Survei Indikator: 61,8% Masyarakat Puas Kinerja Jokowi Tangani Pandemi Covid-19
Minggu, 26 September 2021 - 14:29 WIB
JAKARTA - Lembaga Indikator Politik Indonesia kembali merilis hasil survei terbaru mengukur evaluasi publik terhadap penanganan pandemi Covid-19. Hasil terbaru menunjukkan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan apresiasi dari sebagian besar responden.
"Kalau kita lihat itu ada peningkatan kepuasan di bulan September dibandingkan bulan Juli ya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara daring, Minggu (26/9/2021).
Dalam data yang dipaparkan terlihat perbandingan antara bulan Juli dan September. Pada bulan Juli, responden yang menyatakan sangat puas sebesar 5,5% dan yang menjawab cukup puas sebesar 55,5%. Sementara, pada bulan September, responden yang menyatakan sangat puas sebesar 4,8% dan cukup puas sebesar 57,0%.
"Jadi di bulan September yang puas atau cukup puas kepada presiden dalam menangani Covid-19 itu mencapai 62% kalo saya bulatkan. Sementara yang di bulan Juli itu sekitar 61 persen, naik sedikit ya," ujarnya.
Kabar baiknya, kata dia, responden yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja presiden juga mengalami penurunan. Pada bulan Juli, mereka yang menyatakan kurang puas sebesar 30,1% dan tidak puas sama sekali 6,4%. Sementara, pada bulan September, mereka yang menyatakan kurang puas sebesar 31,8% dan tidak puas sama sekali sebesar 2,9%.
"Kemudian yang tidak puas atau kurang puas. Bulan Juli itu sekitar 36 persen. Di bulan september itu mencapai 34 persen. Jadi yang kurang puas turun dibanding bulan Juli," tutur dia melanjutkan.
Burhanuddin tak mengetahui secara pasti hal apa yang membuat peningkatan kepuasan itu mengalami peningkatan meskipun angkanya masih sangat kecil. Akan tetapi, ia menduga hal ini lantaran kebijakan PPKM yang telah memberikan dampak positif dari sisi kesehatan masyarakat.
"Tetapi intinya ada peningkatan kepuasan terhadap presiden terkait penanganan covid, terutama kita lihat survei di bulan September," pungkasnya.
Survei dilakukan melalui kontak telepon kepada 1.200 responden. Adapun, metode yang digunakan melalui simple random sampling, dengan menggunakan margin of error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
"Kalau kita lihat itu ada peningkatan kepuasan di bulan September dibandingkan bulan Juli ya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya secara daring, Minggu (26/9/2021).
Dalam data yang dipaparkan terlihat perbandingan antara bulan Juli dan September. Pada bulan Juli, responden yang menyatakan sangat puas sebesar 5,5% dan yang menjawab cukup puas sebesar 55,5%. Sementara, pada bulan September, responden yang menyatakan sangat puas sebesar 4,8% dan cukup puas sebesar 57,0%.
"Jadi di bulan September yang puas atau cukup puas kepada presiden dalam menangani Covid-19 itu mencapai 62% kalo saya bulatkan. Sementara yang di bulan Juli itu sekitar 61 persen, naik sedikit ya," ujarnya.
Kabar baiknya, kata dia, responden yang menyatakan tidak puas terhadap kinerja presiden juga mengalami penurunan. Pada bulan Juli, mereka yang menyatakan kurang puas sebesar 30,1% dan tidak puas sama sekali 6,4%. Sementara, pada bulan September, mereka yang menyatakan kurang puas sebesar 31,8% dan tidak puas sama sekali sebesar 2,9%.
"Kemudian yang tidak puas atau kurang puas. Bulan Juli itu sekitar 36 persen. Di bulan september itu mencapai 34 persen. Jadi yang kurang puas turun dibanding bulan Juli," tutur dia melanjutkan.
Burhanuddin tak mengetahui secara pasti hal apa yang membuat peningkatan kepuasan itu mengalami peningkatan meskipun angkanya masih sangat kecil. Akan tetapi, ia menduga hal ini lantaran kebijakan PPKM yang telah memberikan dampak positif dari sisi kesehatan masyarakat.
"Tetapi intinya ada peningkatan kepuasan terhadap presiden terkait penanganan covid, terutama kita lihat survei di bulan September," pungkasnya.
Survei dilakukan melalui kontak telepon kepada 1.200 responden. Adapun, metode yang digunakan melalui simple random sampling, dengan menggunakan margin of error sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda