Gus Yahya: Menang dan Kalah Hal Biasa, NU Tetap akan Kokoh
Kamis, 23 Desember 2021 - 15:58 WIB
BANDAR LAMPUNG - Calon Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf optimistis akan mendapatkan banyak dukungan suara dalam Muktamar ke-34 NU di Bandar Lampung. Beberapa jam menjelang pemilihan, Gus Yahya, demikian dia akrab disapa, mengaku telah mengantongi lebih dari 430 suara cabang. Sementara kandidat lain, yakni KH Said Agil Siradj telah mengklaim mendapat dukungan lebih dari 300 suara.
Meski mendapat banyak dukungan dan berpotensi unggul dalam pemilihan, Gus Yahya meminta kompetisi di muktamar jangan dimaknai sebuah persaingan sengit. Menurut Gus Yahya, NU sudah sangat berpengalaman dalam pengelolaan organisasi, termasuk regenerasi kepemimpinan.
"Muktamar ini adalah hal biasa saja, tentu ada yang menang dan tidak. Jangan berlebihan memaknai kompetisi seolah-olah akan ada musibah atau bencana besar," kata Gus Yahya saat konferensi pers di Media Center, Gedung Rektorat UIN Raden Intan Bandar Lampung, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Tak Sarungan, Sekum PP Muhammadiyah Unggah Foto Keakraban dengan Peserta Muktamar NU
Menurut Gus Yahya, meski kadang diwarnai ketegangan, tapi dinamika dalam muktamar itu adalah hal yang wajar. Selain itu, soal pemilihan juga telah diatur jelas dalam AD/ART organisasi maupun tata tertib muktamar.
Disinggung apakah akan ada kompromi dengan kubu KH Said, Gus Yahya menyatakan, hal itu sangat mungkin terjadi. "Namun sampai sekarang belum ada kompromi itu. Tapi hal itu sangat mungkin dilakukan," katanya.
Pengasuh Ponpes Raudhatut Thalibin Rembang, Jawa Tengah ini menegaskan, NU akan tetap kokoh di masa mendatang. Apalagi, laporan pertanggungjawaban kepengurusan PBNU periode 2015-2020 telah diterima para muktamirin meski ada beberapa catatan. Hal ini menjadi modal untuk melakukan evaluasi sekaligus membangun kepengurusan yang lebih baik di masa mendatang.
Menurut jadwal, sidang pemilihan ketua umum PBNU digelar malam ini setelah seluruh sidang komisi rampung. Namun hingga sore ini, lokasi sidang pemilihan belum ditetapkan setelah rencana di Ponpes Darussa'adah, Lampung Tengah dibatalkan.
Baca juga: Soal Kans Menang, Said Aqil: Hidup Saya Optimistis, Tak Pernah Pesimistis
Meski mendapat banyak dukungan dan berpotensi unggul dalam pemilihan, Gus Yahya meminta kompetisi di muktamar jangan dimaknai sebuah persaingan sengit. Menurut Gus Yahya, NU sudah sangat berpengalaman dalam pengelolaan organisasi, termasuk regenerasi kepemimpinan.
"Muktamar ini adalah hal biasa saja, tentu ada yang menang dan tidak. Jangan berlebihan memaknai kompetisi seolah-olah akan ada musibah atau bencana besar," kata Gus Yahya saat konferensi pers di Media Center, Gedung Rektorat UIN Raden Intan Bandar Lampung, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Tak Sarungan, Sekum PP Muhammadiyah Unggah Foto Keakraban dengan Peserta Muktamar NU
Menurut Gus Yahya, meski kadang diwarnai ketegangan, tapi dinamika dalam muktamar itu adalah hal yang wajar. Selain itu, soal pemilihan juga telah diatur jelas dalam AD/ART organisasi maupun tata tertib muktamar.
Disinggung apakah akan ada kompromi dengan kubu KH Said, Gus Yahya menyatakan, hal itu sangat mungkin terjadi. "Namun sampai sekarang belum ada kompromi itu. Tapi hal itu sangat mungkin dilakukan," katanya.
Pengasuh Ponpes Raudhatut Thalibin Rembang, Jawa Tengah ini menegaskan, NU akan tetap kokoh di masa mendatang. Apalagi, laporan pertanggungjawaban kepengurusan PBNU periode 2015-2020 telah diterima para muktamirin meski ada beberapa catatan. Hal ini menjadi modal untuk melakukan evaluasi sekaligus membangun kepengurusan yang lebih baik di masa mendatang.
Menurut jadwal, sidang pemilihan ketua umum PBNU digelar malam ini setelah seluruh sidang komisi rampung. Namun hingga sore ini, lokasi sidang pemilihan belum ditetapkan setelah rencana di Ponpes Darussa'adah, Lampung Tengah dibatalkan.
Baca juga: Soal Kans Menang, Said Aqil: Hidup Saya Optimistis, Tak Pernah Pesimistis
(abd)
tulis komentar anda