Pemerintah Batasi Pintu Masuk Indonesia Cegah Masuknya Varian Baru Covid-19
Selasa, 28 September 2021 - 15:55 WIB
JAKARTA - Kepala bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sonny Harry Harmadi menegaskan titik-titik pintu masuk ke Indonesia saat ini sudah dibatasi. Hal ini sebagai upaya untuk mencegah masuknya varian baru Covid-19 .
“Kita mencoba menutup masuknya penularan dari luar negeri. Kemarin saya kebetulan ditugaskan Kasatgas untuk mendampingi Menteri Perhubungan, sekarang itu kan entry point kita, titik masuk kita sudah sangat dibatasi,” ujar Sonny secara virtual, Selasa (28/9/2021).
“Udara hanya di Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi Manado. Lalu kemudian darat hanya boleh di Entikong, Aruk, Nunukan dan Motaain di Timor Leste. Dan laut juga hanya dua ada di Batam dan Tanjungpinang,” papar Sonny.
Bahkan, kata Sonny, pemerintah telah belajar dari kasus sebelumnya terutama mencegah transmisi penularan dari kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun warga negara asing (WNA) yang ke Indonesia yakni dengan mempercepat testing PCR di tempat kedatangan.
“Kemudian untuk mencegah terjadinya penularan ya, kemarin kita sudah belajar dari kasus-kasus sebelumnya kita mencoba begitu para PMI atau orang yang datang masuk ke Indonesia, tadi umumnya memang repatriasi dari pekerja migran Indonesia, itu mereka begitu masuk langsung dilakukan tes PCR di tempat ya,” jelas Sonny.
“Bahkan kemarin Kementerian Kesehatan juga sudah mengirimkan tes cepat molekuler sehingga kita tidak perlu menunggu lama, dalam waktu 1 jam dan tidak memisahkan orang yang positif dan negatif,” sambungnya.
Upaya ini, kata Sonny, mencegah potensi penularan. “Pengalaman kita sebelumnya mereka yang dari baru melewati perbatasan tadi, ketika mereka tes PCR di tempat karantina, mereka berada dalam satu mobil yang sama itu bisa terjadi penularan. Dan kalau PCR-nya baru diketahui hasil besok, pada mereka dalam satu kamar di ruang karantina itu bisa terjadi penularan.”
“Oleh karenanya, kita mencegah terjadinya penularan sedini mungkin begitu orang melewati perbatasan, melewati pos lintas batas dan seterusnya,” imbuh Sonny.
Kemudian, Sonny menambahkan akan ditingkatkan lagi pengawasan terhadap jalur-jalur ilegal. “Jalur perbatasan darat kita kan begitu luas juga laut sehingga ada penguatan pengamanan perbatasan. Itu beberapa hal yang kita lakukan. Dan harapannya bisa mencegah terjadinya gelombang ketiga,” tutupnya.
“Kita mencoba menutup masuknya penularan dari luar negeri. Kemarin saya kebetulan ditugaskan Kasatgas untuk mendampingi Menteri Perhubungan, sekarang itu kan entry point kita, titik masuk kita sudah sangat dibatasi,” ujar Sonny secara virtual, Selasa (28/9/2021).
“Udara hanya di Soekarno Hatta dan Sam Ratulangi Manado. Lalu kemudian darat hanya boleh di Entikong, Aruk, Nunukan dan Motaain di Timor Leste. Dan laut juga hanya dua ada di Batam dan Tanjungpinang,” papar Sonny.
Bahkan, kata Sonny, pemerintah telah belajar dari kasus sebelumnya terutama mencegah transmisi penularan dari kedatangan Pekerja Migran Indonesia (PMI) maupun warga negara asing (WNA) yang ke Indonesia yakni dengan mempercepat testing PCR di tempat kedatangan.
“Kemudian untuk mencegah terjadinya penularan ya, kemarin kita sudah belajar dari kasus-kasus sebelumnya kita mencoba begitu para PMI atau orang yang datang masuk ke Indonesia, tadi umumnya memang repatriasi dari pekerja migran Indonesia, itu mereka begitu masuk langsung dilakukan tes PCR di tempat ya,” jelas Sonny.
“Bahkan kemarin Kementerian Kesehatan juga sudah mengirimkan tes cepat molekuler sehingga kita tidak perlu menunggu lama, dalam waktu 1 jam dan tidak memisahkan orang yang positif dan negatif,” sambungnya.
Upaya ini, kata Sonny, mencegah potensi penularan. “Pengalaman kita sebelumnya mereka yang dari baru melewati perbatasan tadi, ketika mereka tes PCR di tempat karantina, mereka berada dalam satu mobil yang sama itu bisa terjadi penularan. Dan kalau PCR-nya baru diketahui hasil besok, pada mereka dalam satu kamar di ruang karantina itu bisa terjadi penularan.”
“Oleh karenanya, kita mencegah terjadinya penularan sedini mungkin begitu orang melewati perbatasan, melewati pos lintas batas dan seterusnya,” imbuh Sonny.
Baca Juga
Kemudian, Sonny menambahkan akan ditingkatkan lagi pengawasan terhadap jalur-jalur ilegal. “Jalur perbatasan darat kita kan begitu luas juga laut sehingga ada penguatan pengamanan perbatasan. Itu beberapa hal yang kita lakukan. Dan harapannya bisa mencegah terjadinya gelombang ketiga,” tutupnya.
(kri)
tulis komentar anda