Menanti Lampu Hijau Umrah Jamaah Indonesia
Kamis, 30 September 2021 - 06:23 WIB
Iskan Qolba Lubis mengatakan, semestinya dari awal Kementrian Agama melakukan komunikasi intensif dengan pihak Saudi agar keputusan untuk membuka umrah bisa lebih cepat. Langkah ini perlu dilakukan karena gagalnya pemberangkatan haji pada tahun ini.
"Jangan pernah berhenti untuk melobi supaya larangan terbang itu harus segera dibuka, pemerintah bisa lebih percaya diri dalam melobi karena nilai positivity rate Indonesia yang sudah menurun. Mungkin jamaah haji enggak bisa berangkat karena tingkat positif yang masih tinggi, tapi jamaah umrah yang sekarang antre jumlahnya sudah jutaan," paparnya saat dihubungi Koran SINDO.
Menurut dia, pemerintah bisa melakukan lobi antar kepala negara. Presiden Jokowi bisa langsung berhubungan dengan Raja Salman, dengan begitu terlihat kesungguhan permasalahan ini. Dia pun berharap pada akhir tahun ini atau minggu depan larangan terbang dari Indonesia ke Arab Saudi dibuka.
"Jika hal itu terjadi, ini bisa menjadi kado terbaik buat bangsa Indonesia. Di samping persoalan orang mau berangkat umrah, mungkin ada manfaat lainnya seperti pertukaran pelajar, bisnis, dan sebagainya," tegas Iskan
Sementara itu, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag) Khoirizi menyebutkan mereka yang ingin berangkat harus segera mungkin mendapat vaksinasi dan membantu dalam memutus rantai penularan.
Apabila angka vaksinasi tinggi, serta didukung penerapan protokol kesehatan yang ketat, akan berimplikasi pada penurunan angka penularan dan kematian. Dengan begitu pemerintah akan memiliki moda besar dalam melobi Arab Saudi.
"Tidak hanya ke Saudi Arabia, sekarang saja ke mal kita selalu di cek sudah vaksin atau belum. Ada atau tidak adanya umrah, vaksin harus menjadi kewajiban, serta menjaga protokol juga kewajiban. Kalau kita tidak menjaga hal terebut, mustahil kita bisa melakukan umrah di masa pandemi," terang Khorizi.
Dia menuturkan, dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan diplomasi tingkat tinggi. Pertemuan ini untuk menemui seluruh jajaran terkait di Arab Saudi dan meyakinkan mereka bahwa Indonesia sudah sangat siap melaksanakan ibadah umrah.
"Harapannya, kita semua dalam hal ini penyelenggara umrah bisa segera menyiapkan calon jemaah jika nantinya Arab Saudi membuka pelaksanaan umrah bagi calon jamaah Indonesia kita sepenuhnya sudah sangat siap," tuturnya.
Menanggapi permasalahan vaksinasi, konsul Haji KJRI Jedah Endang Jumali mengatakan, jamaah dari beberapa negara yang sudah diizinkan masuk belum ada yang mendapatkan skema booster ini.
"Jangan pernah berhenti untuk melobi supaya larangan terbang itu harus segera dibuka, pemerintah bisa lebih percaya diri dalam melobi karena nilai positivity rate Indonesia yang sudah menurun. Mungkin jamaah haji enggak bisa berangkat karena tingkat positif yang masih tinggi, tapi jamaah umrah yang sekarang antre jumlahnya sudah jutaan," paparnya saat dihubungi Koran SINDO.
Menurut dia, pemerintah bisa melakukan lobi antar kepala negara. Presiden Jokowi bisa langsung berhubungan dengan Raja Salman, dengan begitu terlihat kesungguhan permasalahan ini. Dia pun berharap pada akhir tahun ini atau minggu depan larangan terbang dari Indonesia ke Arab Saudi dibuka.
"Jika hal itu terjadi, ini bisa menjadi kado terbaik buat bangsa Indonesia. Di samping persoalan orang mau berangkat umrah, mungkin ada manfaat lainnya seperti pertukaran pelajar, bisnis, dan sebagainya," tegas Iskan
Sementara itu, Plt Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementrian Agama (Kemenag) Khoirizi menyebutkan mereka yang ingin berangkat harus segera mungkin mendapat vaksinasi dan membantu dalam memutus rantai penularan.
Apabila angka vaksinasi tinggi, serta didukung penerapan protokol kesehatan yang ketat, akan berimplikasi pada penurunan angka penularan dan kematian. Dengan begitu pemerintah akan memiliki moda besar dalam melobi Arab Saudi.
"Tidak hanya ke Saudi Arabia, sekarang saja ke mal kita selalu di cek sudah vaksin atau belum. Ada atau tidak adanya umrah, vaksin harus menjadi kewajiban, serta menjaga protokol juga kewajiban. Kalau kita tidak menjaga hal terebut, mustahil kita bisa melakukan umrah di masa pandemi," terang Khorizi.
Dia menuturkan, dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan diplomasi tingkat tinggi. Pertemuan ini untuk menemui seluruh jajaran terkait di Arab Saudi dan meyakinkan mereka bahwa Indonesia sudah sangat siap melaksanakan ibadah umrah.
"Harapannya, kita semua dalam hal ini penyelenggara umrah bisa segera menyiapkan calon jemaah jika nantinya Arab Saudi membuka pelaksanaan umrah bagi calon jamaah Indonesia kita sepenuhnya sudah sangat siap," tuturnya.
Menanggapi permasalahan vaksinasi, konsul Haji KJRI Jedah Endang Jumali mengatakan, jamaah dari beberapa negara yang sudah diizinkan masuk belum ada yang mendapatkan skema booster ini.
Lihat Juga :
tulis komentar anda