Menko PMK Ingatkan Dai Muhammadiyah untuk Kuasai Bisnis dan IT
Minggu, 05 September 2021 - 08:15 WIB
JAKARTA - Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya bidang teknologi informasi (IT), para pendakwah atau dai juga memiliki berbagai macam tantangan. Salah satunya yaitu berperang melawan konflik di dunia maya atau internet.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, para dai memiliki peranan penting dalam mewujudkan perdamaian bangsa. Namun untuk itu, dai harus proaktif terhadap perubahan yang terjadi termasuk dalam konsep berdakwah.
"Seiring perkembangan iptek terutama teknologi informasi, medan dakwah kita semakin kompleks dan terjal. Tentu saja banyak piranti atau bekal yang diperlukan, salah satu yang harus dikuasai oleh mubaligh era sekarang adalah penguasaan dalam bidang IT," ujarnya saat menjadi narasumber Peluncuran 1.000 Dai Agen Perdamaian Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jawa Timur secara virtual, dikutip dari rilis resmi pada Minggu (5/9/2021).
Peluncuran 1.000 Dai Agen Perdamaian Muhammadiyah dilatarbelakangi oleh 10 sifat kepribadian Muhammadiyah khususnya dalam poin satu yang berbunyi "Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan". Para dai ini akan mendapat pembinaan untuk berdakwah dengan tema tema kekinian dengan misi perdamaian rahmatan lil alamiin.
Antusiasme para dai mengikuti acara ini melampaui target. Terdaftar 1.907 dai dari seluruh Indonesia serta wakil Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Thailand, Hongaria, dan Amerika Serikat. Acara ini juga dihadiri Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Muhadjir mengingatkan medan dakwah yang sekarang ini harus dihadapi para dai adalah medan virtual atau dunia maya. Di sisi lain, saat ini juga berkembang konflik yang lebih bersifat asimetris.
"Sekarang untuk berkonflik bukan lagi menghitung kekuatan-kekuatan yang sifatnya fisikal tetapi justru kekuatan-kekuatan yang berbasis pengetahuan, berbasis teknologi terutama teknologi IT. Dengan fenomena industri 4.0, itu mutlak harus dikuasai oleh pada dai-dai Muhammadiyah," cetusnya dalam acara virtual itu.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, para dai memiliki peranan penting dalam mewujudkan perdamaian bangsa. Namun untuk itu, dai harus proaktif terhadap perubahan yang terjadi termasuk dalam konsep berdakwah.
"Seiring perkembangan iptek terutama teknologi informasi, medan dakwah kita semakin kompleks dan terjal. Tentu saja banyak piranti atau bekal yang diperlukan, salah satu yang harus dikuasai oleh mubaligh era sekarang adalah penguasaan dalam bidang IT," ujarnya saat menjadi narasumber Peluncuran 1.000 Dai Agen Perdamaian Lembaga Dakwah Khusus (LDK) Muhammadiyah Jawa Timur secara virtual, dikutip dari rilis resmi pada Minggu (5/9/2021).
Baca Juga
Peluncuran 1.000 Dai Agen Perdamaian Muhammadiyah dilatarbelakangi oleh 10 sifat kepribadian Muhammadiyah khususnya dalam poin satu yang berbunyi "Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan". Para dai ini akan mendapat pembinaan untuk berdakwah dengan tema tema kekinian dengan misi perdamaian rahmatan lil alamiin.
Antusiasme para dai mengikuti acara ini melampaui target. Terdaftar 1.907 dai dari seluruh Indonesia serta wakil Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Thailand, Hongaria, dan Amerika Serikat. Acara ini juga dihadiri Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.
Muhadjir mengingatkan medan dakwah yang sekarang ini harus dihadapi para dai adalah medan virtual atau dunia maya. Di sisi lain, saat ini juga berkembang konflik yang lebih bersifat asimetris.
"Sekarang untuk berkonflik bukan lagi menghitung kekuatan-kekuatan yang sifatnya fisikal tetapi justru kekuatan-kekuatan yang berbasis pengetahuan, berbasis teknologi terutama teknologi IT. Dengan fenomena industri 4.0, itu mutlak harus dikuasai oleh pada dai-dai Muhammadiyah," cetusnya dalam acara virtual itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda