Video Viral Pria Tendang Sesajen, Wasekjen MUI: Dakwahlah dengan Cara yang Baik
Senin, 10 Januari 2022 - 12:54 WIB
JAKARTA - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Muhammad Ziyad menyesalkan tindakan seorang pria yang menendang sesajen di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Dia meminta pria dalam video yang viral tersebut berdakwah dengan cara yang baik meski sesajen bertentangan dengan akidah Islam.
"Terkait seseorang yang menendang sesajen yang ada di Gunung Semeru saya pribadi menyesalkan adanya tindakan itu. Hal itu tidak perlu dilakukan meskipun menyaksikan bahwa praktik tradisi sesajen kepada makhluk halus atau jin atau penguasa alam sekitarnya yang diyakini masyarakat itu bertentangan dengan akidah Islam," kata Ziyad kepada wartawan, Senin (10/1/2022).
Ziyad menjelaskan, pada dasarnya Islam mengajarkan dakwah menggunakan cara-cara yang baik, bukan menuruti kemauan sendiri. Karena itu, kewajiban bagi seorang muslim adalah mengingatkan saudaranya atau masyarakat apabila ada praktik keagamaan yang menyimpang atau bertentangan dengan akidah.
"Karena itu perlu dilakukan edukasi, bimbingan kepada masyarakat bahwa terjadinya erupsi Gunung Semeru adalah bagian dari takdir Allah SWT. Yang kita lakukan adalah bukan dalam bentuk pemberian sesajen, tetapi kita berdoa kepada Allah memohon perlindungannya agar dijauhkan dari malapetaka yang terjadi," katanya.
Ziyad mengakui bahwa ritual pemberian sesajen termasuk kategori syirik karena menyekutukan Allah. Syirik adalah perbuatan yang dilarang agama. Meski begitu, dia berpesan agar masyarakat dapat meluruskan dengan cara dakwah yang penuh dengan kebijaksanaan.
"Untuk itu, kita meluruskan dengan cara berdakwah penuh kebijaksanaan, nasehati yang baik, dinasehatkan ini tidak baik bertentangan dengan agama. Kalau tidak bisa, lakukan berdebat dengan argumentasi yang baik," katanya.
Baca juga: Viral! Pria Berjenggot Buang dan Tendang Sesajen di Area Gunung Semeru Dikecam
"Terkait seseorang yang menendang sesajen yang ada di Gunung Semeru saya pribadi menyesalkan adanya tindakan itu. Hal itu tidak perlu dilakukan meskipun menyaksikan bahwa praktik tradisi sesajen kepada makhluk halus atau jin atau penguasa alam sekitarnya yang diyakini masyarakat itu bertentangan dengan akidah Islam," kata Ziyad kepada wartawan, Senin (10/1/2022).
Ziyad menjelaskan, pada dasarnya Islam mengajarkan dakwah menggunakan cara-cara yang baik, bukan menuruti kemauan sendiri. Karena itu, kewajiban bagi seorang muslim adalah mengingatkan saudaranya atau masyarakat apabila ada praktik keagamaan yang menyimpang atau bertentangan dengan akidah.
"Karena itu perlu dilakukan edukasi, bimbingan kepada masyarakat bahwa terjadinya erupsi Gunung Semeru adalah bagian dari takdir Allah SWT. Yang kita lakukan adalah bukan dalam bentuk pemberian sesajen, tetapi kita berdoa kepada Allah memohon perlindungannya agar dijauhkan dari malapetaka yang terjadi," katanya.
Ziyad mengakui bahwa ritual pemberian sesajen termasuk kategori syirik karena menyekutukan Allah. Syirik adalah perbuatan yang dilarang agama. Meski begitu, dia berpesan agar masyarakat dapat meluruskan dengan cara dakwah yang penuh dengan kebijaksanaan.
"Untuk itu, kita meluruskan dengan cara berdakwah penuh kebijaksanaan, nasehati yang baik, dinasehatkan ini tidak baik bertentangan dengan agama. Kalau tidak bisa, lakukan berdebat dengan argumentasi yang baik," katanya.
Baca juga: Viral! Pria Berjenggot Buang dan Tendang Sesajen di Area Gunung Semeru Dikecam
(abd)
tulis komentar anda