Mahfud MD Sebut 448.000 Ormas di Indonesia Tunjukkan Negara Demokratis
Minggu, 19 Desember 2021 - 10:33 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, sampai saat ini organisasi masyarakat (ormas) di Indonesia ada 448.000 ormas. Dengan angka demikian, menurutnya Indonesia merupakan negara yang demokratis.
Baca Juga: Mahfud MD
Baca juga: Mahfud MD Pimpin Sholat Gaib untuk Korban Semeru dan Bawa Donatur Serahkan Bantuan
"Yang besar-besar ada seperti NU, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, Nahdlatul Wathan, Persis, Washliyah, tapi juga banyak yang kecil-kecil kita tidak hafal namanya," tambahnya.
Mahfud MD menegaskan, artinya Indonesia demokratis, silakan mau berorganisasi, mau tidak ya boleh. Yang penting bersatu dalam satu tujuan apa yang disebut kalimatun sawa.
"Cari kesamaan di antara perbedaan agama, perbedaan ormas karena pasti ada kalimatun sawa itu. Misalnya, coba agama apa aliran apa yang setuju, bahwa pemimpin itu harus adil, agama apa setuju apa saja itu kalimatun sawa," tuturnya.
Menurut Mahfud MD, adanya Wahdah Islamiyah merupakan bukti bahwa mayoritas Indonesia ini adalah negara agamis dan demokratis. Katanya, negara agamis adalah megara yang memang menghormati nilai-nilai agama.
"Oleh sebab itu ormas islam itu banyak sekali, termasuk Wahdah Islamiyah yang sudah saya berdiskusi dengan Ustaz Zaitun Rasmin ini ternyata memberi pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan yang ada di 34 provinsi," jelasnya.
"Dari berbagai tingkatan sekolah punya sekian pesantren, Ahamdulillah ini aset bagi bangsa Indonesia. Aset bagi pembangunan bangsa Indonesia yang agamis dan demokratis. Aset bagi negara dan bangsa Indonesia yang islami," tambah Mahfud MD.
Mahfud mengatakan, ormas Islam jangan takut menggunakan term islam. Dia berujar Indonesia mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Sebab itu, ormas Islam jangan takut menggunakan term islam.
"Jangan takut menggunakan term Islam-Islam. Memang Indonesia kan masyarakat-masyarakatnya Islami. Jangan takut menggunakan term Islam dibilang udik, dibilang kampungan, dibilang ekstrem ndak. Gunakan saja term-term Islam itu," tutupnya.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Baca Juga: Mahfud MD
Baca juga: Mahfud MD Pimpin Sholat Gaib untuk Korban Semeru dan Bawa Donatur Serahkan Bantuan
"Yang besar-besar ada seperti NU, Muhammadiyah, Wahdah Islamiyah, Nahdlatul Wathan, Persis, Washliyah, tapi juga banyak yang kecil-kecil kita tidak hafal namanya," tambahnya.
Mahfud MD menegaskan, artinya Indonesia demokratis, silakan mau berorganisasi, mau tidak ya boleh. Yang penting bersatu dalam satu tujuan apa yang disebut kalimatun sawa.
"Cari kesamaan di antara perbedaan agama, perbedaan ormas karena pasti ada kalimatun sawa itu. Misalnya, coba agama apa aliran apa yang setuju, bahwa pemimpin itu harus adil, agama apa setuju apa saja itu kalimatun sawa," tuturnya.
Menurut Mahfud MD, adanya Wahdah Islamiyah merupakan bukti bahwa mayoritas Indonesia ini adalah negara agamis dan demokratis. Katanya, negara agamis adalah megara yang memang menghormati nilai-nilai agama.
"Oleh sebab itu ormas islam itu banyak sekali, termasuk Wahdah Islamiyah yang sudah saya berdiskusi dengan Ustaz Zaitun Rasmin ini ternyata memberi pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, sosial kemasyarakatan yang ada di 34 provinsi," jelasnya.
"Dari berbagai tingkatan sekolah punya sekian pesantren, Ahamdulillah ini aset bagi bangsa Indonesia. Aset bagi pembangunan bangsa Indonesia yang agamis dan demokratis. Aset bagi negara dan bangsa Indonesia yang islami," tambah Mahfud MD.
Mahfud mengatakan, ormas Islam jangan takut menggunakan term islam. Dia berujar Indonesia mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Sebab itu, ormas Islam jangan takut menggunakan term islam.
"Jangan takut menggunakan term Islam-Islam. Memang Indonesia kan masyarakat-masyarakatnya Islami. Jangan takut menggunakan term Islam dibilang udik, dibilang kampungan, dibilang ekstrem ndak. Gunakan saja term-term Islam itu," tutupnya.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(maf)
tulis komentar anda