Akui Miliki Kesamaan, PAN Sambut Baik Ajakan PPP Koalisi di 2024
Jum'at, 15 Oktober 2021 - 16:01 WIB
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) menyambut baik wacana Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi yang membuka peluang untuk berkoalisi di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024. PAN juga merasa memiliki kesamaan dengan PPP sebagai partai papan tengah.
“Karena antara PAN dan PPP adalah partai politik yang memiliki kesamaan tidak dapat mengusung pasangan calon di Pilpres sesuai persyaratan presidential threshold 20% kursi DPR dan 25% suara sah nasional. PAN dan PPP harus berkoalisi dengan parpol lain,” ujar Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Jumat (15/10/2021).
Menurut Yoga, meskipun hanya wacana atau pembicaraan nonformal, perlu juga seluruh pimpinan partai politik mulai membuka komunikasi intensif untuk menyamakan visi dan persepsi untuk desain Pilpres 2024. Tujuannya, dalam memilih pemimpin nasional melalui proses demokrasi di Pemilu harus dapat meningkatkan kualitas pelembagaan demokrasi.
“Rakyat semakin pintar dan mempercepat program kesejahteran rakyat dan kemakmuran bangsa,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut mantan Wakil Ketua Komisi IV DPR ini, PAN menginginkan bahwa proses kemunculan bakal capres ataupun cawapres dipandu oleh landasan moral politik dan dalam kerangka proses pendidikan politik masyarakat. Karena rakyatlah sebagai pemegang kedaulatan negara.
Lebih dari itu, Yoga menjelaskan PAN saat ini sedang fokus untuk menata organisasi partai secara modern dengan mengembangkan budaya digital, membantu pemerintah dalam percepatan program pemulihan ekonomi nasional, serta melaksanakan kegiatan kemanusiaan kepada masyarakat dengan pembagian sembako dan vaksinasi gratis.
Terkait keputusan Rakernas II PAN Agustus 2021 lalu, lanjut dia, keputusan soal Pilpres 2024 diserahkan penuh pada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Baca juga: PPP: Airlangga-Suharso Duet Ideal Jawa Non Jawa di Pilpres 2024
“Sikap PAN, sesuai dengan hasil Rakernas II PAN pada tanggal 31 Agustus 2021 bahwa Rakernas memberikan kewenangan penuh kepada ketua umum PAN, Zulkifli Hasan, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam proses pencalonan capres/cawapres di pemilu 2024,” pungkas Yoga.
“Karena antara PAN dan PPP adalah partai politik yang memiliki kesamaan tidak dapat mengusung pasangan calon di Pilpres sesuai persyaratan presidential threshold 20% kursi DPR dan 25% suara sah nasional. PAN dan PPP harus berkoalisi dengan parpol lain,” ujar Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan, Jumat (15/10/2021).
Baca Juga
Menurut Yoga, meskipun hanya wacana atau pembicaraan nonformal, perlu juga seluruh pimpinan partai politik mulai membuka komunikasi intensif untuk menyamakan visi dan persepsi untuk desain Pilpres 2024. Tujuannya, dalam memilih pemimpin nasional melalui proses demokrasi di Pemilu harus dapat meningkatkan kualitas pelembagaan demokrasi.
“Rakyat semakin pintar dan mempercepat program kesejahteran rakyat dan kemakmuran bangsa,” imbuhnya.
Kemudian, lanjut mantan Wakil Ketua Komisi IV DPR ini, PAN menginginkan bahwa proses kemunculan bakal capres ataupun cawapres dipandu oleh landasan moral politik dan dalam kerangka proses pendidikan politik masyarakat. Karena rakyatlah sebagai pemegang kedaulatan negara.
Lebih dari itu, Yoga menjelaskan PAN saat ini sedang fokus untuk menata organisasi partai secara modern dengan mengembangkan budaya digital, membantu pemerintah dalam percepatan program pemulihan ekonomi nasional, serta melaksanakan kegiatan kemanusiaan kepada masyarakat dengan pembagian sembako dan vaksinasi gratis.
Terkait keputusan Rakernas II PAN Agustus 2021 lalu, lanjut dia, keputusan soal Pilpres 2024 diserahkan penuh pada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Baca juga: PPP: Airlangga-Suharso Duet Ideal Jawa Non Jawa di Pilpres 2024
“Sikap PAN, sesuai dengan hasil Rakernas II PAN pada tanggal 31 Agustus 2021 bahwa Rakernas memberikan kewenangan penuh kepada ketua umum PAN, Zulkifli Hasan, untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam proses pencalonan capres/cawapres di pemilu 2024,” pungkas Yoga.
(kri)
tulis komentar anda