5 Potret Buram Perguruan Tinggi Catatan Dandhy Laksono
Minggu, 28 November 2021 - 13:43 WIB
JAKARTA - Citra perguruan tinggi sebagai kawah candradimuka generasi bangsa belakangan terus tergerus. Hal ini terjadi karena berbagai skandal yang mendera sejumlah kampus. Jangankan dapat menghasilkan banyak lulusan berkualitas, peran dan posisi perguruan tinggi sebagai lembaga akademis luntur akibat perilaku orang-orang di dalamnya sendiri.
Hal ini pula yang disorot aktivis yang juga mantan jurnalis Dandhy Laksono. Lewat cuitan di akun Twitternya, Dhandy mencatat lima potret buram bobroknya perguruan tinggi.
”1. Kampus obral gelar honoris causa untuk pejabat/politikus. 2. Rektor jadi komisaris atau satgas Omnibus Law. 3. Guru besar jadi konsultan Amdal proyek yang gusur warga. 4. Dosen jadi saksi ahli meringankan koruptor di pengadilan. 5. Pembimbing terlibat pelecehan seksual,” tulis pendiri rumah produksi Watchdog Indonesia itu, Minggu (28/11/2021).
Sejumlah netizen mengamini apa yang ditulis Dandhy. Bagi mereka, memang begitulah perguruan tinggi belakangan ini. Semakin jauh dari kehidupan akademis.
”mungkin itu yg membuat guruku prof rocky gerung jenuh dgn keadaan –dibacanya; akal sehat– negeri ini. akhirnya ia memilih "gerilya" di luar bangunan kampus,” balas akun @qdewangga_.
Akun @callmerahmasaja merasa apa yang ditulis Dandhy menyadarkan betapa situasi saat ini jauh dari apa yang dipercayainya di masa lalu. ”Membaca ini aku merasa sangat ngenes krn dulu profesi pendidik itu golongan masyarakat yg sangat layak dihormati krn integritasnya,” tulis akun ini.
Hal ini pula yang disorot aktivis yang juga mantan jurnalis Dandhy Laksono. Lewat cuitan di akun Twitternya, Dhandy mencatat lima potret buram bobroknya perguruan tinggi.
”1. Kampus obral gelar honoris causa untuk pejabat/politikus. 2. Rektor jadi komisaris atau satgas Omnibus Law. 3. Guru besar jadi konsultan Amdal proyek yang gusur warga. 4. Dosen jadi saksi ahli meringankan koruptor di pengadilan. 5. Pembimbing terlibat pelecehan seksual,” tulis pendiri rumah produksi Watchdog Indonesia itu, Minggu (28/11/2021).
Sejumlah netizen mengamini apa yang ditulis Dandhy. Bagi mereka, memang begitulah perguruan tinggi belakangan ini. Semakin jauh dari kehidupan akademis.
”mungkin itu yg membuat guruku prof rocky gerung jenuh dgn keadaan –dibacanya; akal sehat– negeri ini. akhirnya ia memilih "gerilya" di luar bangunan kampus,” balas akun @qdewangga_.
Akun @callmerahmasaja merasa apa yang ditulis Dandhy menyadarkan betapa situasi saat ini jauh dari apa yang dipercayainya di masa lalu. ”Membaca ini aku merasa sangat ngenes krn dulu profesi pendidik itu golongan masyarakat yg sangat layak dihormati krn integritasnya,” tulis akun ini.
(muh)
tulis komentar anda