Rasisme itu Dosa Asal Amerika

Kamis, 04 Juni 2020 - 08:57 WIB
Setelah immigrant Eropa itu menguat (established), kaum native Indian kemudian dari masa ke masa diperlakukan secara buruk dan tidak berkeadilan. Bahkan lambat laun mereka semakin termarjinalkan dan ternihilisasi. Mereka umumnya diberikan kesempatan hidup di daerah-daerah perkampungan dan pegunungan yang tidak mendapat perhatian pembangunan negara.

Berbicara mengenai realita kehidupan Native American ini mengingatkan kita kepada pepàtah Indonesia klasik yang populer: “susu dibalas air tuba”. Kebaikan dan penerimaan pribumi Amerika dibalas dengan prilaku jahat dan rasis dari kalangan immigran Eropa.

Prilaku buruk kepada non White di negeri ini berlanjut dengan “mistreatment” oleh penduduk Putin (White American) kepada warga hitam (Afro) yang dibawa oleh mereka sebagai budak-budak dari negara-negara jajahan mereka di Afrika.

Satu hal yang perlu dicatat adalah bahwa banyak di antara mereka (budak-budak) itu, bahkan mayoritasnya, adalah orang-orang yang beragama Islam. Hal ini semakin tersingkap dengan perlahan-lahan seiring banyaknya Afro American yang memeluk agama Islam di kemudian hari. (Baca juga: Demonstran Damai George Floyd Berubah Rusuh, Empat Polisi AS Tertembak)

Perlakuan kepada warga hitam ini menjadi catatan sejarah negeri ini, yang pastinya tidak diingkari oleh siapapun. Barangkali bukti yang paling nyata adalah bangkitnya warga Afro melakukan perlawanan di bawah kepemimpinan Martin Luther King Jr, Malcom X, dan lain-lain di tahun 60-an.

Diskriminasi ras berlanjut kemudian kepada bangsa Asia, khususnya Komunitas Jepang yang ditempatkan di kamp-kamp konsentrasi. Mereka seolah menjadi agen-agen musuh Amerika pasca Perang Dunia kedua.

Demikian seterusnya prilaku rasis dan diskriminatif ini berlanjut kepada warga Hispanic atau warga Latin yang datang dari negara-negara jiran di bagian selatan Amerika (South America).

Warga Mexico dan Colombia, bahkan warga negara bagian Puerto Rico yang dominannya berbahasa Spanyol juga mengalami prilaku rasis dan diskriminatif dari masa ke masa, hingga saat ini.

Belakangan prilaku diskriminatif dan sentimen anti Islam dan Muslim juga semakin menampakkan diri. Walaupun Islamophobia adalah catatan sejarah panjang di Amerika, kejadian 9/11 menjadi puncak dari semuanya.

Prilaku buruk kepada Komunitas Muslim semakin menjadi-jadi sejak terpilihnya pemerintahan Amerika saat ini. Di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump “mistreatment” warga minoritas termasuk warga Muslim semakin meluas.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More