Rasisme itu Dosa Asal Amerika
Kamis, 04 Juni 2020 - 08:57 WIB
Ketika kaum minoritas bangkit melawan ketidak adilan, mereka dicaci dengan sumpah serapah. Dituduh bandit-bandit atau penjahat-penjahat (thugs), bahkan teroris.
Tapi ketika White Supremasi membantai warga minoritas, di antaranya warga Muslim, Yahudi dan warga Afro American yang paling banyak menjadi korban dalam tahun-tahun terakhir, kerap disikapi setengah hati. Bahkan tidak jarang mendapat pembelaan dari kekuasaan itu.
Saya tidak mendukung penjarahan dan prilaku melanggar hukum apapun bentuknya. Tapi terkadang saya harus memahami ekspresi kemarahan itu sebagai suara-suara perlawanan yang tidak terdengarkan (unheard) kepada rasisme dan ketidak adilan. Selama rasisme dan ketidak adilan dipelihara, apalagi oleh kekuasaan (sistem) maka perlawanan akan tetap berlanjut. (Baca juga: Bintang UFC Jon Jones Bantu Pulihkan Toko Korban Penjarahan di AS)
Where there is no justice, there is no peace!
Bahwa di mana saja ada ketidak adilan akan tumbuh resistensi perlawanan. Yang tentu pada akhirnya akan menumbuhkan rasa ketidak amanan di masyarakat.
Dan dalam suasana seperti ini diperlukan kepemimpinan (leadership) di tengah masyarakat. Bukan sekedar menampilkan kekuasaan yang nampak seperti arogan kepada rakyat yang termarjinalkan. Semoga!
Tapi ketika White Supremasi membantai warga minoritas, di antaranya warga Muslim, Yahudi dan warga Afro American yang paling banyak menjadi korban dalam tahun-tahun terakhir, kerap disikapi setengah hati. Bahkan tidak jarang mendapat pembelaan dari kekuasaan itu.
Saya tidak mendukung penjarahan dan prilaku melanggar hukum apapun bentuknya. Tapi terkadang saya harus memahami ekspresi kemarahan itu sebagai suara-suara perlawanan yang tidak terdengarkan (unheard) kepada rasisme dan ketidak adilan. Selama rasisme dan ketidak adilan dipelihara, apalagi oleh kekuasaan (sistem) maka perlawanan akan tetap berlanjut. (Baca juga: Bintang UFC Jon Jones Bantu Pulihkan Toko Korban Penjarahan di AS)
Where there is no justice, there is no peace!
Bahwa di mana saja ada ketidak adilan akan tumbuh resistensi perlawanan. Yang tentu pada akhirnya akan menumbuhkan rasa ketidak amanan di masyarakat.
Dan dalam suasana seperti ini diperlukan kepemimpinan (leadership) di tengah masyarakat. Bukan sekedar menampilkan kekuasaan yang nampak seperti arogan kepada rakyat yang termarjinalkan. Semoga!
(ysw)
tulis komentar anda