Efektivitas Penerapan Blended Learning Pada PTM Terbatas Keahlian Produktif

Selasa, 23 November 2021 - 18:30 WIB
Guru SMK Negeri 1 Bojongsari, Purbalingga, Jateng, Zakiyatul Munawaroh, SPd, MM. FOTO/DOK.PRIBADI
Zakiyatul Munawaroh, SPd, MM

Guru Mata Pelajaran Produktif SMK Negeri 1 Bojongsari, Purbalingga, Jateng

DAMPAK pandemi Covid-19 dirasakan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari kalangan pejabat, pebisnis, pelajar, hingga mahasiswa. Sekolah-sekolah menggelar pembelajaran jarak jauh untuk mengindari adanya penularan virus corona.

Setelah sekian lama mengikuti pembelajaran jarak jauh, akhirnya beberapa sekolah, termasuk SMKN 1 Bojongsari, Purbalingga, Jawa Tengah, mulai menggelar PTM terbatas. Sekolah membatasi hanya 30% dari jumlah keseluruhan siswa yang diperbolehkan belajar langsung di kelas. Sementara sisanya masih menggunakan metode belajar jarak jauh.



Untuk memfasilitasi kegiatan PTM terbatas, maka perlu dilakukan pembelajaran dengan menggunakan 2 metode pembelajaran yaitu daring dan luring. Tujuannya agar siswa mendapatkan materi yang lengkap. Karena itu,guru atau pengajarharus memilih model pembelajaran yang tepat dan efektif agar tujuan pembelajaran tercapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu blended learning.

Kenapa harusblended learning? Blended learning dapat meningkatkan rasa tanggung jawab peserta didik (Ningsih, 2017: 56). Blended learning adalah gabungan antara pembelajaran langsung dan pembelajaran berbasis internet menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (Fahruzori, 2018:56). Dwiyogo (2012) menguraikan arti blended learning yaitu suatu model pembelajaran yang menggabungkan tatap muka dengan pembelajaran berbasis teknologi yang mana dapat diakses secara online maupun offline.

Model pembelajaran blended learning memiliki kesamaan dengan e-learning. Thorne (2013) menjabarkan blended learning yaitu sebagai campuran dari teknologi e-learning dan multimedia, di antaranya streaming video, kelas virtual, teks animasi online yang dikombinasikan dengan bentuk-bentuk pembelajaran tradisional di kelas.

Mosa (dalam Rusman, 2011) menjelaskan blended learning mencampurkan dua unsur utama yaitu pembelajaran di kelas dengan pembelajaran online (online learning). Pada pembelajaran online ini menggunakan jaringan internet yang di dalamnya terdapat pembelajaran berbasis web. Dalam pembelajaran ini memanfaatkan teknologi multimedia seperti streaming video, kelas virtual, email, dll.

Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran daring atau tatap muka, tentu saja blended learning jauh lebih efektif. Lewat metode pembelajaran ini, kita bisa merasakan dua suasana sekaligus, yakni belajar daring dan luring. Dengan begitu, kita tidak akan mudah bosan dan bersemangat untuk menjalani proses pembelajaran. Ketika sedang belajar daring, kita bisa melakukan pembelajaran dari mana saja, sehingga lebih efektif dan efisien.

Untuk mengoptimalkan efektivitas blended learning, kita harus memperhatikan beberapa hal. Berikut beberapa tips selama mengikuti blended learning di era pandemi, yakni tetap fokus, menciptakan lingkungan belajar yang nyaman, jadwal pembelajaran, dan mempersiapkan alat penunjang.

Efektivitas blended learning mungkin tidak setinggi pembelajaran tatap muka. Namun, metode ini bisa dijadikan sebagai satu-satunya alternatif untuk diterapkan dalam PTM terbatas.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More