Tangis Bahagia Nurjanah Saat Terima Bantuan PKLW dari Airlangga
Kamis, 14 Oktober 2021 - 16:10 WIB
Senada dengan Nurjanah, I Wayan Wiarta (66), PKL lainnya yang mendapat bantuan mengatakan, akan menggunakan bantuan untuk menambah modal usaha. Usahanya sempat terimbas akibat pandemi.
"Kena Corona itu parah. Sebelumnya sehari itu bisa Rp700 ribu, tapi karena Corona turun drastis Rp100 - Rp200 ribu. Bahkan pas awal Corona pernah enggak dapet uang sama sekali, karena tidak ada yang beli dagangan saya. Rp10 ribu sehari aja," tutur I Wayan.
Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menyalurkan bantuan BT-PKLW kepada beberapa PKL dan Pemilik Warung (PW) yang ada di Kota Mataram, NTB.
Kegiatan yang diadakan di Taman Sangkareang tersebut dihadiri oleh sekitar 70 PKL/PW yang telah didata oleh Polresta Mataram dan Kodim 1606/Mataram.
"Per hari ini, jumlah bantuan yang telah tersalurkan di seluruh Indonesia sebanyak ± 240 ribu atau 24% dari total target penyaluran. Mekanismenya selama ini yaitu petugas Polri dan TNI akan terjun langsung untuk mendata dan melakukan verifikasi PKL dan PW yang berhak menerima bantuan BT-PKLW. Calon Penerima yang telah terdata dan terverifikasi itu akan menerima undangan pengambilan bantuan di Kantor Polres atau Kodim setempat," jelas Airlangga.
Airlangga juga menyaksikan simulasi pendataan BT-PKLW oleh personel TNI/Polri dan menyalurkan langsung kepada 5 perwakilan penerima secara simbolis. Menko Airlangga kemudian berkeliling menyapa para PKL dan PW yang tempat berdagangnya berada di sekitar tamantersebut, dan diakhiri dengan melakukan dialog dengan beberapa orang di antaranya.
Program BT-PKLW merupakan termasuk dalam Klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) di Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program ini untuk melengkapi program Pemerintah yang sudah berjalan selama ini. Program ini berupa penyaluran bantuan uang tunai kepada pedagang kaki lima dan pemilik warung melalui personel TNI dan Polri.
"Kena Corona itu parah. Sebelumnya sehari itu bisa Rp700 ribu, tapi karena Corona turun drastis Rp100 - Rp200 ribu. Bahkan pas awal Corona pernah enggak dapet uang sama sekali, karena tidak ada yang beli dagangan saya. Rp10 ribu sehari aja," tutur I Wayan.
Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menyalurkan bantuan BT-PKLW kepada beberapa PKL dan Pemilik Warung (PW) yang ada di Kota Mataram, NTB.
Kegiatan yang diadakan di Taman Sangkareang tersebut dihadiri oleh sekitar 70 PKL/PW yang telah didata oleh Polresta Mataram dan Kodim 1606/Mataram.
"Per hari ini, jumlah bantuan yang telah tersalurkan di seluruh Indonesia sebanyak ± 240 ribu atau 24% dari total target penyaluran. Mekanismenya selama ini yaitu petugas Polri dan TNI akan terjun langsung untuk mendata dan melakukan verifikasi PKL dan PW yang berhak menerima bantuan BT-PKLW. Calon Penerima yang telah terdata dan terverifikasi itu akan menerima undangan pengambilan bantuan di Kantor Polres atau Kodim setempat," jelas Airlangga.
Airlangga juga menyaksikan simulasi pendataan BT-PKLW oleh personel TNI/Polri dan menyalurkan langsung kepada 5 perwakilan penerima secara simbolis. Menko Airlangga kemudian berkeliling menyapa para PKL dan PW yang tempat berdagangnya berada di sekitar tamantersebut, dan diakhiri dengan melakukan dialog dengan beberapa orang di antaranya.
Program BT-PKLW merupakan termasuk dalam Klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) di Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program ini untuk melengkapi program Pemerintah yang sudah berjalan selama ini. Program ini berupa penyaluran bantuan uang tunai kepada pedagang kaki lima dan pemilik warung melalui personel TNI dan Polri.
(maf)
tulis komentar anda