Perjalanan Berliku Jenderal Soedirman, dari Guru hingga Panglima Besar
Kamis, 25 November 2021 - 13:54 WIB
JAKARTA - Perjalanan karier Jenderal Soedirman cukup panjang dan berliku. Ia memulainya sebagai tenaga pengajar di sebuah sekolah di Cilacap, Jawa Tengah hingga kelak dirinya dikenal sebagai Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman, pahlawan nasional yang memimpin perang gerilya melawan agresi militer Belanda .
Perjuangan Jenderal Soedirman dalam membela Tanah Air telah menorehkan beberapa kisah hebat yang patut dikenang rakyat Indonesia. Melansir berbagai sumber, berikut beberapa kisah dalam perjalanan karier Jenderal Soedirman.
1. Karier sebagai Guru
Dikutip dari "Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Pada Masa Revolusi Fisik Tahun 1945-1950 di Indonesia" oleh Dika Restu Ayuningtyas, sebelum berkecimpung di dunia militer, Soedirman lebih dulu terjun sebagai tenaga pendidik dengan menjadi guru dan kepala sekolah di HIS Muhammadiyah Cilacap pada 1936. Dalam mengajar, ia selalu menyelipkan nilai-nilai dan semangat nasionalisme kepada muridnya lewat cerita Revolusi Prancis.
Baca juga: Pesan Muhammadiyah untuk Panglima TNI Andika Perkasa: Teladani Jenderal Soedirman
Kecerdasannya dalam mengajar membuat ia disukai oleh murid-muridnya. Tidak hanya murid, para pengajar yang ada di HIS Muhammadiyah memberi kepercayaan pada Soedirman untuk naik jabatan menjadi kepala sekolah.
Meskipun memiliki bakat menjadi pendidik, Soedirman tidak memiliki ijazah sebagai guru karena ia hanya lulus sekolah menengah pertama MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) Wiworotomo. Untuk mengatasi kekurangannya dalam hal ini, ia memilih belajar dari guru-gurunya di MULO Wiworotomo. Tidak hanya itu, Soedirman juga berperan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di wilayah tempat tinggalnya dengan membuka koperasi.
Perjuangan Jenderal Soedirman dalam membela Tanah Air telah menorehkan beberapa kisah hebat yang patut dikenang rakyat Indonesia. Melansir berbagai sumber, berikut beberapa kisah dalam perjalanan karier Jenderal Soedirman.
1. Karier sebagai Guru
Dikutip dari "Perjuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman Pada Masa Revolusi Fisik Tahun 1945-1950 di Indonesia" oleh Dika Restu Ayuningtyas, sebelum berkecimpung di dunia militer, Soedirman lebih dulu terjun sebagai tenaga pendidik dengan menjadi guru dan kepala sekolah di HIS Muhammadiyah Cilacap pada 1936. Dalam mengajar, ia selalu menyelipkan nilai-nilai dan semangat nasionalisme kepada muridnya lewat cerita Revolusi Prancis.
Baca juga: Pesan Muhammadiyah untuk Panglima TNI Andika Perkasa: Teladani Jenderal Soedirman
Kecerdasannya dalam mengajar membuat ia disukai oleh murid-muridnya. Tidak hanya murid, para pengajar yang ada di HIS Muhammadiyah memberi kepercayaan pada Soedirman untuk naik jabatan menjadi kepala sekolah.
Meskipun memiliki bakat menjadi pendidik, Soedirman tidak memiliki ijazah sebagai guru karena ia hanya lulus sekolah menengah pertama MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) Wiworotomo. Untuk mengatasi kekurangannya dalam hal ini, ia memilih belajar dari guru-gurunya di MULO Wiworotomo. Tidak hanya itu, Soedirman juga berperan dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di wilayah tempat tinggalnya dengan membuka koperasi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda