Tangis Bahagia Nurjanah Saat Terima Bantuan PKLW dari Airlangga
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nurjanah (42), pedagang kaki lima (PKL) di Kota Mataram menangis haru. Saat menerima Bantuan Tunai untuk Pedagang Kaki Lima dan Warung (BT-PKLW) dari pemerintah, yang diserahkan langsung Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Airlangga
Baca juga: Menko Airlangga Sebut KEK Gresik Akan Perkuat Hilirisasi dan Ekspor
"Sangat bahagia, tidak disangka-sangka kita ketemu langsung sama Pak Menterinya. Sangat bahagia sekali, sampai saya terharu," ujar Nurjanah di sela-sela acara penyerahan BT-PKLW di Taman Sangkareang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (14/11/2021).
"Saking bahagianya, karena baru kali ini kita dapat bantuan selama tujuh tahunanlah. Iya, terima kasih banyak Pak Airlangga. Mudah-mudahan ke depannya, kita bisa dapat bantuan lagi," harap Nurjanah.
Dia bercerita, selama pandemi pendapatan yang didapat dari usahanya menurun drastis. Per harinya setengah dari dagangannya tidak laku terjual selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Yang sebelum PPKM kita dapat kadang Rp500 ribu, setelah PPKM ini berubah menjadi Rp200 ribu, kadang Rp50 ribu. Jadi berdampak sekali selama PPKM ini," ungkapnya.
Ibu tiga anak ini mengatakan akan menggunakan bantuan dari pemerintah tersebut untuk menambah modal usahanya. Ia berharap dengan bantuan tersebut usahanya bisa berkembang lebih maju lagi.
"Terima kasih atas bantuannya. Semoga usaha saya bisa berkembang lagi," tuturnya.
Senada dengan Nurjanah, I Wayan Wiarta (66), PKL lainnya yang mendapat bantuan mengatakan, akan menggunakan bantuan untuk menambah modal usaha. Usahanya sempat terimbas akibat pandemi.
"Kena Corona itu parah. Sebelumnya sehari itu bisa Rp700 ribu, tapi karena Corona turun drastis Rp100 - Rp200 ribu. Bahkan pas awal Corona pernah enggak dapet uang sama sekali, karena tidak ada yang beli dagangan saya. Rp10 ribu sehari aja," tutur I Wayan.
Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menyalurkan bantuan BT-PKLW kepada beberapa PKL dan Pemilik Warung (PW) yang ada di Kota Mataram, NTB.
Kegiatan yang diadakan di Taman Sangkareang tersebut dihadiri oleh sekitar 70 PKL/PW yang telah didata oleh Polresta Mataram dan Kodim 1606/Mataram.
"Per hari ini, jumlah bantuan yang telah tersalurkan di seluruh Indonesia sebanyak ± 240 ribu atau 24% dari total target penyaluran. Mekanismenya selama ini yaitu petugas Polri dan TNI akan terjun langsung untuk mendata dan melakukan verifikasi PKL dan PW yang berhak menerima bantuan BT-PKLW. Calon Penerima yang telah terdata dan terverifikasi itu akan menerima undangan pengambilan bantuan di Kantor Polres atau Kodim setempat," jelas Airlangga.
Airlangga juga menyaksikan simulasi pendataan BT-PKLW oleh personel TNI/Polri dan menyalurkan langsung kepada 5 perwakilan penerima secara simbolis. Menko Airlangga kemudian berkeliling menyapa para PKL dan PW yang tempat berdagangnya berada di sekitar tamantersebut, dan diakhiri dengan melakukan dialog dengan beberapa orang di antaranya.
Program BT-PKLW merupakan termasuk dalam Klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) di Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program ini untuk melengkapi program Pemerintah yang sudah berjalan selama ini. Program ini berupa penyaluran bantuan uang tunai kepada pedagang kaki lima dan pemilik warung melalui personel TNI dan Polri.
Baca Juga: Airlangga
Baca juga: Menko Airlangga Sebut KEK Gresik Akan Perkuat Hilirisasi dan Ekspor
"Sangat bahagia, tidak disangka-sangka kita ketemu langsung sama Pak Menterinya. Sangat bahagia sekali, sampai saya terharu," ujar Nurjanah di sela-sela acara penyerahan BT-PKLW di Taman Sangkareang, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis (14/11/2021).
"Saking bahagianya, karena baru kali ini kita dapat bantuan selama tujuh tahunanlah. Iya, terima kasih banyak Pak Airlangga. Mudah-mudahan ke depannya, kita bisa dapat bantuan lagi," harap Nurjanah.
Dia bercerita, selama pandemi pendapatan yang didapat dari usahanya menurun drastis. Per harinya setengah dari dagangannya tidak laku terjual selama masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Yang sebelum PPKM kita dapat kadang Rp500 ribu, setelah PPKM ini berubah menjadi Rp200 ribu, kadang Rp50 ribu. Jadi berdampak sekali selama PPKM ini," ungkapnya.
Ibu tiga anak ini mengatakan akan menggunakan bantuan dari pemerintah tersebut untuk menambah modal usahanya. Ia berharap dengan bantuan tersebut usahanya bisa berkembang lebih maju lagi.
"Terima kasih atas bantuannya. Semoga usaha saya bisa berkembang lagi," tuturnya.
Senada dengan Nurjanah, I Wayan Wiarta (66), PKL lainnya yang mendapat bantuan mengatakan, akan menggunakan bantuan untuk menambah modal usaha. Usahanya sempat terimbas akibat pandemi.
"Kena Corona itu parah. Sebelumnya sehari itu bisa Rp700 ribu, tapi karena Corona turun drastis Rp100 - Rp200 ribu. Bahkan pas awal Corona pernah enggak dapet uang sama sekali, karena tidak ada yang beli dagangan saya. Rp10 ribu sehari aja," tutur I Wayan.
Menko Airlangga didampingi Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, dan Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menyalurkan bantuan BT-PKLW kepada beberapa PKL dan Pemilik Warung (PW) yang ada di Kota Mataram, NTB.
Kegiatan yang diadakan di Taman Sangkareang tersebut dihadiri oleh sekitar 70 PKL/PW yang telah didata oleh Polresta Mataram dan Kodim 1606/Mataram.
"Per hari ini, jumlah bantuan yang telah tersalurkan di seluruh Indonesia sebanyak ± 240 ribu atau 24% dari total target penyaluran. Mekanismenya selama ini yaitu petugas Polri dan TNI akan terjun langsung untuk mendata dan melakukan verifikasi PKL dan PW yang berhak menerima bantuan BT-PKLW. Calon Penerima yang telah terdata dan terverifikasi itu akan menerima undangan pengambilan bantuan di Kantor Polres atau Kodim setempat," jelas Airlangga.
Airlangga juga menyaksikan simulasi pendataan BT-PKLW oleh personel TNI/Polri dan menyalurkan langsung kepada 5 perwakilan penerima secara simbolis. Menko Airlangga kemudian berkeliling menyapa para PKL dan PW yang tempat berdagangnya berada di sekitar tamantersebut, dan diakhiri dengan melakukan dialog dengan beberapa orang di antaranya.
Program BT-PKLW merupakan termasuk dalam Klaster Perlindungan Sosial (Perlinsos) di Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Program ini untuk melengkapi program Pemerintah yang sudah berjalan selama ini. Program ini berupa penyaluran bantuan uang tunai kepada pedagang kaki lima dan pemilik warung melalui personel TNI dan Polri.
(maf)