Menkes Waspadai 3 Varian Baru Covid-19 yang Kebal Efek Vaksin
Senin, 13 September 2021 - 12:51 WIB
JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa pemerintah Indonesia tengah mewaspadai masuknya 3 varian baru Covid-19 yang kebal terhadap sistem imunitas yang telah divaksinasi. Varian itu yakni, Lambda, Mu, dan C.1.2.
"Antisipasi, kita mengamati ada 3 varian baru, pertama ada lambda, kedua MU, ketiga varian C.1.2. Untuk varian Lambda dan Mu sudah dimasukan kategori variant of interest oleh WHO, dan keduanya sudah ditemukan di Amerika Selatan. Lambda sudah ditemukan di 42 negara, Mu lebih cepat ada di 49 negara," kata Budi dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kepala BNPB dan Kemenkeu bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/9/2021).
Budi menjelaskan, berdasarkan analisa secara scientific mengenai dampak varian ini, yang paling sering keluar di berbagai jurnal bahwa kedua varian ini memiliki kemampuan untuk menghindari sistem kekebalan tubuh, sehingga efektivitas dari vaksin yang diberikan akan menurun terhadap 2 varian ini.
Sedangkan varian C.1.2, Budi menjelaskan, ditemukan di Afrika Selatan, ilmuwan sangat khawatir terhadap varian ini, karena varian ini mutasinya banyak sekali sama seperti yang lainnya, bisa menghindari sistem kerja imunitas yang sudah terbentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya.
"Dampak adanya varian baru di Indonesia, begitu dia masuk, masuknya mungkin di sekitar Februari-Maret kemudian meningkat penyebarannya secara eksponensial di bulan Juni sesudah lebaran. Kita bisa lihat masuknya varian baru kalau ini tidak terjaga dengan baik di awal akan bisa menguasai landscape dari varian-varian yang ada," terangnya.
Oleh karena itu, kata dia, penting bagi Indonesia untuk menjaga perbatasan, pintu-pintu masuk, memperketat entry dan exit test, termasuk mendisiplinkan proses karantina. Bahkan, ia juga baru saja kembali dari meeting G20 di Italia kemarin, dirinya masih perlu karantina 8 hari dan sekarang masih ada di Four Seasons.
"Perlu disadari bahwa pintu masuk kemarin pada Delta kemarin kebobolan, makanya kita lupa menjaga dari sisi lautnya, karena banyak kapal-kapal pengangkut barang yang masuk ke Indonesia dari India. Krunya diizinkan keluar sehingga menularkan," ujar mantan Dirut Bank Mandiri ini.
"Antisipasi, kita mengamati ada 3 varian baru, pertama ada lambda, kedua MU, ketiga varian C.1.2. Untuk varian Lambda dan Mu sudah dimasukan kategori variant of interest oleh WHO, dan keduanya sudah ditemukan di Amerika Selatan. Lambda sudah ditemukan di 42 negara, Mu lebih cepat ada di 49 negara," kata Budi dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Kepala BNPB dan Kemenkeu bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (13/9/2021).
Budi menjelaskan, berdasarkan analisa secara scientific mengenai dampak varian ini, yang paling sering keluar di berbagai jurnal bahwa kedua varian ini memiliki kemampuan untuk menghindari sistem kekebalan tubuh, sehingga efektivitas dari vaksin yang diberikan akan menurun terhadap 2 varian ini.
Sedangkan varian C.1.2, Budi menjelaskan, ditemukan di Afrika Selatan, ilmuwan sangat khawatir terhadap varian ini, karena varian ini mutasinya banyak sekali sama seperti yang lainnya, bisa menghindari sistem kerja imunitas yang sudah terbentuk berdasarkan varian-varian sebelumnya.
"Dampak adanya varian baru di Indonesia, begitu dia masuk, masuknya mungkin di sekitar Februari-Maret kemudian meningkat penyebarannya secara eksponensial di bulan Juni sesudah lebaran. Kita bisa lihat masuknya varian baru kalau ini tidak terjaga dengan baik di awal akan bisa menguasai landscape dari varian-varian yang ada," terangnya.
Oleh karena itu, kata dia, penting bagi Indonesia untuk menjaga perbatasan, pintu-pintu masuk, memperketat entry dan exit test, termasuk mendisiplinkan proses karantina. Bahkan, ia juga baru saja kembali dari meeting G20 di Italia kemarin, dirinya masih perlu karantina 8 hari dan sekarang masih ada di Four Seasons.
"Perlu disadari bahwa pintu masuk kemarin pada Delta kemarin kebobolan, makanya kita lupa menjaga dari sisi lautnya, karena banyak kapal-kapal pengangkut barang yang masuk ke Indonesia dari India. Krunya diizinkan keluar sehingga menularkan," ujar mantan Dirut Bank Mandiri ini.
(rca)
tulis komentar anda