Dubes Arab Saudi Temui Ketum PBNU, Ini yang Dibahas
Senin, 17 Januari 2022 - 16:24 WIB
JAKARTA - Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menerima secara langsung kedatangan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Esam A Abid Althagafi ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Senin (17/1/2022).
"Hari ini saya menerima kunjungan Dubes Saudi Arabia. Berbagai kemungkinan kami bahas guna mempererat kerja sama antara NU dan Arab Saudi,"dikutip dalam laman resmi NU Online, Senin,(17/1/2022).
Gus Yahya mengatakan setidaknya ada dua hal penting yang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan itu yakni, memperkuat hubungan kerja sama NU dan Kerajaan Arab Saudi secara kelembagaan dan bahu-membahu mewujudkan visi perdamaian NU di kancah internasional.
“Ada dua hal yang kami diskusikan. Pertama, kerja sama untuk memperkuat NU secara kelembagaan. Kedua, untuk saling membantu menghadirkan NU di Indonesia dan Arab Saudi secara global,” ucap tokoh kelahiran Rembang, 16 Februari 1966 ini.
Mantan jubir Gus Dur ini memandang dua hal tersebut sebagai kerja sama yang bersifat alami mengingat Indonesia sebagai negara yang mayoritas berpenduduk muslim. Sementara Kerajaan Arab Saudi adalah negara yang berpengaruh besar di dunia Islam.
“Nah, dalam posisi yang sangat menentukan ini, kerja sama tadi menjadi penting sebagai upaya-upaya untuk memecahkan berbagai masalah di kancah internasional bersama-sama,” kata Gus Yahya.
Turut hadir sejumlah pengurus Tanfidziyah mendampingi Gus Yahya, di antaranya Ketua PBNU H Ishfah Abidal Aziz, dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) H Syarif Munawi.
"Hari ini saya menerima kunjungan Dubes Saudi Arabia. Berbagai kemungkinan kami bahas guna mempererat kerja sama antara NU dan Arab Saudi,"dikutip dalam laman resmi NU Online, Senin,(17/1/2022).
Gus Yahya mengatakan setidaknya ada dua hal penting yang menjadi fokus pembahasan dalam pertemuan itu yakni, memperkuat hubungan kerja sama NU dan Kerajaan Arab Saudi secara kelembagaan dan bahu-membahu mewujudkan visi perdamaian NU di kancah internasional.
“Ada dua hal yang kami diskusikan. Pertama, kerja sama untuk memperkuat NU secara kelembagaan. Kedua, untuk saling membantu menghadirkan NU di Indonesia dan Arab Saudi secara global,” ucap tokoh kelahiran Rembang, 16 Februari 1966 ini.
Mantan jubir Gus Dur ini memandang dua hal tersebut sebagai kerja sama yang bersifat alami mengingat Indonesia sebagai negara yang mayoritas berpenduduk muslim. Sementara Kerajaan Arab Saudi adalah negara yang berpengaruh besar di dunia Islam.
“Nah, dalam posisi yang sangat menentukan ini, kerja sama tadi menjadi penting sebagai upaya-upaya untuk memecahkan berbagai masalah di kancah internasional bersama-sama,” kata Gus Yahya.
Turut hadir sejumlah pengurus Tanfidziyah mendampingi Gus Yahya, di antaranya Ketua PBNU H Ishfah Abidal Aziz, dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) H Syarif Munawi.
(cip)
tulis komentar anda