6 Organisasi Militer Bentukan Jepang Semasa Menjajah Indonesia

Senin, 03 Januari 2022 - 18:35 WIB
2. PETA (Pembela Tanah Air)



Pembela Tanah Air (PETA) merupakan organisasi bentukan Jepang untuk memperkuat Heiho pada 3 Oktober 1943 atas usulan Gatot Mangkupraja kepada Letnan Jenderal Kumakici Harada. Pembentukan PETA didasarkan peraturan Pemerintah Jepang, yaitu Osamu Seinendan Nomor 44. Anggota yang direkrut berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Total anggotanya lebih dari 37.000 orang dari Pulau Jawa dan lebih dari 20.000 dari Pulau Sumatera.

Anggota PETA dibolehkan untuk memiliki jabatan dalam kemiliteran, karena PETA menghasilkan alumni yang kemudia menjadi pemimpin-pemimpin berkualitas dari Indonesia, terutama di bidang kemiliteran. Tokoh PETA yang terkenal dan membawa pengaruh besar di Indonesia, yaitu: Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Supriyadi, dan Jenderal Ahmad Yani.

3. Seinendan



Dibentuk mulai pada 9 Maret 1943, jumlah anggota Seinendan tercatat mencapai 3.500 orang dan berkembang hingga 500.000 orang pada akhir pemerintahan Jepang di Indonesia. Dalam melakukan perekrutan, Seinendan beranggotakan pemuda berumur 14-22 tahun. Seinendan atau Barisan Pemuda dibentuk untuk melatih dan mendidik pemuda agar mampu menjaga dan mempertahankan Tanah Air secara mandiri. Tujuan terselubung dari Seinenden adalah agar Jepang mempunyai kekuatan cadangan untuk menghadapi Sekutu dalam Perang Pasifik.

4. Keibodan



Keibodan merupakan barisan pembantu polisi yang dibentuk pada 29 April 1943. Tujuan utamanya adalah membantu tugas kepolisian Jepang di Indonesia seperti mengatur lalu lintas dan pengamanan desa. Anggota Keibodan berasal dari pemuda Indonesia berusia 23-25 tahun dengan syarat utama adalah sehat secara fisik dan berkepribadian baik.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More