Perjalanan Berliku Jenderal Soedirman, dari Guru hingga Panglima Besar

Kamis, 25 November 2021 - 13:54 WIB
Jenazah Jenderal Soedirman saat disemayamkan di rumah duka Magelang pada 29 Januari 1950. Tampak para pelayat dan beberapa pengawal berada di sekeliling jenazah beliau. FOTO/ANRI



Pada 26 Januari 1949, mereka berhasil melewati rintangan tersebut dan kembali mencari penunjuk jalan dari Ponorogo ke Trenggalek. Oleh penduduk setempat, mereka diperkenalkan oleh seorang penunjuk jalan dengan panggilan Putih.

Mulanya, pasukan tentara merasa curiga karena Putih memiliki perawakan kecil dan terlihat berperangai lembut. Namun, ternyata hanya si Putihlah yang berani mengantar pasukan tentara tersebut menuju tujuan mereka. Padahal saat itu lokasi mereka sudah sangat dekat dengan pasukan Belanda. Setelah beberapa hari menjadi penunjuk jalan, Tjokropranolo baru mengetahui bahwa Putih sebenarnya adalah seorang waria. Hal ini sedikit banyak melegakan perasaannya yang sejak awal merasa curiga karena si Putih selalu terlihat seperti menyembunyikan sesuatu. Pasukan Jenderal Soedirman akhirnya dapat sampai ke tempat tujuan dengan selamat berkat panduan Putih.

Sumber* Diolah dari berbagai sumber (Skripsi berjudul "Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Pada Masa Revolusi Fisik Tahun 1945-1950 di Indonesia" oleh Dika Restu Ayuningtyas, 2016)
(abd)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More