Demokrat Berharap Putusan MA Tolak Gugatan AD/ART Jadi Rujukan PTUN Jakarta
Rabu, 10 November 2021 - 18:23 WIB
JAKARTA - Kuasa Hukum DPP Partai Demokrat , Hamdan Zoelva menyebutkan setelah gugatan Judicial Review di Mahkamah Agung (MA) ditolak kini pihaknya tengah berkonsentrasi gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta . Dia berharap agar putusan MA yang merupakan putusan lembaga negara tertinggi bisa menjadi rujukan oleh institusi di bawahnya yang tengah melaju proses serupa yakni di PTUN Jakarta.
Hal tersebut disampaikannya kepada awak media usai konferensi pers keterangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal ditolaknya Judicial Review AD/ART Partai Demokrat oleh MA melalui video yang ditampilkan di Kantor DPP Partai Demokrat Menteng Jakarta Pusat serta secara live streaming di akun media sosial Partai Demokrat, Rabu (10/11/2021).
"Selaku kuasa hukum saya mengapresiasi terhadap majelis hakim yang memutuskan perkara Judicial Review menolak permohonan M Isnaini cs dengan kuasa hukum Yusril Ihza Mahendra," ujar Hamdan.
Ia menjelaskan perkembangan persidangan di PTUN terakhir sudah gelar perkara untuk gugatan 150 dan 154. Di mana untuk perkara Nomor 150 sudah mendekati kesimpulan. Sedangkan perkara Nomor 154 masih pemeriksaan saksi, 2-3 kali persidangan lagi akan masuk dalam kesimpulan.
"Semoga putusan MA ini bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi seluruh proses perkara berkaitan dengan Partai Demokrat," kata Hamdan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menyebutkan bahwasannya keputusan MA dapat menjadi rujukan PTUN Jakarta. "Selanjutnya putusan Judicial Review ini, hal lain berkaitan gugatan 150 dan 154 secara hukum akan mengikuti keselarasan hukum layaknya dalam sebuah negara hukum dan demokrasi. Bagi kader Demokrat yakinlah bahwa keadilan akan tiba pada waktunya," jelas Benny.
Ia menegaskan bahwa kemenangan Partai Demokrat dengan ditolaknya gugatan AD/ART Partai Demokrat di Mahkamah Agung (MA) sebagai kemenangan demokrasi. Dia pun mengimbau seluruh kader Demokrat untuk semakin solid dan teguh memperjuangkan nilai demokrasi. Baca juga: AHY Maafkan Seorang Mantan Kader Demokrat Penggugat AD/ART ke MA, Siapa Dia?
"Dengan putusan MA ini tidak hanya Partai Demokrat yang menang tapi kemenangan demokrasi. Ini perayaan masyarakat Indonesia atas kemenangan demokrasi," kata Benny.
Hal tersebut disampaikannya kepada awak media usai konferensi pers keterangan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) soal ditolaknya Judicial Review AD/ART Partai Demokrat oleh MA melalui video yang ditampilkan di Kantor DPP Partai Demokrat Menteng Jakarta Pusat serta secara live streaming di akun media sosial Partai Demokrat, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga
"Selaku kuasa hukum saya mengapresiasi terhadap majelis hakim yang memutuskan perkara Judicial Review menolak permohonan M Isnaini cs dengan kuasa hukum Yusril Ihza Mahendra," ujar Hamdan.
Ia menjelaskan perkembangan persidangan di PTUN terakhir sudah gelar perkara untuk gugatan 150 dan 154. Di mana untuk perkara Nomor 150 sudah mendekati kesimpulan. Sedangkan perkara Nomor 154 masih pemeriksaan saksi, 2-3 kali persidangan lagi akan masuk dalam kesimpulan.
"Semoga putusan MA ini bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi seluruh proses perkara berkaitan dengan Partai Demokrat," kata Hamdan.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Benny K Harman menyebutkan bahwasannya keputusan MA dapat menjadi rujukan PTUN Jakarta. "Selanjutnya putusan Judicial Review ini, hal lain berkaitan gugatan 150 dan 154 secara hukum akan mengikuti keselarasan hukum layaknya dalam sebuah negara hukum dan demokrasi. Bagi kader Demokrat yakinlah bahwa keadilan akan tiba pada waktunya," jelas Benny.
Ia menegaskan bahwa kemenangan Partai Demokrat dengan ditolaknya gugatan AD/ART Partai Demokrat di Mahkamah Agung (MA) sebagai kemenangan demokrasi. Dia pun mengimbau seluruh kader Demokrat untuk semakin solid dan teguh memperjuangkan nilai demokrasi. Baca juga: AHY Maafkan Seorang Mantan Kader Demokrat Penggugat AD/ART ke MA, Siapa Dia?
"Dengan putusan MA ini tidak hanya Partai Demokrat yang menang tapi kemenangan demokrasi. Ini perayaan masyarakat Indonesia atas kemenangan demokrasi," kata Benny.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda