Selayang Pandang Kemesraan Indonesia-UEA: Nama Jokowi Dijadikan Jalan dan Masjid di Abu Dhabi
Kamis, 04 November 2021 - 08:31 WIB
"Tapi diubah lagi oleh Sheikh Mohammed Bin Zayed menjadi sekitar 2.500-3.000 orang. Jadi lebih besar lagi masjidnya dan mewah," tuturnya.
Masjid tersebut akan berdiri di atas tanah seluas lebih kurang 3.766 meter persegi dan akan dibangun dengan pendanaan dari pihak PEA. Pembangunan masjid tersebut akan dimulai November 2021 dan ditargetkan selesai pada Februari 2023.
Tidak hanya itu, kemesraan Presiden Jokowi dan Pangeran MBZ juga ditunjukkan dengan seringnya mereka berkomunikasi melalui telepon. Keduanya juga kerap saling berbalas kunjungan. Pangeran MBZ tercatat pernah datang ke Istana Bogor, Jawa Barat pada 24 Juli 2019. Presiden Jokowi pun pernah berkunjung ke Abu Dhabi dan bertemu MBZ pada 12 Januari 2020.
"Kedekatan itu bisa ditunjukkan tidak saja dengan hasil-hasil yang ada tetapi sering telepon, sebulan-dua bulan. Apakah Pak Jokowi yang telepon atau His Highness. Sering sekali komunikasi. Bahkan nanti saya rencana kalau bisa tiap tahun Pak Jokowi datang kemari sebab orang Arab itu kan punya kebiasaan sering dikunjungi," jelasnya.
Di Jalan Presiden Joko Widodo juga tengah dibangun gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang baru. Husin mengatakan saat ini pembangunannya sudah mencapai hampir 35% dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus tahun 2022.
"Setelah selesai di proyeknya, diisi dalamnya, nanti target kita Oktober lah sudah bisa pindah ke sana," imbuhnya.
Gedung KBRI baru tersebut nantinya akan terbagi menjadi tiga tempat. Di sebelah kiri untuk pelayanan (pengurusan visa, paspor, dan sebagainya), di tengah Kantor KBRI, dan di sebelah kanannya rumah Duta Besar.
Dia berharap hubungan mesra Indonesia dengan UEA yang terjalin saat ini dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan dengan baik oleh seluruh pelaku usaha Tanah Air. Ia juga berharap kerja sama antara kedua negara tidak hanya di bidang ekonomi tetapi juga di bidang lain seperti pendidikan dengan pemberian beasiswa, pengiriman imam, dan sebagainya. Baca juga: Jokowi Masuk 50 Muslim Berpengaruh di Dunia, Bukti Indonesia Negara Toleran
"Misalnya nanti kita kirim imam, kita akan kirim nanti beasiswa, tidak di bidang ekonomi saja. Nah, ini kalau bisa lebih banyak lagi, bagus," pungkasnya.
Masjid tersebut akan berdiri di atas tanah seluas lebih kurang 3.766 meter persegi dan akan dibangun dengan pendanaan dari pihak PEA. Pembangunan masjid tersebut akan dimulai November 2021 dan ditargetkan selesai pada Februari 2023.
Tidak hanya itu, kemesraan Presiden Jokowi dan Pangeran MBZ juga ditunjukkan dengan seringnya mereka berkomunikasi melalui telepon. Keduanya juga kerap saling berbalas kunjungan. Pangeran MBZ tercatat pernah datang ke Istana Bogor, Jawa Barat pada 24 Juli 2019. Presiden Jokowi pun pernah berkunjung ke Abu Dhabi dan bertemu MBZ pada 12 Januari 2020.
"Kedekatan itu bisa ditunjukkan tidak saja dengan hasil-hasil yang ada tetapi sering telepon, sebulan-dua bulan. Apakah Pak Jokowi yang telepon atau His Highness. Sering sekali komunikasi. Bahkan nanti saya rencana kalau bisa tiap tahun Pak Jokowi datang kemari sebab orang Arab itu kan punya kebiasaan sering dikunjungi," jelasnya.
Di Jalan Presiden Joko Widodo juga tengah dibangun gedung Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang baru. Husin mengatakan saat ini pembangunannya sudah mencapai hampir 35% dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus tahun 2022.
"Setelah selesai di proyeknya, diisi dalamnya, nanti target kita Oktober lah sudah bisa pindah ke sana," imbuhnya.
Gedung KBRI baru tersebut nantinya akan terbagi menjadi tiga tempat. Di sebelah kiri untuk pelayanan (pengurusan visa, paspor, dan sebagainya), di tengah Kantor KBRI, dan di sebelah kanannya rumah Duta Besar.
Dia berharap hubungan mesra Indonesia dengan UEA yang terjalin saat ini dapat dimanfaatkan dan diimplementasikan dengan baik oleh seluruh pelaku usaha Tanah Air. Ia juga berharap kerja sama antara kedua negara tidak hanya di bidang ekonomi tetapi juga di bidang lain seperti pendidikan dengan pemberian beasiswa, pengiriman imam, dan sebagainya. Baca juga: Jokowi Masuk 50 Muslim Berpengaruh di Dunia, Bukti Indonesia Negara Toleran
"Misalnya nanti kita kirim imam, kita akan kirim nanti beasiswa, tidak di bidang ekonomi saja. Nah, ini kalau bisa lebih banyak lagi, bagus," pungkasnya.
(kri)
Lihat Juga :
tulis komentar anda