Indonesia Butuh Duta Harmoni untuk Merawat Kehidupan Damai
Kamis, 25 November 2021 - 14:37 WIB
JAKARTA - Indonesia adalah negara kaya dan memiliki sumber daya luar biasa. Potensi dan aset yang demikian besar membuat Indonesia berpeluang menjadi negara dengan kekuatan ekonomi di masa mendatang.
"Tetapi, ada prasyarat dasar yang perlu terus menerus kita pertahankan yakni kehidupan yang harmoni dan damai di antara masyarakat," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Ali Ramdhani pada pembukaan Pelatihan Mentoring/Motivator Muda Moderasi Beragama Tahun 2021 yang diselenggarakan Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI pada 24-27 November 2021 di Bogor.
Acara pelatihan ini, menurut Direktur KSKK Madrasah Kemenag, Moh Isom diikuti para peserta yang tersaring dari 751 calon Duta Harmoni. "Awalnya ada 751 proposal rencana aksi kegiatan yang diajukan oleh siswa-siswi madrasah se-Indonesia. Kami lalu memilih 100 orang untuk diseleksi secara daring. Lalu dipilih 50 orang yang merupakan Duta Harmoni mewakili berbagai provinsi di Indonesia," katanya.
Baca juga: Zikir Kebangsaan Indonesia Merdeka, Wapres: Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan siswa berkarakter moderat. Duta Harmoni merupakan ikhtiar Direktorat KSKK menumbuhkan Duta Hebat-Bermartabat, Moderat, dan Antikorupsi.
Menanggapi acara pelatihan yang diikuti Duta Harmoni, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, kegiatan ini bersifat kompetitif karena pada akhirnya akan ada yang dipilih menjadi Duta Harmoni 2021. "Pada umumnya orang selalu membagi dua kelompok jika terkait ajang kompetisi. Ada the winner dan ada the loser. Ada yang menang dan ada yang kalah. Tapi menurut saya, yang ada nanti adalah the winner dan the learner. Yang ada adalah pemenang dan pembelajar. Jika menang maka jangan jumawa, dan jika kalah maka mari kita terus belajar," katanya.
Menurut Ali, adanya acara pelatihan ini sangat penting untuk menumbuhkan anak muda yang berkarakter moderat. "Kita patut waspada bahwa ketika banyak orang menganggap Indonesia ini calon negara kuat dalam ekonomi dunia di masa depan, maka kita butuh anak muda yang cinta Tanah Air dan mengakar dengan budaya lokal. Beberapa survei yang saya ikuti menyebut bahwa ada anak muda Indonesia yang ingin Indonesia mengikuti ajaran dan ideologi ISIS," ujarnya.
Baca juga: Tangkal Radikalisme, Perlu Ada Kebijakan Pembauran di Tengah Masyarakat
Ke depan, Prof Ali Ramdhani menjelaskan bahwa karakter moderat yang perlu melekat pada anak muda, terutama siswa madrasah ini ada empat aspek yaitu sikap toleran, sikap antikekerasan, cinta budaya lokal, dan memiliki pandangan NKRI harga mati.
"Empat hal ini merupakan sikap karakter moderat yang wajib dimiiki Duta Harmoni. Duta Harmoni dibutuhkan Indonesia di masa depan agar kehidupan yang damai ini bisa terjaga dengan baik," katanya.
"Tetapi, ada prasyarat dasar yang perlu terus menerus kita pertahankan yakni kehidupan yang harmoni dan damai di antara masyarakat," kata Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Muhammad Ali Ramdhani pada pembukaan Pelatihan Mentoring/Motivator Muda Moderasi Beragama Tahun 2021 yang diselenggarakan Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI pada 24-27 November 2021 di Bogor.
Acara pelatihan ini, menurut Direktur KSKK Madrasah Kemenag, Moh Isom diikuti para peserta yang tersaring dari 751 calon Duta Harmoni. "Awalnya ada 751 proposal rencana aksi kegiatan yang diajukan oleh siswa-siswi madrasah se-Indonesia. Kami lalu memilih 100 orang untuk diseleksi secara daring. Lalu dipilih 50 orang yang merupakan Duta Harmoni mewakili berbagai provinsi di Indonesia," katanya.
Baca juga: Zikir Kebangsaan Indonesia Merdeka, Wapres: Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan siswa berkarakter moderat. Duta Harmoni merupakan ikhtiar Direktorat KSKK menumbuhkan Duta Hebat-Bermartabat, Moderat, dan Antikorupsi.
Menanggapi acara pelatihan yang diikuti Duta Harmoni, Muhammad Ali Ramdhani mengatakan, kegiatan ini bersifat kompetitif karena pada akhirnya akan ada yang dipilih menjadi Duta Harmoni 2021. "Pada umumnya orang selalu membagi dua kelompok jika terkait ajang kompetisi. Ada the winner dan ada the loser. Ada yang menang dan ada yang kalah. Tapi menurut saya, yang ada nanti adalah the winner dan the learner. Yang ada adalah pemenang dan pembelajar. Jika menang maka jangan jumawa, dan jika kalah maka mari kita terus belajar," katanya.
Menurut Ali, adanya acara pelatihan ini sangat penting untuk menumbuhkan anak muda yang berkarakter moderat. "Kita patut waspada bahwa ketika banyak orang menganggap Indonesia ini calon negara kuat dalam ekonomi dunia di masa depan, maka kita butuh anak muda yang cinta Tanah Air dan mengakar dengan budaya lokal. Beberapa survei yang saya ikuti menyebut bahwa ada anak muda Indonesia yang ingin Indonesia mengikuti ajaran dan ideologi ISIS," ujarnya.
Baca juga: Tangkal Radikalisme, Perlu Ada Kebijakan Pembauran di Tengah Masyarakat
Ke depan, Prof Ali Ramdhani menjelaskan bahwa karakter moderat yang perlu melekat pada anak muda, terutama siswa madrasah ini ada empat aspek yaitu sikap toleran, sikap antikekerasan, cinta budaya lokal, dan memiliki pandangan NKRI harga mati.
"Empat hal ini merupakan sikap karakter moderat yang wajib dimiiki Duta Harmoni. Duta Harmoni dibutuhkan Indonesia di masa depan agar kehidupan yang damai ini bisa terjaga dengan baik," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda