Survei: 53% Responden Merasa Reshuffle Kabinet Tak Mengubah Situasi Jadi Lebih Baik
Kamis, 30 September 2021 - 14:26 WIB
JAKARTA - Hasil survei dari lembaga Media Survei Nasional (Median) mengungkapkan 53,0% responden menilai reshuffle kabinet atau pergantian menteri tidak mengubah situasi menjadi lebih baik.
Hal itu disampaikan oleh peneliti Median, Rico Marbun dalam rilis 'Melihat Persepsi Publik Atas Isu Komunisme dan Reshuffle Kabinet' yang disiarkan secara daring, Kamis (30/9/2021). "Tidak berubah, 53,0%," kata Rico, Kamis (30/9/2021).
Namun, kata Rico Marbun, sebanyak 20,0% responden merasa sebaliknya. Reshuffle kabinet akan mengubah situasi menjadi lebih baik. Sedangkan 27,0% responden menjawab tidak tahu.
Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, Fadjroel Minta Sabar Menunggu Pengumuman Jokowi
Jika ada reshuffle kabinet, sebanyak 65% responden menginginkan menteri dari kalangan profesional. Sementara 14,0% responden menginginkan menteri berasal dari partai politik (parpol). Sedangkan 21,0% responden menjawab tidak tahu.
"Jika ada reshuffle, mayoritas publik menginginkan menteri dari kalangan profesional," katanya.
Survei ini dilakukan pada periode 19-26 Agustus 2024 terhadap 1.000 responden. Adapun, teknik pengambilan data survei ini dilakukan dengan Multistage Random Sampling dan proporsional dengan margin of error sekitar 3% dan tingkat kepercayaan 95%.
Baca juga: Yakin Reshuffle Kabinet, Relawan Jokowi: Menteri Sibuk Berbisnis dan Pasang Baliho
Hal itu disampaikan oleh peneliti Median, Rico Marbun dalam rilis 'Melihat Persepsi Publik Atas Isu Komunisme dan Reshuffle Kabinet' yang disiarkan secara daring, Kamis (30/9/2021). "Tidak berubah, 53,0%," kata Rico, Kamis (30/9/2021).
Namun, kata Rico Marbun, sebanyak 20,0% responden merasa sebaliknya. Reshuffle kabinet akan mengubah situasi menjadi lebih baik. Sedangkan 27,0% responden menjawab tidak tahu.
Baca juga: Soal Reshuffle Kabinet, Fadjroel Minta Sabar Menunggu Pengumuman Jokowi
Jika ada reshuffle kabinet, sebanyak 65% responden menginginkan menteri dari kalangan profesional. Sementara 14,0% responden menginginkan menteri berasal dari partai politik (parpol). Sedangkan 21,0% responden menjawab tidak tahu.
"Jika ada reshuffle, mayoritas publik menginginkan menteri dari kalangan profesional," katanya.
Survei ini dilakukan pada periode 19-26 Agustus 2024 terhadap 1.000 responden. Adapun, teknik pengambilan data survei ini dilakukan dengan Multistage Random Sampling dan proporsional dengan margin of error sekitar 3% dan tingkat kepercayaan 95%.
Baca juga: Yakin Reshuffle Kabinet, Relawan Jokowi: Menteri Sibuk Berbisnis dan Pasang Baliho
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda