Yuk, Gabung Konvensi Migas Terbesar di Indonesia
Rabu, 17 November 2021 - 16:19 WIB
JAKARTA - Guna meningkatkan investasi, menciptakan inovasi, dan membangun kolaborasi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) kembali menggelar konvensi minyak dan gas bumi (Migas) terbesar di Indonesia.
Ya, The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021) akan diselenggarakan secara hybrid di Bali selama tiga hari mulai 29 November hingga 1 Desember 2021 yang akan dihadiri lebih dari 120 pembicara.
Konvensi rencananya menghadirkan narasumber utama yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Tidak hanya menghadirkan narasumber dari lembaga pemerintahan, IOG 2021 akan melibatkan sederet tokoh dan ahli berskala nasional dan internasional dari berbagai institusi, di antaranya Rina Rudd (Husky Energy), Diego Portoghese (ENI Indonesia), Ronald Gunawan (Medco), dan Doddy Abdassah (Institut Teknologi Bandung).
Terdapat panel diskusi dengan topik antara lain, 'Low Carbon Initiative and Energy Transition', 'Collaboration and Reshaping Paths to 1 Million BOPD and 12 BSCFD Gas in 2030', 'Boosting Investment into Upstream Oil and Gas Indonesia serta 'Working Area Bid Mechanisms and Open Area Potentials in Indonesia'.
Selain itu, terdapat 10 concurrent forum terkait ekonomi dan keuangan, eksplorasi dan eksploitasi, health & wellness, sumber daya manusia, supply chain management, komersial, audit, sekuriti, lingkungan, dan teknologi informasi.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, IOG 2021 mencakup target besar yang ingin dicapai pada 2030, yakni produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) serta gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). Pemerintah memperlihatkan komitmennya dalam membangun iklim industri minyak dan gas Indonesia untuk memiliki daya tarik lebih di pasar internasional.
“Melalui konvensi IOG 2021, SKK Migas mendorong kontribusi pelaku industri migas seluruh dunia termasuk publik untuk berpartisipasi menghasilkan program nyata guna meningkatkan peran strategis industri migas bagi perekonomian nasional,” katanya.
Tahun 2020 lalu, konvensi IOG sukses diselenggarakan secara virtual dengan total pengunjung sebesar 11.000 orang dan 80 speaker berpengalaman di sektor Minyak dan Gas.
Acara ini merupakan sebuah konvensi internasional yang menjadi wadah diskusi seluruh pemangku kepentingan di industri minyak dan gas Indonesia. Untuk meningkatkan kolaborasi dalam memajukan industri hulu migas, konvensi ini terbuka untuk umum dan mengundang seluruh pihak seperti institusi pemerintahan, investor, mahasiswa, dan masyarakat luas dalam dan luar negeri.
Bagi publik yang tertarik bergabung untuk berdiskusi membicarakan masa depan industri minyak dan gas Indonesia, pendaftaran dapat diakses di tautan https://www.iogconvention.com . CM
Ya, The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG 2021) akan diselenggarakan secara hybrid di Bali selama tiga hari mulai 29 November hingga 1 Desember 2021 yang akan dihadiri lebih dari 120 pembicara.
Konvensi rencananya menghadirkan narasumber utama yaitu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir.
Tidak hanya menghadirkan narasumber dari lembaga pemerintahan, IOG 2021 akan melibatkan sederet tokoh dan ahli berskala nasional dan internasional dari berbagai institusi, di antaranya Rina Rudd (Husky Energy), Diego Portoghese (ENI Indonesia), Ronald Gunawan (Medco), dan Doddy Abdassah (Institut Teknologi Bandung).
Terdapat panel diskusi dengan topik antara lain, 'Low Carbon Initiative and Energy Transition', 'Collaboration and Reshaping Paths to 1 Million BOPD and 12 BSCFD Gas in 2030', 'Boosting Investment into Upstream Oil and Gas Indonesia serta 'Working Area Bid Mechanisms and Open Area Potentials in Indonesia'.
Selain itu, terdapat 10 concurrent forum terkait ekonomi dan keuangan, eksplorasi dan eksploitasi, health & wellness, sumber daya manusia, supply chain management, komersial, audit, sekuriti, lingkungan, dan teknologi informasi.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan, IOG 2021 mencakup target besar yang ingin dicapai pada 2030, yakni produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) serta gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD). Pemerintah memperlihatkan komitmennya dalam membangun iklim industri minyak dan gas Indonesia untuk memiliki daya tarik lebih di pasar internasional.
“Melalui konvensi IOG 2021, SKK Migas mendorong kontribusi pelaku industri migas seluruh dunia termasuk publik untuk berpartisipasi menghasilkan program nyata guna meningkatkan peran strategis industri migas bagi perekonomian nasional,” katanya.
Tahun 2020 lalu, konvensi IOG sukses diselenggarakan secara virtual dengan total pengunjung sebesar 11.000 orang dan 80 speaker berpengalaman di sektor Minyak dan Gas.
Acara ini merupakan sebuah konvensi internasional yang menjadi wadah diskusi seluruh pemangku kepentingan di industri minyak dan gas Indonesia. Untuk meningkatkan kolaborasi dalam memajukan industri hulu migas, konvensi ini terbuka untuk umum dan mengundang seluruh pihak seperti institusi pemerintahan, investor, mahasiswa, dan masyarakat luas dalam dan luar negeri.
Bagi publik yang tertarik bergabung untuk berdiskusi membicarakan masa depan industri minyak dan gas Indonesia, pendaftaran dapat diakses di tautan https://www.iogconvention.com . CM
(ars)
tulis komentar anda