Pilih Said Aqil atau Yahya Staquf? Ini Kata Yenny Wahid
Kamis, 28 Oktober 2021 - 07:06 WIB
JAKARTA - Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) digelar Desember 2021. Dua nama yang diperkirakan paling kuat akan berhadapan dalam perebutan kursi ketua umum PBNU di arena Muktamar NU nanti adalah KH Said Aqil Siradj dan KH Yahya Cholil Staquf .
Di antara keduanya, mana yang menurut Yenny Wahid tepat memimpin NU? Puteri mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini secara diplomatis mengungkapkan, keduanya sama-sama punya plus minus. ”Baik Kiai Said maupun Kiai Yahya Staquf sama-sama punya kelebihan dan kekurangann,” ujar dia dalam wawancara di saluran youtube Karni Ilyas, dikutip Kamis (28/10/2021).
Said Aqil di mata Yenny merupakan seorang yang sangat alim. ”Dari sisi keilmuan beliau adalah salah satu ulama yang tidak tertandingi, luar biasa penguasaannya pada dalil juga sejarah Islam. Selalu ada tempat buat beliau,” tutur Yenny.
Di sisi lain, Yahya Staquf adalah tokoh NU yang kuat basis tradisinya tetapi juga memiliki jejaring yang luar biasa luas hingga mancanegara. ”Beliau juga darah biru dalam NU, juga kiai meneruskan abah beliau di pesantren, Rembang. Beliau fasih beberapa bahasa,” ujar Yenny.
Secara khusus, Yenny menyebut kelebihan Yahya Staquf dalam hal jejaring sebagai keistimewaan yang memang cocok dengan perkembangan zaman. ”Dalam konteks zaman yang serba terhubung secara global, jaringan Gus Yahya ini punya nilai lebih untuk NU,” tutur Yenny.
Lalu, siapa yang akan dipilih Yenny? ”Kebetulan saya ini nggak punya hak suara. Jadi agak sulit juga untuk memilih,” ujar Yenny tertawa.
Di antara keduanya, mana yang menurut Yenny Wahid tepat memimpin NU? Puteri mantan Presiden Abdurrahman Wahid ini secara diplomatis mengungkapkan, keduanya sama-sama punya plus minus. ”Baik Kiai Said maupun Kiai Yahya Staquf sama-sama punya kelebihan dan kekurangann,” ujar dia dalam wawancara di saluran youtube Karni Ilyas, dikutip Kamis (28/10/2021).
Baca Juga
Said Aqil di mata Yenny merupakan seorang yang sangat alim. ”Dari sisi keilmuan beliau adalah salah satu ulama yang tidak tertandingi, luar biasa penguasaannya pada dalil juga sejarah Islam. Selalu ada tempat buat beliau,” tutur Yenny.
Di sisi lain, Yahya Staquf adalah tokoh NU yang kuat basis tradisinya tetapi juga memiliki jejaring yang luar biasa luas hingga mancanegara. ”Beliau juga darah biru dalam NU, juga kiai meneruskan abah beliau di pesantren, Rembang. Beliau fasih beberapa bahasa,” ujar Yenny.
Secara khusus, Yenny menyebut kelebihan Yahya Staquf dalam hal jejaring sebagai keistimewaan yang memang cocok dengan perkembangan zaman. ”Dalam konteks zaman yang serba terhubung secara global, jaringan Gus Yahya ini punya nilai lebih untuk NU,” tutur Yenny.
Lalu, siapa yang akan dipilih Yenny? ”Kebetulan saya ini nggak punya hak suara. Jadi agak sulit juga untuk memilih,” ujar Yenny tertawa.
(muh)
tulis komentar anda