Pandemi Terkendali, Acara Keagamaan dan Liburan Harus Tetap Menerapkan Prokes Ketat
Kamis, 14 Oktober 2021 - 12:08 WIB
JAKARTA - Pemerintah terus mengevaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel di berbagai daerah. Evaluasi dilakukan setiap pekan. Hal ini tak lain sebagai upaya mempertahankan tren baik penanganan pandemi di tanah air. Termasuk di dalamnya antisipasi risiko penularan setelah acara keagamaan atau liburan.
Dalam keterangan pers yang disampaikan dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)- KPCPEN, Rabu (13/10/2021), Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, menjelaskan, perkembangan terkini situasi Covid-19, di mana penurunan kasus telah berlangsung kurang lebih dua bulan terakhir.
“Jumlah kasus mingguan turun 23 persen dibandingkan minggu sebelumnya, sedangkan jumlah kematian
turun 32 persen,” tuturnya.
Nadia menambahkan bahwa Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi maupun ICU isolasi tidak melebihi 60 persen, sehingga dapat diharapkan layanan-layanan lain bisa kembali dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Terkait vaksinasi, kata Nadia, saat ini rata-rata kapasitas vaksinasi bisa mencapai 2 juta suntikan per hari. Semua berkat partisipasi dan peran aktif masyarakat serta didukung penuh oleh berbagai sektor mulai dari kementerian/lembaga, TNI/Polri, dunia usaha, relawan dan pihak lainnya.
“Saat ini sudah ada 10 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), dan juga terdaftar dalam EUL WHO (Emergency Use Listing dari Badan Kesehatan Dunia), dan telah mendapatkan Fatwa MUI baik berupa sertifikasi halal maupun persetujuan untuk digunakan dalam kondisi darurat,” ujarnya.
Untuk itu masyarakat diharapkan tidak ragu dan tidak perlu memilih-milih vaksin yang ada, karena pemerintah menjamin semua vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu dan berkhasiat. Menurut Nadia, Indonesia menduduki peringkat 5 berdasarkan jumlah orang yang telah divaksinasi, dan peringkat 6 dunia berdasarkan total suntikan.
Lembaga Pemeringkat Ekonomi Nikkei per September 2021 juga menempatkan Indonesia menjadi negara dengan rangking tertinggi untuk penanganan Covid-19 di Asia Tenggara. Nadia menyebutkan, saat ini hampir di semua daerah terdapat peningkatan pergerakan masyarakat, baik dari sisi transportasi antarwilayah, sentra-sentra perekonomian maupun rekreasi.
Dalam keterangan pers yang disampaikan dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9)- KPCPEN, Rabu (13/10/2021), Siti Nadia Tarmizi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, menjelaskan, perkembangan terkini situasi Covid-19, di mana penurunan kasus telah berlangsung kurang lebih dua bulan terakhir.
“Jumlah kasus mingguan turun 23 persen dibandingkan minggu sebelumnya, sedangkan jumlah kematian
turun 32 persen,” tuturnya.
Nadia menambahkan bahwa Bed Occupancy Rate (BOR) ruang isolasi maupun ICU isolasi tidak melebihi 60 persen, sehingga dapat diharapkan layanan-layanan lain bisa kembali dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan.
Terkait vaksinasi, kata Nadia, saat ini rata-rata kapasitas vaksinasi bisa mencapai 2 juta suntikan per hari. Semua berkat partisipasi dan peran aktif masyarakat serta didukung penuh oleh berbagai sektor mulai dari kementerian/lembaga, TNI/Polri, dunia usaha, relawan dan pihak lainnya.
“Saat ini sudah ada 10 jenis vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), dan juga terdaftar dalam EUL WHO (Emergency Use Listing dari Badan Kesehatan Dunia), dan telah mendapatkan Fatwa MUI baik berupa sertifikasi halal maupun persetujuan untuk digunakan dalam kondisi darurat,” ujarnya.
Untuk itu masyarakat diharapkan tidak ragu dan tidak perlu memilih-milih vaksin yang ada, karena pemerintah menjamin semua vaksin yang diberikan kepada masyarakat aman, bermutu dan berkhasiat. Menurut Nadia, Indonesia menduduki peringkat 5 berdasarkan jumlah orang yang telah divaksinasi, dan peringkat 6 dunia berdasarkan total suntikan.
Lembaga Pemeringkat Ekonomi Nikkei per September 2021 juga menempatkan Indonesia menjadi negara dengan rangking tertinggi untuk penanganan Covid-19 di Asia Tenggara. Nadia menyebutkan, saat ini hampir di semua daerah terdapat peningkatan pergerakan masyarakat, baik dari sisi transportasi antarwilayah, sentra-sentra perekonomian maupun rekreasi.
tulis komentar anda