Meraba dan Mengkhidmati Cinta Sang Maha

Sabtu, 23 Oktober 2021 - 09:42 WIB
Tampilan sajak tidak melulu pendek dan ringkas. Ia bisa menjelma sebagai narasi panjang namun tetap liris dan terbaca laras. Selayaknya sajak-sajak panjang Khalil Gibran, baik Alfin maupun Mutia kadang menuliskan bentuk serupa. Misalnya pada sajak dengan judul Lirik yang ditulis Mutia Senja kala bercerita soal ayah. Atau, pada sajak berjudul Surat Cinta yang Ditulis Ulang, yang dirangkai Alfin dalam rentang 2018-2021.

Mari kita simak penggalan dari Merangkum Buku Harian yang digubah Mutia. “kisah kita bukan sebuah pagi yang menerbitkan matahari. kita pernah memulai paragraf dari waktu yang boleh genap—boleh juga ganjil. pertemuan kita seerat pelukan sepasang kekasih yang lama tak bertemu. rindu selalu menjadi obrolan yang boleh masuk akal—boleh juga tidak. mungkin cinta senang memulai sesuatu dari basabasi atau guyonan yang tak lucu. kita tertawa dan bersedih seolah tahu bahwa masa depan setelahnya adalah hidup yang baik-baik saja. kita mencuri pandang dengan detik waktu yang kadang terasa lamban—kadang juga berjalan terlalu cepat. malam tiba dan meninabobokan kita bersama bagian penutup untuk hari berikutnya.” (halaman 93)

baca juga: Milad Ilkom UNY Luncurkan Tujuh Buku Komunikasi

Jika dilihat dari jumlah kata serta bentuk kalimatnya, sebagian orang mungkin sepakat menyebut penggalan di atas adalah bagian dari cerita mini. Beberapa kalimatnya cukup kompleks, agak bertentangan dengan rumus sajak yang pendek dan ringkas.

Dalam seni, pakem kadang tidak berlaku, apalagi kita mengenal licentia poetica untuk penulisan puisi atau sajak. Batasan-batasan biasanya akan membuat karya terasa nanggung, tidak utuh. Namun, sebenarnya bukan tanpa batasan sama sekali. Tetap saja garis itu ada, dibentuk oleh penulisnya sendiri, sadar atau tidak sadar. Pembaca pun dapat merasakan batasan-batasan, meskipun tidak bisa menjatuhi protes.

Maka, kita perlu melakukan pembiaran terhadap mereka yang sedang tenggelam dalam diksi mendayu-dayu. Mereka bukan sedang menggombali seisi jagat. Mereka hanya sedang meraba dan mengkhidmati cinta Sang Maha. Sekian.

Judul buku : Dengan Seperangkat Cinta dan Rindu Dibayar Tunai

Penulis : Alfin Rizal dan Mutia Senja

Penerbit : DIVA Press

Cetak : Pertama, September 2021
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More