Menlu Sampaikan Persiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah G20 2022
Kamis, 02 September 2021 - 13:32 WIB
JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengungkap persiapan pemerintah yang akan menjadi Presidensi atau tuan rumah pertemuan G20 di 2022 mendatang dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (2/9/2021). Menurutnya, ini merupakan momen yang penting bagi Indonesia.
“Tahun 2022 juga merupakan tahun penting bagi Indonesia, mengingat Indonesia akan memegang Presidensi G20. Tema besar presidensi G20 tahun 2022 adalah Recover Together, Recover Stronger,” kata Retno dalam paparannya.
Dia menjelaskan, tema tersebut dilatarbelakangi oleh visi Indonesia untuk mengedepankan kemitraan dan inklusifitas guna mendorong pemulihan ekonomi dunia yang tangguh dan berkelanjutan pasca pandemi Covid-19.
“Melalui visi dan tema ini, kami memastikan bahwa G20 akan relevan tidak hanya bagi anggotanya namun juga bagi semua negara, khususnya negara-negara berkembang,” ujarnya.
Menurut Retno, Presidensi Indonesia ini akan dimulai pada Desember 2021, namun sejak akhir tahun 2020 lalu, Indonesia sudah masuk sebagai bagian dari Troika G20 bersama Arab Saudi dan Italia.
Kemudian, sambung Retno, terdapat dua pilar besar dalam G20 nanti, pilar pertama adalah Pilar Finance yang saat presidensi nanti dipegang oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI dan Gubernur Bank Indonesia (BI). Dan kedua, Pilar Sherpa yang diketuai oleh Menko Perekonomian Ri, Menlu dan Wakil Menlu RI.
“Di bawah Pilar Sherpa akan ada pertemuan 15 tingkat menteri. Dalam waktu dekat akan secara resmi kita bersama sama me-launching G20. Di mana akan kita sampaikan agenda prioritas dan lain sebagainya,” tandas Retno.
“Tahun 2022 juga merupakan tahun penting bagi Indonesia, mengingat Indonesia akan memegang Presidensi G20. Tema besar presidensi G20 tahun 2022 adalah Recover Together, Recover Stronger,” kata Retno dalam paparannya.
Dia menjelaskan, tema tersebut dilatarbelakangi oleh visi Indonesia untuk mengedepankan kemitraan dan inklusifitas guna mendorong pemulihan ekonomi dunia yang tangguh dan berkelanjutan pasca pandemi Covid-19.
“Melalui visi dan tema ini, kami memastikan bahwa G20 akan relevan tidak hanya bagi anggotanya namun juga bagi semua negara, khususnya negara-negara berkembang,” ujarnya.
Menurut Retno, Presidensi Indonesia ini akan dimulai pada Desember 2021, namun sejak akhir tahun 2020 lalu, Indonesia sudah masuk sebagai bagian dari Troika G20 bersama Arab Saudi dan Italia.
Kemudian, sambung Retno, terdapat dua pilar besar dalam G20 nanti, pilar pertama adalah Pilar Finance yang saat presidensi nanti dipegang oleh Menteri Keuangan (Menkeu) RI dan Gubernur Bank Indonesia (BI). Dan kedua, Pilar Sherpa yang diketuai oleh Menko Perekonomian Ri, Menlu dan Wakil Menlu RI.
“Di bawah Pilar Sherpa akan ada pertemuan 15 tingkat menteri. Dalam waktu dekat akan secara resmi kita bersama sama me-launching G20. Di mana akan kita sampaikan agenda prioritas dan lain sebagainya,” tandas Retno.
(muh)
Lihat Juga :
tulis komentar anda