Penjelasan Jubir Satgas Terkait Corona Melandai tapi Fase Paling Berat
Rabu, 08 September 2021 - 19:29 WIB
JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, mulai melandainya kasus positif virus Corona (Covid-19) di Indonesia justru menjadi fase paling berat dalam penanganan wabah.
Baca Juga: Corona
Baca juga: Gejala Covid-19, 5 Tanda di Mata yang Tunjukkan Terinfeksi Corona
"Belajar dari pengalaman lonjakan kasus sebelumnya bahwa justru fase yang paling berat adalah fase ketika kasus mulai melandai," kata Wiku dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (7/9/2021).
"Fase ini paling berat karena di sinilah seluruh lapisan pemerintah dan masyarakat diuji kedisiplinan dan ketahannya untuk mempertahankan situasi yang telah melandai ini agar tidak kembali mengalami lonjakan kasus," lanjutnya.
Menurut Wiku, dengan telah dibukanya aktivitas sosial ekonomi secara bertahap dan perlahan kembali menuju kehidupan normal baru, maka sudah seharusnya momentum ini dijadikan refleksi bersama.
"Tentu saja keadaan ini jauh lebih baik dibandingkan keadaan di mana kasus melonjak tinggi, rumah Sakit penuh serta kabar duka, karena kematian akibat Covid dari sekitar kita. Renungan ini seharusnya lebih dari cukup untuk membuat kita tidak lengah dan terus disiplin protokol kesehatan karena tentunya kita tidak mau kembali ke keadaan itu lagi," papar Wiku.
Wiku kembali mengingatkan cara termudah, termurah dan satu-satunya yang paling efektif untuk segera mengakhiri pandemi ini adalah dengan disiplin protokol kesehatan secara kolektif. Tidak hanya individu saja namun harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: Corona
Baca juga: Gejala Covid-19, 5 Tanda di Mata yang Tunjukkan Terinfeksi Corona
"Belajar dari pengalaman lonjakan kasus sebelumnya bahwa justru fase yang paling berat adalah fase ketika kasus mulai melandai," kata Wiku dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (7/9/2021).
"Fase ini paling berat karena di sinilah seluruh lapisan pemerintah dan masyarakat diuji kedisiplinan dan ketahannya untuk mempertahankan situasi yang telah melandai ini agar tidak kembali mengalami lonjakan kasus," lanjutnya.
Menurut Wiku, dengan telah dibukanya aktivitas sosial ekonomi secara bertahap dan perlahan kembali menuju kehidupan normal baru, maka sudah seharusnya momentum ini dijadikan refleksi bersama.
"Tentu saja keadaan ini jauh lebih baik dibandingkan keadaan di mana kasus melonjak tinggi, rumah Sakit penuh serta kabar duka, karena kematian akibat Covid dari sekitar kita. Renungan ini seharusnya lebih dari cukup untuk membuat kita tidak lengah dan terus disiplin protokol kesehatan karena tentunya kita tidak mau kembali ke keadaan itu lagi," papar Wiku.
Wiku kembali mengingatkan cara termudah, termurah dan satu-satunya yang paling efektif untuk segera mengakhiri pandemi ini adalah dengan disiplin protokol kesehatan secara kolektif. Tidak hanya individu saja namun harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat.
(maf)
tulis komentar anda