Don't Lose Yourself Over Social Media
Selasa, 28 September 2021 - 12:01 WIB
Dianingtyas Murtanti Putri, S.Sos., M.Si.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie
PANDEMI Covid-19 memengaruhi berbagai aspek dan lini, tanpa terkecuali. Selain itu, adanya faktor situasional saat ini membuat ruang gerak aktivitas yang biasa dilakukan di luar rumah menjadi terbatas.
Hal inilah yang membuat penggunaan smartphone menjadi suatu aktivitas yang tidak terelakkan ketika pembatasan diberlakukan, salah satu peningkatannya adalah kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau kelas daring.
Adanya kegiatan tersebut baik anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) sampai dengan mahasiswa, diharuskan menggunakan medium smartphone atau laptop sebagai alat untuk menerima materi serta tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau dosen.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan uswitch.com menunjukkan bahwa lebih dari 25% anak-anak di seluruh dunia memiliki gadget sebelum usia 8 tahun. Dengan kata lain, adanya faktor kondisi saat ini, seperti aktivitas sekolah maupun kampus yang menggunakan teknologi digital, disatu sisi sangat membantu, namun di sisi lainnya ada implikasi juga yang mengiringi.
Intensitas penggunaan teknologi digital, mendorong anak-anak dan remaja untuk melakukan surfing in cyberspace. Apabila selama melakukan surfing ini khususnya untuk anak-anak usia dini tidak didampingi maka informasi yang ditangkap oleh panca indera, diterima kemudian diolah oleh kognitifnya, anak-anak akan mengimitasi perilaku yang dilakukan oleh masyarakat di dunia maya.
Fenomena yang selalu menjadi dilema adalah keluarga masih abai terhadap dampak yang ditimbulkannya. Orang tua yang sibuk karena work from home (WFH) bersamaan dengan kegiatan sekolah di rumah, membuat anak-anak kurang mendapatkan pendampingan.
Lalu, untuk remaja pun karena anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing yang berkaitan dengan teknologi digital, membuat hubungan keluarga menjadi berjarak karena kurangnya komunikasi.
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie
PANDEMI Covid-19 memengaruhi berbagai aspek dan lini, tanpa terkecuali. Selain itu, adanya faktor situasional saat ini membuat ruang gerak aktivitas yang biasa dilakukan di luar rumah menjadi terbatas.
Hal inilah yang membuat penggunaan smartphone menjadi suatu aktivitas yang tidak terelakkan ketika pembatasan diberlakukan, salah satu peningkatannya adalah kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau kelas daring.
Adanya kegiatan tersebut baik anak-anak yang masih duduk di Sekolah Dasar (SD) sampai dengan mahasiswa, diharuskan menggunakan medium smartphone atau laptop sebagai alat untuk menerima materi serta tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau dosen.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan uswitch.com menunjukkan bahwa lebih dari 25% anak-anak di seluruh dunia memiliki gadget sebelum usia 8 tahun. Dengan kata lain, adanya faktor kondisi saat ini, seperti aktivitas sekolah maupun kampus yang menggunakan teknologi digital, disatu sisi sangat membantu, namun di sisi lainnya ada implikasi juga yang mengiringi.
Intensitas penggunaan teknologi digital, mendorong anak-anak dan remaja untuk melakukan surfing in cyberspace. Apabila selama melakukan surfing ini khususnya untuk anak-anak usia dini tidak didampingi maka informasi yang ditangkap oleh panca indera, diterima kemudian diolah oleh kognitifnya, anak-anak akan mengimitasi perilaku yang dilakukan oleh masyarakat di dunia maya.
Fenomena yang selalu menjadi dilema adalah keluarga masih abai terhadap dampak yang ditimbulkannya. Orang tua yang sibuk karena work from home (WFH) bersamaan dengan kegiatan sekolah di rumah, membuat anak-anak kurang mendapatkan pendampingan.
Lalu, untuk remaja pun karena anggota keluarga memiliki kesibukan masing-masing yang berkaitan dengan teknologi digital, membuat hubungan keluarga menjadi berjarak karena kurangnya komunikasi.
tulis komentar anda