Gatot: Bung Karno Namanya di Mana-mana, Pak Harto Patung Kecil Saja Musnah
Jum'at, 01 Oktober 2021 - 13:02 WIB
JAKARTA - Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengkritisi perihal keberadaan patung Presiden Indonesia ke-2 Soeharto yang seolah-olah musnah. Ia pun mengharapkan, ada patung pendiri negara di Markas Kostrad sebagai simbol besarnya negara Indonesia di mata dunia.
Baca Juga: Gatot
Baca juga: Posting 4 Tokoh Penting, Fadli Zon: Pendiri Republik Ini Bukan Soekarno Saja
"Ya saya tetap berpikiran positif, bahwa karena Kostrad itu adalah tulang punggung pada saat 65 (1965) dan seterusnya untuk menjaga," kata Gatot, Jumat (1/10/2021).
"Justru museum ada di Kostrad itu adalah bentuk pewarisan sejarah agar semua prajurit Kostrad itu tahu dan sadar, bahwa panglimanya seperti itu, sehingga suatu saat operasi pasti dia paling depan Kostrad," tambahnya.
Kemudian Gatot menjelaskan, di Kostrad perlu adanya patung Soeharto. Sebab, Soeharto juga berjasa bagi Indonesia.
"Nah, ini tiga-tiganya itu mengusik kebangsaan saya, sosok Sarwi Edhie, saya juga prajurit komando, Pak Harto (Soeharto) saya juga mantan Pangkostrad, Pak AY (Azmyn Yusri) Nasution saya juga mantan KSAD," jelasnya.
Kata Gatot, beliau-beliau ini adalah contoh panutan tentang bagaimana perjuangan, bagaimana cara berpikir, bagaimana cara merencanakan mengambil keputusan yang efisien. Sehingga dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa memutarbalikkan. Nah ini kan hal sangat strategis bukan hanya TNI, keluarganya dan masyarakat.
"Di mana-mana patung Bung Karno ada bahkan nama Soekarno-Hatta jalan ada, Pak Harto mantan Presiden ada jasanya juga, mana sih ada patung? Hanya patung kecil seperti itu pun musnah. Ini kan suatu hal yang sangat ironis," imbuhnya.
Lebih lanjut, Gatot juga meminta siapa pun menghormati jasa Presiden Indonesia. Ia pun mengharapkan di Markas Kostrad terdapat patung presiden sesuai dengan ketokohan masing-masing.
"Nah harapan saya, marilah sama sama kita hormati siapa pun mantan presiden kita semuanya. Sehingga dunia melihat kita adalah bangsa yang besar menghargai apa pun kesalahannya, ini hanya sebagai pelajarannya jangan sampai terulang, tetapi kita angkat sama-sama," tutupnya.
Baca Juga: Gatot
Baca juga: Posting 4 Tokoh Penting, Fadli Zon: Pendiri Republik Ini Bukan Soekarno Saja
"Ya saya tetap berpikiran positif, bahwa karena Kostrad itu adalah tulang punggung pada saat 65 (1965) dan seterusnya untuk menjaga," kata Gatot, Jumat (1/10/2021).
"Justru museum ada di Kostrad itu adalah bentuk pewarisan sejarah agar semua prajurit Kostrad itu tahu dan sadar, bahwa panglimanya seperti itu, sehingga suatu saat operasi pasti dia paling depan Kostrad," tambahnya.
Kemudian Gatot menjelaskan, di Kostrad perlu adanya patung Soeharto. Sebab, Soeharto juga berjasa bagi Indonesia.
"Nah, ini tiga-tiganya itu mengusik kebangsaan saya, sosok Sarwi Edhie, saya juga prajurit komando, Pak Harto (Soeharto) saya juga mantan Pangkostrad, Pak AY (Azmyn Yusri) Nasution saya juga mantan KSAD," jelasnya.
Kata Gatot, beliau-beliau ini adalah contoh panutan tentang bagaimana perjuangan, bagaimana cara berpikir, bagaimana cara merencanakan mengambil keputusan yang efisien. Sehingga dalam waktu yang sesingkat-singkatnya bisa memutarbalikkan. Nah ini kan hal sangat strategis bukan hanya TNI, keluarganya dan masyarakat.
"Di mana-mana patung Bung Karno ada bahkan nama Soekarno-Hatta jalan ada, Pak Harto mantan Presiden ada jasanya juga, mana sih ada patung? Hanya patung kecil seperti itu pun musnah. Ini kan suatu hal yang sangat ironis," imbuhnya.
Lebih lanjut, Gatot juga meminta siapa pun menghormati jasa Presiden Indonesia. Ia pun mengharapkan di Markas Kostrad terdapat patung presiden sesuai dengan ketokohan masing-masing.
"Nah harapan saya, marilah sama sama kita hormati siapa pun mantan presiden kita semuanya. Sehingga dunia melihat kita adalah bangsa yang besar menghargai apa pun kesalahannya, ini hanya sebagai pelajarannya jangan sampai terulang, tetapi kita angkat sama-sama," tutupnya.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda