Komnas HAM Minta Jenazah Positif Corona Diperlakukan secara Terhormat
Senin, 13 April 2020 - 15:58 WIB
JAKARTA - Penyebaran pandemi virus Corona telah memunculkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Tak sedikit yang menyikapi secara berlebihan dengan melakukan sikap diskriminatif terhadap korban wabah COVID-19.
Salah satunya penolakan pemakaman jenazah korban COVID-19 yang baru-baru ini terjadi di daerah Suwakul, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Warga sempat menolak jenazah dimakamkan di pemakaman setempat lantaran khawatir tertular virus Corona.
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menyayangkan terjadinya aksi penolakan warga terhadap pemakaman jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah. Menurut dia, sudah semestinya masyarakat tetap menjunjung asas kemanusiaan.
“Persoalan ini sangat disayangkan dan masyarakat harus sadar dan mau bekerja sama memerangi COVID-19. Anjuran gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo) harus diikuti,” kata Anam saat dihubungi SINDOnews, Senin (13/4).
Dia pun mengajak masyarakat agar memahami bahwa jenazah sudah melalui prosedur keamanan sesuai standar kesehatan yang berlaku. Dengan demikian, warga diharapkan tidak perlu takut lagi adanya penularan virus dari jenazah.
“Karena protokol keamanannya sudah dilakukan sesuai standar kesehatan. Petugas medis juga memakai alat pelindung yang lengkap. Biarlah mereka memakamkan jenazah secara layak dan terhormat, layaknya pemakaman pada umumnya,” imbuh dia.
Anam juga berharap pihak RT, RW, pejabat daerah setempat terus memberikan edukasi kepada warga. Menurutnya, masalah penolakan itu bisa dituntaskan secara dialog, bukan memberikan sanksi hukum. “Selesaikan dengan dialog sehingga membangun kesadaran bersama. Mereka juga butuh informasi terus menerus agar sadar pentingnya secara bersama melawan wabah ini,” jelasnya.
Salah satunya penolakan pemakaman jenazah korban COVID-19 yang baru-baru ini terjadi di daerah Suwakul, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Warga sempat menolak jenazah dimakamkan di pemakaman setempat lantaran khawatir tertular virus Corona.
Komisioner Komnas HAM Mohammad Choirul Anam menyayangkan terjadinya aksi penolakan warga terhadap pemakaman jenazah korban COVID-19 di Jawa Tengah. Menurut dia, sudah semestinya masyarakat tetap menjunjung asas kemanusiaan.
“Persoalan ini sangat disayangkan dan masyarakat harus sadar dan mau bekerja sama memerangi COVID-19. Anjuran gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo) harus diikuti,” kata Anam saat dihubungi SINDOnews, Senin (13/4).
Dia pun mengajak masyarakat agar memahami bahwa jenazah sudah melalui prosedur keamanan sesuai standar kesehatan yang berlaku. Dengan demikian, warga diharapkan tidak perlu takut lagi adanya penularan virus dari jenazah.
“Karena protokol keamanannya sudah dilakukan sesuai standar kesehatan. Petugas medis juga memakai alat pelindung yang lengkap. Biarlah mereka memakamkan jenazah secara layak dan terhormat, layaknya pemakaman pada umumnya,” imbuh dia.
Anam juga berharap pihak RT, RW, pejabat daerah setempat terus memberikan edukasi kepada warga. Menurutnya, masalah penolakan itu bisa dituntaskan secara dialog, bukan memberikan sanksi hukum. “Selesaikan dengan dialog sehingga membangun kesadaran bersama. Mereka juga butuh informasi terus menerus agar sadar pentingnya secara bersama melawan wabah ini,” jelasnya.
(cip)
tulis komentar anda