Angka Reaktif Tinggi, BIN Tambah Mobile Lab dan Jumlah Titik Lokasi Rapid Test di Surabaya
Sabtu, 30 Mei 2020 - 22:24 WIB
JAKARTA - Badan Intelijen Negara (BIN) kembali melanjutkan rangkaian rapid test masal Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur. Setelah sebelumnya di Gedung Siola, Tunjungan, di hari kedua BIN menggelar rapid test di Jalan Gresik PPI, Surabaya, Jawa Timur.
Rangkaian Rapid Test Masal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan. Sekretaris Utama BIN, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo yang mewakili Kepala BIN, meninjau langsung lokasi rapid test masal Covid-19 kedua di Surabaya. Dalam tinjauannya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini turut hadir.
Bambang mengungkapkan hasil evaluasi rapid test masal pertama di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, pada Jumat (29/5), ia memutuskan untuk menambahkan alat rapid test. Sebab, hasil pengetesan rapid test tersebut menunjukan angka warga yang reaktif cukup tinggi.
"Hari pertama kami mendapatkan data rapid test yang kami laksanakan dari 613 rapid test ternyata kami mendapatkan 230 yang reaktif. Artinya 38 persen ternyata reaktif. Karena itu kami meningkatkan kapasitas bekerja sama dengan Pemkot Surabaya yang tadi rencananya cuma 1.000 rapid test dalam sehari melakukan tes massal, maka direncanakan mulai besok dan ke depan sekitar 2.000 sampai 3.000 per hari," ucap Bambang Sunarwinowo di Jalan Gresik PPI, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/5/2020).
Selain jumlah alat rapid test yang ditambah, BIN juga mengirimkan 1 mobil lab untuk swab test atau PCR test. Tujuannya agar dapat memaksimalkan pengetasan terhadap warga yang reaktif hasil rapid test.
"Dan selain itu, melihat angka yang cukup tinggi hasil rapid test kemarin, maka kami memperkuat lagi, dengan mengirimkan 1 mobile laboraturium untuk swab test satu lagi. Sehingga bisa operasional besok hari. Nanti kita kerjasama dengan Pemkot untuk test massal ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan lokasi rapid test masal akan ditambah dalam sehari. Sebelumnya hanya satu lokasi dalam satu hari maka mulai Minggu (31/5) akan ditambah 2 atau 3 lokasi rapid test massal di Surabaya dalam satu hari. Rencananya rapid test masal ini akan digelar selama 5 hari ke depan.
"Kalu hari ini hanya satu titik, maka besok bisa dua atau tiga lokasi yang nanti lokasinya ditentukan oleh pemkot Surabaya bersama gugus tugas, kita rencanakan 5 hari, Sehingga lokasi itu betul-betul tepat sasaran dan kita bisa lebih cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.
Sebelumnya BIN menggelar Rapid Test di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat 29 Mei 2020 kemarin. Dari 615 Peserta, 230 Orang hasilnya Reaktif. Sementara untuk hari ini rapid test di Jalan Gresik PPI, Surabaya, Jawa Timur, 145 warga hasilnya reaktif.
"Yang rapid test total hari ini 646, untuk yang reaktif 145. Itu sudah akumulasi untuk rapid test di Jalan Gresik PPI ini," ujar Head Of Medical Intelligence, yang juga dokter yang menangani rapid Test dilokasi, Dr. Sri Wulandari.
Selain menggelar Rapid Test, BIN juga menyalurkan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk pemerintah kota Surabaya. Bantuan itu diberikan untuk mempercepat penanganan kasus Covid-19 di ibukota Jawa Timur ini.
Lihat Juga: 4 Kabinda Naik Pangkat Jadi Brigjen Awal September 2024, 2 Nama Teman Seangkatan KSAD Maruli Simanjuntak
Rangkaian Rapid Test Masal ini merupakan arahan langsung dari Kepala BIN Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan. Sekretaris Utama BIN, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo yang mewakili Kepala BIN, meninjau langsung lokasi rapid test masal Covid-19 kedua di Surabaya. Dalam tinjauannya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini turut hadir.
Bambang mengungkapkan hasil evaluasi rapid test masal pertama di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, pada Jumat (29/5), ia memutuskan untuk menambahkan alat rapid test. Sebab, hasil pengetesan rapid test tersebut menunjukan angka warga yang reaktif cukup tinggi.
"Hari pertama kami mendapatkan data rapid test yang kami laksanakan dari 613 rapid test ternyata kami mendapatkan 230 yang reaktif. Artinya 38 persen ternyata reaktif. Karena itu kami meningkatkan kapasitas bekerja sama dengan Pemkot Surabaya yang tadi rencananya cuma 1.000 rapid test dalam sehari melakukan tes massal, maka direncanakan mulai besok dan ke depan sekitar 2.000 sampai 3.000 per hari," ucap Bambang Sunarwinowo di Jalan Gresik PPI, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (30/5/2020).
Selain jumlah alat rapid test yang ditambah, BIN juga mengirimkan 1 mobil lab untuk swab test atau PCR test. Tujuannya agar dapat memaksimalkan pengetasan terhadap warga yang reaktif hasil rapid test.
"Dan selain itu, melihat angka yang cukup tinggi hasil rapid test kemarin, maka kami memperkuat lagi, dengan mengirimkan 1 mobile laboraturium untuk swab test satu lagi. Sehingga bisa operasional besok hari. Nanti kita kerjasama dengan Pemkot untuk test massal ini," jelasnya.
Lebih lanjut, Bambang menyampaikan lokasi rapid test masal akan ditambah dalam sehari. Sebelumnya hanya satu lokasi dalam satu hari maka mulai Minggu (31/5) akan ditambah 2 atau 3 lokasi rapid test massal di Surabaya dalam satu hari. Rencananya rapid test masal ini akan digelar selama 5 hari ke depan.
"Kalu hari ini hanya satu titik, maka besok bisa dua atau tiga lokasi yang nanti lokasinya ditentukan oleh pemkot Surabaya bersama gugus tugas, kita rencanakan 5 hari, Sehingga lokasi itu betul-betul tepat sasaran dan kita bisa lebih cepat memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ujarnya.
Sebelumnya BIN menggelar Rapid Test di Gedung Siola, Tunjungan, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat 29 Mei 2020 kemarin. Dari 615 Peserta, 230 Orang hasilnya Reaktif. Sementara untuk hari ini rapid test di Jalan Gresik PPI, Surabaya, Jawa Timur, 145 warga hasilnya reaktif.
"Yang rapid test total hari ini 646, untuk yang reaktif 145. Itu sudah akumulasi untuk rapid test di Jalan Gresik PPI ini," ujar Head Of Medical Intelligence, yang juga dokter yang menangani rapid Test dilokasi, Dr. Sri Wulandari.
Selain menggelar Rapid Test, BIN juga menyalurkan bantuan ribuan alat-alat kesehatan untuk pemerintah kota Surabaya. Bantuan itu diberikan untuk mempercepat penanganan kasus Covid-19 di ibukota Jawa Timur ini.
Lihat Juga: 4 Kabinda Naik Pangkat Jadi Brigjen Awal September 2024, 2 Nama Teman Seangkatan KSAD Maruli Simanjuntak
(maf)
tulis komentar anda