Indonesia Akan Bangun Pusat Peluncuran Roket, Morotai dan Biak Jadi Pilihan Lokasi
Selasa, 14 September 2021 - 16:38 WIB
Baca juga: Menristek: Bangun Bandara Antariksa dan Eksplorasi Angkasa Luar
Selanjutnya, kata Laksana, tidak ada masalah dengan status pertanahan, harus clean and clear sebagai bandar antariksa; lokasi sebisa mungkin berada pada ketinggian yang memadai sehingga bebas dari air pasang, karena berada di pinggir laut juga harus bebas dari tsunami dan tanahnya cukup keras, biasanya dari tanah karang; lokasi bandar antariksa memiliki potensi seminimal mungkin terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan lain sebagainya.
"Sebisa mungkin bandar antariksa dipilih lokasinya yang bisa diperoleh dengan cepat tanpa banyaknya permasalahan dan juga terdapat sungai yang dekat dengan lokasi peluncuran, ada akses transportasi yang cukup memadai, sehingga bisa mempermudah pada saat dibutuhkan logistik dan mobilitas manusia," katanya.
"Tentu ada dukungan infrastruktur terkait utilitas, air tawar, listrik dan komunikasi, sebisa mungkin jauh dari lokasi para nelayan yang beraktivitas di lepas pantai. Perlu menjamin keselamatan, saat peluncuran ada potensi drop zone roket, jauh dari lokasi penerbangan komersial dan tegangan tinggi," kata Laksana.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, daerah yang memenuhi kriteria tersebut adalah Pulau Morotai dan Pulau Biak. "Secara umum ada dua kandidat utama yang dipilih berdasarkan aspek tersebut, ada Pulau Morotai dan Pulau Biak," kata Laksana.
Selanjutnya, kata Laksana, tidak ada masalah dengan status pertanahan, harus clean and clear sebagai bandar antariksa; lokasi sebisa mungkin berada pada ketinggian yang memadai sehingga bebas dari air pasang, karena berada di pinggir laut juga harus bebas dari tsunami dan tanahnya cukup keras, biasanya dari tanah karang; lokasi bandar antariksa memiliki potensi seminimal mungkin terhadap bencana alam seperti gempa bumi dan lain sebagainya.
"Sebisa mungkin bandar antariksa dipilih lokasinya yang bisa diperoleh dengan cepat tanpa banyaknya permasalahan dan juga terdapat sungai yang dekat dengan lokasi peluncuran, ada akses transportasi yang cukup memadai, sehingga bisa mempermudah pada saat dibutuhkan logistik dan mobilitas manusia," katanya.
"Tentu ada dukungan infrastruktur terkait utilitas, air tawar, listrik dan komunikasi, sebisa mungkin jauh dari lokasi para nelayan yang beraktivitas di lepas pantai. Perlu menjamin keselamatan, saat peluncuran ada potensi drop zone roket, jauh dari lokasi penerbangan komersial dan tegangan tinggi," kata Laksana.
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, daerah yang memenuhi kriteria tersebut adalah Pulau Morotai dan Pulau Biak. "Secara umum ada dua kandidat utama yang dipilih berdasarkan aspek tersebut, ada Pulau Morotai dan Pulau Biak," kata Laksana.
(abd)
tulis komentar anda