Ridho Rahmadi Ungkap Penyebab Dualisme Kepengurusan Partai Ummat
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 17:50 WIB
JAKARTA - Isu dualisme kepengurusan Partai Ummat di sejumlah daerah mencuat. Menantu Amien Rais yang juga Ketua Umum DPP Partai Ummat Ridho Rahmadi menanggapinya.
Menurut Ridho, persoalan dualisme yang terjadi di sejumlah Dewan Pengurus Daerah (DPD) bermula dari antusiasme masyarakat yang ingin gabung dengan partai besutan mertuanya tersebut.
"Itu asal muasalnya dari antusiasme masyarakat di awal ketika ingin bergabung, ketika mendengar Partai Ummat akan dideklarasikan pada berdatangan. Ada yang datang langsung bawa satu gerbong, ada yang langsung datang satu gerbong utuh dalam satu DPD yang sama. Itulah awal mula dualisme," tutur Ridho saat menghadiri Deklarasi Permata Ummat di Kantor DPP Partai Ummat, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (9/10/2021).
Ridho pun meluruskan bahwa dualisme ini sebenarnya terjadi di beberapa DPD, tingkat kabupaten/kota. "Dan sebenarnya minor untuk ukuran 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Mungkin hanya berapa persen, kecil ya, satu digit," ujarnya.
Namun, Ridho mengaku pihaknya melihat dari sisi positif yang besar. Menurutnya, hal ini terjadi lantaran berbedanya karakteristik dari sejumlah anggota dan pengurus pada setiap DPD.
"Setiap satu DPD ke DPD lain itu konteksnya lain, karakteristiknya lain. Jadi kami menyelesaikannya juga ada, caranya itu, pendekatannya itu lebih kekeluargaan dan berbeda antara satu dengan lainnya," jelasnya.
Namun, Ridho menegaskan saat ini sejumlah kepengurusan yang dianggap terjadi dualisme tersebut sudah berhasil diatasi dan bersatu. "Tapi insya Allah so far so good, mungkin 60-70 persen itu sudah kemudian bersatu. Sisanya kita membangun komunikasi terus," pangkas Ridho.
Menurut Ridho, persoalan dualisme yang terjadi di sejumlah Dewan Pengurus Daerah (DPD) bermula dari antusiasme masyarakat yang ingin gabung dengan partai besutan mertuanya tersebut.
"Itu asal muasalnya dari antusiasme masyarakat di awal ketika ingin bergabung, ketika mendengar Partai Ummat akan dideklarasikan pada berdatangan. Ada yang datang langsung bawa satu gerbong, ada yang langsung datang satu gerbong utuh dalam satu DPD yang sama. Itulah awal mula dualisme," tutur Ridho saat menghadiri Deklarasi Permata Ummat di Kantor DPP Partai Ummat, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (9/10/2021).
Ridho pun meluruskan bahwa dualisme ini sebenarnya terjadi di beberapa DPD, tingkat kabupaten/kota. "Dan sebenarnya minor untuk ukuran 514 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Mungkin hanya berapa persen, kecil ya, satu digit," ujarnya.
Namun, Ridho mengaku pihaknya melihat dari sisi positif yang besar. Menurutnya, hal ini terjadi lantaran berbedanya karakteristik dari sejumlah anggota dan pengurus pada setiap DPD.
"Setiap satu DPD ke DPD lain itu konteksnya lain, karakteristiknya lain. Jadi kami menyelesaikannya juga ada, caranya itu, pendekatannya itu lebih kekeluargaan dan berbeda antara satu dengan lainnya," jelasnya.
Namun, Ridho menegaskan saat ini sejumlah kepengurusan yang dianggap terjadi dualisme tersebut sudah berhasil diatasi dan bersatu. "Tapi insya Allah so far so good, mungkin 60-70 persen itu sudah kemudian bersatu. Sisanya kita membangun komunikasi terus," pangkas Ridho.
(zik)
tulis komentar anda