat dan mengandung gizi seimbang dan tidak mahal. Jika berdaulat, maka tidak mahal.
Banyak makanan alternatif yang tersedia di sekitar kita yang mengandung gizi setara dengan makanan yang dianggap mahal selama ini. Makanan untuk mencegah stunting seperti ikan atau telur sudah cukup, proteinnya besar tidak kalah dengan daging sapi. Ke depan berharap Dashat menghadirkan produk-produk lokal yang kemudian bisa menjawab kebutuhan gizi seimbang dan tantangan menurunkan stunting dan mencerdaskan kehidupan keluarga, menjadi keluarga yang berkualitas dan kampung keluarga yang berkualitas dan akhirnya menjadi bangsa yang besar, unggul dan maju sesuai yang dicita-citakan.
Presiden RI pada pembukaan Rakernas BKKBN (28/01/2021) mengatakan bahwa yang dibutuhkan sekarang ini adalah yang ada di lapangan, yang operasional, langsung bisa menyentuh masyarakat. Program-program diimplementasikan dengan melakukan pembinaan, penyuluhan, pelayanan KB di tengah-tengah masyarakat serta dapat mewujudkan Kampung Keluarga Berkualitas di seluruh penjuru Tanah Air, mewujudkan keluarga yang berkualitas, mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Oleh karenanya BKKBN sudah bertekad untuk mengubah Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Keluarga Berkualitas sebagaimana arahan dari Presiden. Program Percepatan Penurunan Stunting ini sangatlah memerlukan kolaborasi multisektor baik dari pihak pemerintah maupun mitra swasta untuk sama-sama bersinergi
Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat)
Pertengahan 2021 tepatnya 20 Agustus 2021 yang lalu, sebagai salah satu terobosan dalam percepatan penurunan stunting, BKKBN meluncurkan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung Keluarga Berkualitas. Dashat ini adalah sebuah kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga berisiko stunting (catin, bumil, busui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu) melalui pemanfaatan sumber daya lokal (termasuk bahan pangan lokal) yang dapat dipadukan dengan sumber daya/kontribusi kemitraan lainnya.
Kampung Keluarga Berkualitas yang memiliki kegiatan Dashat berharap ibu hamil, ibu mau hamil, ibu baru menyusui, semua mendapatkan nutrisi produk olahan dari Dashat yang sehat. Dengan begitu di Kampung Keluarga Berkualitas tidak ada ibu yang mau hamil, ibu mau menikah, dan ibu mau bulan madu tidak teratasi kondisi kesehatannya atau gizinya sebelum hamil, begitu juga pada saat bayi sudah lahir lebih dari 6 (enam) bulan harus mendapat suplementasi, komplemen suplemen makanan tambahan selain asi. Di Kampung Keluarga Berkualitas yang Dashat ini juga tidak ada lagi bayi-bayi 1.000 HPK yang telantar yang tidak mendapatkan asupan makanan gizi seimbang untuk makanan tambahannya.
Indonesia kaya akan sumber daya pangan yang diproduksi, diperjualbelikan, dan tersedia di Indonesia, yang sering disebut sebagai pangan lokal Indonesia.
Sering kali kita beranggapan, jika kita mengonsumsi makanan sehat itu mahal dan ini sangat salah. Dashat ini secara ideologis ingin menghadirkan kedaulatan pangan, dengan mampu memproduksi sendiri, sehingga dapat berdikari dengan meningkatkan ketahanan pangan lokal. Kita mampu menghasilkan sendiri dan memproduksi sendiri pangan lokal yang sehat dan mengandung gizi seimbang dan tidak mahal. Jika berdaulat, maka tidak mahal.
Banyak makanan alternatif yang tersedia di sekitar kita yang mengandung gizi setara dengan makanan yang dianggap mahal selama ini. Makanan untuk mencegah stunting seperti ikan atau telur sudah cukup, proteinnya besar tidak kalah dengan daging sapi. Ke depan berharap Dashat menghadirkan produk-produk lokal yang kemudian bisa menjawab kebutuhan gizi seimbang dan tantangan menurunkan stunting dan mencerdaskan kehidupan keluarga, menjadi keluarga yang berkualitas dan kampung keluarga yang berkualitas dan akhirnya menjadi bangsa yang besar, unggul dan maju sesuai yang dicita-citakan.
tulis komentar anda