Sosok Jenderal Bintang 5 di Indonesia, Diberi Penghargaan karena Jasa-jasanya
Rabu, 13 Oktober 2021 - 05:39 WIB
Nasution juga merupakan konseptor Dwifungsi ABRI yang disampaikan pada 1958. Konsep itu kemudian diadopsi selama pemerintahan Soeharto. Konsep dasar yang ditawarkan tersebut merupakan jalan agar ABRI tidak harus berada di bawah kendali sipil, namun pada saat yang sama, tidak boleh mendominasi sehingga menjadi sebuah kediktatoran militer.
Pada 6 Desember 2000, Nasution meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya dan selanjutnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto
Presiden ke-2 Indonesia ini lahir di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, pada 8 Juni 1921. Mengawali karir militernya pada 1 Juni 1940, Soeharto diterima sebagai siswa di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah.
Setelah enam bulan menjalani latihan dasar, Soeharto lulus sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral. Soeharto terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, serta resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.
Soeharto kemudian bergabung dengan pasukan KNIL di bawah didikan Belanda. Saat Perang Dunia II, Soeharto dikirim ke Bandung untuk menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat. Setelah berpangkat sersan di KNIL, Soeharto kemudian menjadi komandan peleton, komandan kompi hingga komandan batalyon berpangkat letnan kolonel di PETA yang dibentuk Jepang.
Selama di militer, Soeharto dinilai berhasil dalam operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi. Serta ikutu memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 dan berhasil menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam. Ketika menjabat sebagai Pangkostrad, Soeharto juga berhasil meredam dan menumpas gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) yang berupaya mengganti ideologi Pancasila.
Soeharto kemudian mengawali kekuasaannya sebagai presiden pada 27 Maret 1968. Setelah menggenggam jabatan itu selama hampir 32 tahun pada Mei 1998. Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008.
Pangkat Bintang 5 Dibuat Amerika Serikat Pasca PD II
Pada 6 Desember 2000, Nasution meninggal dunia akibat penyakit yang dideritanya dan selanjutnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Jenderal Besar TNI (Purn) Soeharto
Presiden ke-2 Indonesia ini lahir di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, pada 8 Juni 1921. Mengawali karir militernya pada 1 Juni 1940, Soeharto diterima sebagai siswa di sekolah militer di Gombong, Jawa Tengah.
Setelah enam bulan menjalani latihan dasar, Soeharto lulus sebagai lulusan terbaik dan menerima pangkat kopral. Soeharto terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, serta resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.
Soeharto kemudian bergabung dengan pasukan KNIL di bawah didikan Belanda. Saat Perang Dunia II, Soeharto dikirim ke Bandung untuk menjadi tentara cadangan di Markas Besar Angkatan Darat. Setelah berpangkat sersan di KNIL, Soeharto kemudian menjadi komandan peleton, komandan kompi hingga komandan batalyon berpangkat letnan kolonel di PETA yang dibentuk Jepang.
Selama di militer, Soeharto dinilai berhasil dalam operasi penumpasan pemberontakan Andi Azis di Sulawesi. Serta ikutu memimpin Serangan Umum 1 Maret 1949 dan berhasil menduduki Kota Yogyakarta selama enam jam. Ketika menjabat sebagai Pangkostrad, Soeharto juga berhasil meredam dan menumpas gerakan 30 September 1965 (G30S/PKI) yang berupaya mengganti ideologi Pancasila.
Soeharto kemudian mengawali kekuasaannya sebagai presiden pada 27 Maret 1968. Setelah menggenggam jabatan itu selama hampir 32 tahun pada Mei 1998. Soeharto meninggal dunia pada 27 Januari 2008.
Pangkat Bintang 5 Dibuat Amerika Serikat Pasca PD II
tulis komentar anda